• Tentang
  • Kerja Sama
  • Hubungi Kami
Selasa, 19 Agustus 2025
  • Login
No Result
View All Result
Advertising
indovoices.com
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
indovoices.com
No Result
View All Result
Home Inovasi & Teknologi

Upaya Ilmuwan Buktikan Alien Dan Paradoks Fermi

by Nama Penulis Di Bawah Artikel
4 November 2018
in Inovasi & Teknologi
Reading Time: 6 mins read
A A
0
Upaya Ilmuwan Buktikan Alien Dan Paradoks Fermi
7
SHARES
188
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pada musim panas tahun 1950, Enrico Fermi, yang juga dikenal sebagai ‘Bapak Bom Atom’, terlibat diskusi seru dengan sesama fisikawan seperti Emil Konopinski, Edward Teller, dan Herbert York. Diskusi tersebut bermula dari sebuah kartun di majalah New Yorker yang memperlihatkan sosok alien tengah memungut sampah dari jalanan New York.

RelatedPosts

Fintech Patok Bunga 0,8%/Hari, KPPU Selidiki Potensi Kartel

Wah, Kini Pengguna Ponsel Bisa Pinjam Uang ke Xiaomi

Buka-Bukaan Bos Grab Soal Rencana Jadi Bank Digital

“Di mana mereka?”, tanya Fermi bertanya kepada rekan-rekannya. Dari pertanyaan itulah muncul sebuah diskursus dalam dunia sains yang hingga kini belum terpecahkan: “Paradoks Fermi”.

Secara definitif, “Paradoks Fermi” (dikenal juga dengan istilah “Fermi Paradox”, “Fermi Question” atau “Silentium Universi”) adalah sebuah paradoks antara keharusan adanya suatu peradaban ekstraterestrial yang jauh lebih cerdas dari kehidupan di bumi, dengan ketiadaan bukti ilmiah apapun tentang keberadaan mereka hingga saat ini.

Sederhananya, Anda percaya bahwa alien itu ada, tapi Anda juga menyangsikan keberadaan mereka karena tak bisa membuktikannya. Untuk menjawabnya, pertama-tama harus dicermati terlebih dahulu bahwa “Paradoks Fermi” memiliki tiga landasan argumen.

Pertama, berdasarkan diagram Hertzsprung–Russell (sebuah teorema dalam astronomi yang ditemukan Ejnar Hertzsprung dan Henry Norris Russell mengenai penciptaan bintang), ada miliaran bintang di galaksi yang strukturnya mirip dengan matahari. Banyak dari bintang-bintang ini yang miliaran tahun lebih tua dari tata surya.

Kedua, berdasarkan kalkulasi yang dilakukan para ilmuwan hingga mendekati probabilitas tinggi, beberapa bintang disebut memiliki kemiripan dengan bumi. Jika hal ini benar sepenuhnya, maka diasumsikan bahwa memang ada mahluk lain yang telah mengembangkan peradaban yang jauh lebih cerdas.

Ketiga, salah satu asumsi mengenai bentuk kemajuan peradaban yang dimiliki “mahluk cerdas” tersebut adalah mampu menempuh penjelajahan antar bintang (interstellar travel), yang masih belum bisa dilakukan oleh mahluk bumi.

Ide mengenai perjalanan antar-bintang sejatinya sudah muncul sejak jaman lampau dalam berbagai kisah fiksi. Namun, kajian matematis mengenai hal tersebut baru berhasil dilakukan pada 1952 oleh Leslie Robert Shepherd, seorang fisikawan yang juga pionir diskursus astronautika dari British Interplanetary Society.

Kajian Shepherd menjadi landasan teoritik Proyek Daedalus (1973-1978) dan Proyek Icarus (2009). Dua proyek ambisius yang fokus pada penjelajahan antar bintang ini juga dikembangkan oleh British Interplanetary Society.

Fermi sendiri pada dasarnya tidak percaya jika penjelajahan antar-bintang dapat dilakukan. Skeptisisme Fermi cukup beralasan jika melihat konteks zaman. Saat itu belum ada roket yang menembus orbit, apalagi mencapai planet atau bintang lain. Namun, Fermi tetap mengembangkan pertanyaannya: “Jika memang benar-benar ada kehidupan lain yang lebih canggih di luar bumi, di mana mereka semua? Kenapa tak satupun yang menemui manusia?”

