Indovoices.com –Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto menyebut, ada 10 strategi pengurangan angka kematian Covid-19 yang saat ini tengah dijalankan pemerintah.
“Pemerintah mendorong ada strategi terkait dengan pengurangan angka kematian,” kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.
Strategi pertama, peningkatan atau pengembangan kapasitas rumah sakit, Kedua penyiapan fasilitas isolasi mandiri di wisma atlet dan sejumlah hotel untuk pasien orang tanpa gejala.
Dua strategi ini digunakan untuk mengatasi masalah tingginya tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di rumah sakit. Saat ini hampir setengah kapasitas tempat tidur di RS rujukan Covid-19 sudah terisi.
“Dilaporkan secara nasional keterisian tempat tidur ICU dan isolasi secara nasional, bed occupancy rate 46,29 persen,” kata Airlangga.
Strategi ketiga pemerintah untuk menekan angka kematian yakni pemisahan kelompok pasien umum dengan pasien berpenyakit bawaan atau komorbid.
Kedua strategi ini diterapkan untuk mengatasi masalah dua penyebab kematian utama pasien Covid-19, yaitu kesulitan bernapas dan kesulitan bernapas yang disertai gagal jantung, yang biasanya ada pada pasien dengan penyakit bawaan.
Strategi kelima, pasien Covid-19 harus segera mendapatkan pertolongan medis, tidak menunggu kondisi gejala berat dan kritis.
Keenam, isolasi bagi pasien tanpa gejala dapat dilaksanakan terpusat di hotel atau wisma atlet. Dua strategi ini diterapkan untuk mengatasi masalah keterlambatan penanganan pasien kritis Covid-19.
Sebab jika pasien masuk dalam keadaan kritis, kemungkinan tidak akan tertolong. Seperti di RSUP Persahabatan, 67,4 persen pasien yang masuk dalam keadaan kritis berakhir meninggal dunia.
Strategi ketujuh, melakukan standardisasi perawatan RS Rujukan Covid-19.
Kedelapan, melakukan audit protokol kesehatan pada rumah sakit.
Kedua strategi ini dilakukan untuk mengatasi masalah pelayanan perawatan pasien Covid-19 di RS Rujukan yang tidak seragam.
Strategi kesembilan, memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan, misalnya dengan memastikan ketersediaan alat pelindung diri serta membatasi waktu kerja.
Strategi terakhir yakni melakukan tes PCR gratis bagi tenaga kesehatan. Keduanya dilakukan untuk mengatasi tingginya angka kematian tenaga kesehatan.
“Bapak Presiden mengarahkan di rumah sakit dilakukan audit dari Kementerian Kesehatan, agar menjaga keselamatan dari pada tenaga kesehatan dan (alat swab tes) PCR juga memang yang disiapkan untuk tenaga kesehatan,” ujar Airlangga.
Sampai Senin hari ini, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah dan mencapai 278.722. Meski 206.870 orang diantaranya sudah sembuh, namun jumlah kasus meninggal dunia sudah mencapai 10.473 orang.
Presentase angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 3,77 persen, lebih tinggi dari rata-rata kematian dunia sebesar 3,01 persen.(msn)