Membuktikan Keberadaan Alien

Ketika memberikan pertanyaan kepada rekan-rekan fisikawannya, Fermi juga menunjukkan serangkaian perhitungan kasar yang pernah ia lakukan guna mendukung argumennya. Namun begitu, usaha yang lebih serius dengan perhitungan yang juga jauh lebih ketat untuk menjawabnya pertama-tama justru dilakukan oleh seorang ahli astrofisika bernama Michael Hart.

Salah satu kajian yang dilakukan Hart pernah dituliskannya dalam bentuk makalah dan dimuat jurnal Royal Astronomical Society Quarterly pada 1975. Dalam makalah yang berjudul “An Explanation for the Absence of Extraterrestrials on Earth” itu, Hart dengan gamblang meyakini tidak ada peradaban yang lebih maju dibanding kehidupan manusia di bumi.

Di bagian abstrak, ia menulis: “Berdasarkan observasi yang kami lakukan, tidak ada mahluk cerdas dari luar angkasa yang kini hadir di bumi. Hal ini dapat dijelaskan dengan baik melalui hipotesis bahwa tidak ada peradaban lain di luar galaksi kita.”

Walau demikian, ia tetap menyarankan bahwa sebaiknya banyak dilakukan penelitian biokimia untuk mengerucutkan jawaban mengenai hal tersebut.

Bagi Hart, bisa jadi benar bahwa mahluk dari peradaban lain pernah mengunjungi bumi. Namun, itu hanya bisa terjadi jika mereka memulai perjalanannya kurang dari dua juta tahun yang lalu. Hart menguraikan kajian eksploratifnya mengenai “Paradoks Fermi” melalui empat argumen.

1) Alien tidak pernah datang ke bumi karena perjalanan mereka mengalami kendala terkait astronomi, biologi, atau juga secara peralatan mekanis.
2) Alien memang memilih untuk tidak pernah datang ke Bumi.
3) Alien juga baru mengalami peradaban maju sehingga terlalu dini bagi mereka untuk mengunjungi manusia di bumi.
4) Alien pernah mengunjungi Bumi di masa lalu, ketika peradaban manusia belum ada atau karena manusia memang tidak mengamatinya.

Senada dengan Hart, Frank Tipler, seorang profesor fisika dari Tulane University, juga menganggap bahwa mahluk ekstraterestrial tidak ada. Melalui makalah berjudul “Extraterrestrial Intelligent Beings Do Not Exist” yang tayang di jurnal Royal Astronomical Society Quarterly (1980), Tipler berargumen bahwa penjelajahan antar-bintang untuk membuktikan keberadaan alien hanya mungkin dilakukan melalui kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang dapat menggandakan diri.

Argumen Hart atau Tipler tentunya tidak menjadi pijakan tunggal untuk membahas “Paradoks Fermi”. Salah seorang ilmuwan data sekaligus astronom terkemuka di Amerika, Robert Gray, pernah mengkritik argumen Hart dalam sebuah esai berjudul “The Fermi Paradox Is Not Fermi’s, and It Is Not a Paradox”, yang tayang di blogScientific America pada 2016 lalu.

Gray, penulis buku The Elusive Wow: Searching for Extraterrestrial Intelligence (2011), menganggap pemikiran Hart di atas sudah kelewat ajeg dan usang dalam menjelaskan keberadaan alien. Gray menulis:

“Mungkin perjalanan bintang itu mustahil, atau mungkin tidak ada alien yang memilih untuk menjelajah galaksi, atau mungkin kita telah dikunjungi sejak lama dan bukti-buktinya telah terkubur bersama dinosaurus—gagasan tersebut telah tertanam dalam tiap pemikiran mengenai peradaban alien.”

Kembali ke “Paradoks Fermi”. Nikola Kardashev, seorang astrofisikawan Rusia yang mendukung teori tersebut, pernah mengajukan argumen mengenai beberapa level peradaban atau yang dikenal dengan istilah “Kardashev Scale”. Menurutnya, ada tiga jenis level peradaban di alam semesta ini.

Peradaban I: Peradaban yang menggunakan planet sebagai sumber energi, bahkan cenderung menghabiskan sumber daya planet itu sendiri. Manusia di bumi kemungkinan berada di level ini, walaupun belum sepenuhnya.

Infografk Fermi Paradox

Peradaban II: Peradaban yang menuai energi dari bintang induk mereka. Manusia tentu belum sampai ke sana. Tapi, pada 1960, seorang fisikawan bernama Freemason Dyson pernah mengajukan sebuah hipotesis yang menempatkan “Peradaban II” sebagai kemungkinan jika peradaban tersebut membuat semacam kubah mega-raksasa yang menutupi bintang, lalu mengubah radiasi panas dari bintang itu menjadi energi. Kubah ini kelak dinamakan “Dyson Sphere”.

Hipotesis Dyson tersebut sejatinya terinspirasi oleh novel Star Maker (1937) karya Olaf Stapledon yang menggambarkan bahwa “setiap tata surya dikelilingi oleh semacam perangkap cahaya yang fokus menuai energi matahari untuk digunakan demi mencerdaskan peradaban”.

Peradaban III: Peradaban yang jauh lebih maju dari kedua peradaban di atas karena bukan hanya telah memiliki “Dyson Sphere”, tetapi sudah mampu menuai energi dari seluruh galaksi mereka.

Sebagian ilmuwan sebetulnya telah mengembangkan (lebih tepatnya berspekulasi) level peradaban lain yakni Peradaban IV dan V. Dalam Peradaban IV, selain mampu menuai energi dari seluruh alam semesta, mereka juga dapat menjelajahi galaksi, bahkan diperkirakan bermukim di Black Hole. Sementara level V, mahluk-mahluk di peradaban tersebut sudah serupa Tuhan sehingga dapat memanipulasi alam semesta sesuka hati.

Namun, karena peradaban level IV dan V muskil diketahui lantaran tak ada hitung-hitungan apapun yang mampu menjelaskannya, maka untuk menjawab “Paradoks Fermi”, para ilmuwan membatasinya dengan membandingkan tiga level peradaban saja: I, II, II.

Melalui perbandingan tersebut, planet bumi yang usianya diperkirakan baru sekitar 4,5 miliar tahun, dapat dikatakan masih tergolong dalam peradaban tipe I. Maka dari itu, jika di luar bumi terdapat kemungkinan 0,1% saja peradaban tipe II (lebih-lebih tipe III) dan, katakanlah, usianya telah mencapai sembilan miliar tahun, besar kemungkinan akan/telah terjadi kolonisasi antar-galaksi.

Kenyataannya sejauh ini tentu tidak demikian. “Dyson Sphere” pun juga tidak pernah ditemukan karena sesuatu yang dinamai “The Great Filter”. Teori ini mengasumsikan bahwa ada banyak kehidupan lain di luar bumi, namun nyaris semuanya tak dapat berevolusi karena mengalami bencana seperti supernova, dibombardir meteor, atau gunung meletus.

Bumi, dalam teori “Great Filter”, dianggap sebagai planet yang beruntung karena mampu mempertahankan kehidupan di dalamnya. Manusia pun terus berevolusi menjadi lebih cerdas. Kesimpulan dari teori ini adalah: mungkin hanya kita, manusia, satu-satunya makhluk cerdas yang hidup di jagat raya.

Lalu, selesaikah pencarian alien atau kehidupan lain? Tentu saja tidak.

Pada perayaan ke-46 keberhasilan manusia mendarat di bulan, miliarder Rusia Yuri Milner menyatakan akan menghabiskan dana 100 juta dolar AS demi mencari mahluk ekstraterestrial melalui proyek bernama SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence). Pencarian ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan teori “Persamaan Drake” (“Drake Equation”) yang selama ini digunakan untuk memperkirakan jumlah peradaban ekstraterestrial di galaksi Bima Sakti.

Pada minggu yang sama, NASA juga berhasil menemukan sebuah eksoplanet mirip bumi di luar tata surya yang hanya berjarak 1.400 tahun cahaya. Mereka menamakannya Kepler 452b. Menurut kalkulasi termutakhir para ilmuwan NASA, di antara 200 miliar bintang di galaksi Bima Sakti, terdapat kurang lebih 11 miliar planet yang menyerupai Bumi.

Dari jumlah 11 miliar tersebut, 8,8 miliar planet berukuran sebesar bumi dan berlokasi di zona temperatur yang dapat dihuni manusia (tidak mesti di Bima Sakti), serta berjarak pas dari gugus perbintangan sehingga memungkinkan terjadinya kehidupan. Zona yang memungkinkan terciptanya kehidupan ini dinamakan “Goldilocks Zone”.

Belum lama ini, pada Juni 2018, tiga orang ilmuwan dari Future of Humanity Institute (FHI) di Universitas Oxford, Anders Sandberg, Eric Drexler, and Toby Ord, mengeluarkan sebuah makalah berjudul “Dissolving the Fermi Paradox”.

Dengan melacak distribusi probabilitas dalam parameter “Persamaan Drake” berdasarkan variasi dan perkiraan historis, secara garis besar makalah tersebut menyimpulkan terdapat 50% peluang kehidupan lain di luar sana, dan karena itu, manusia bukan satu-satunya mahluk tercerdas di alam semesta.

Akan tetapi, yang jauh lebih penting bagi mereka bukan menjawab ada atau tidak adanya alien, melainkan bagaimana menghadapi risiko kepunahan peradaban manusia yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Terlepas dari segala kesimpulan mengenai “Paradoks Fermi”, pada dasarnya teori tersebut mengajarkan manusia semacam kearifan universal untuk dapat terbuka terhadap setiap kemungkinan. Termasuk kemungkinan yang muskil terbayangkan sekalipun.

Sumber: Uzone.id

Nama Penulis Di Bawah Artikel

Nama Penulis Di Bawah Artikel

Related Posts

Fintech Patok Bunga 0,8%/Hari, KPPU Selidiki Potensi Kartel

by IndoPreneur
14 April 2020
0

Indopreneur.id  -  Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) menyoroti masalah penetapan suku bunga pinjaman bersama yang dilakukan oleh fintech peer-to-peer (P2P)...

Wah, Kini Pengguna Ponsel Bisa Pinjam Uang ke Xiaomi

by IndoPreneur
14 April 2020
0

Indopreneur.id  - Pengguna ponsel Xiaomi akan segera bisa meminjam uang kepada perusahaan melalui Aplikasi Mi Credit. Namun, peluncuran aplikasi tersebut...

Buka-Bukaan Bos Grab Soal Rencana Jadi Bank Digital

by IndoPreneur
14 April 2020
0

Indopreneur.id  - Grab Holdings akhirnya menjelaskan soal keputusan perusahaan mengajukan lisensi perbankan digital. Saat ini Grab sudah bersalin dari operator...

Revolusi Industri 4.0: Jokowi Membawa NKRI Menapaki Roadmap Making Indonesia 4.0

Hadapi Tantangan RI 4.0, Indonesia Butuh Kudis

by Robin
14 Oktober 2019
0

Hadapi RI 4.0, Indonesia Butuh Kudis Tinggal tersisa beberapa hari lagi sebelum pelantikan Jokowi-Maruf sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia...

Klarifikasi antivirus yang tidak kalah fantastis

Klarifikasi antivirus yang tidak kalah fantastis

by X
10 Oktober 2019
0

Beberapa waktu yang lalu, PSI menyoroti adanya anggaran Anti Virus yang fantastis di APBD DKI Jakarta. Segera setelah komentar PSI...

Istimewanya Sophia, Jokowi Pun Ingin Mewawancarainya

Istimewanya Sophia, Jokowi Pun Ingin Mewawancarainya

by Robin
15 September 2019
0

Se-Istimewa Apa Sophia, Sampai Jokowi Harus Mewawancarainya? Adalah CSIS, yang berencana mendatangkannya. Oleh Lembaga kajian Centre for Strategic and International...

Next Post
Cek Harga, Presiden Jokowi Blusukan Naik Motor ke Pasar Anyar di Tangerang

Cek Harga, Presiden Jokowi Blusukan Naik Motor ke Pasar Anyar di Tangerang

Please login to join discussion

Recommended

Ini Daftar Insentif yang Ditawarkan Omnibus Law Perpajakan

Ini Daftar Insentif yang Ditawarkan Omnibus Law Perpajakan

6 tahun ago
Perpres Baru, BIN Tak Lagi di Bawah Koordinasi Menkopolhukam

Malaysia Deportasi 7.200 WNI, Pemerintah Prioritaskan Kelompok Rentan

4 tahun ago

Popular News

  • 🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Become Contributor

indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email redaksi@indovoices.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

About Us

indovoices menyajikan berita terbaru politik, ekonomi, bisnis, lifestyle, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Links

Youtube

Newsletter

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan indovoices.com dan menerima pemberitahuan artikel baru melalui email.

Bergabung dengan 1,250 pelanggan lain
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2024 indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
  • Ekonomi
    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education

© 2024 indovoices.com

 

Memuat Komentar...
 

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.