“Yang paling penting buat saya ini kan transportasi baru. Ini adalah peradaban baru, membangun budaya-budaya baru. Budaya baru ini yang mesti disosialisasikan biar masyarakat tahu bagaimana MRT itu bergerak dari stasiun ke stasiun,”ujar Presiden Jokowi.
Hal tersebut diamini oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, ia menilai jika sosialisasi MRT itu sangat penting pasalnya MRT dapat menjadi sebuah komitmen dari pemerintah dan masyarakat untuk menjadikan transportasi massal semakin baik.
“Terkait MRT, sosialisasi itu penting, satu titik balik. Kalau kita bisa menggunakan peradaban baru yang namanya angkutan massal, maka akan serta merta angkutan baru itu menjadi satu kegembiraan peradaban baru. Karena itu kita mulai komitmen dari pemerintah dan masyarakat untuk membangun peradaban baru, dan menjadi semangat membangun yang baru,”terang Menhub.
Peradaban baru yang dimaksud adalah, sikap disiplin masyarakat dalam menggunakan transportasi publik. Seperti memaksa masyarakat untuk melakukan budaya antri, tidak boleh makan dan minum sembarang di dalam MRT, sehingga hal tersebut menjadi kebiasaan baru yang baik.
Lebih lanjut, Menhub mengungkapkan uji coba MRT yang dilakukan oleh Presiden pada hari ini menandakan ekspektasi masyarakat yang besar terhadap MRT. Meskipun masih ada kekurangan yang minor selama uji coba, tapi itu akan segera diperbaiki agar semakin sempurna.
“Saya liat dari sisi antusiasme masyarakat MRT tinggi sekali, ini memang harus kita jaga dengan baik karena kepercayaan masyarakat ini,” jelas Menhub.
Terkait harga tarif MRT, Kementerian Perhubungan menyerahkan kepada Pemerintah DKI untuk nominalnya, dikarenakan hal tersebut berikaitan dengan subsidi. Namun diharapkan Pemda DKI bisa menetapkan sebelum tanggal 24 Maret 2019.
Pada tanggal 24 Maret 2019 sendiri akan dilakukan peresmian sekaligus ground breaking yang fase timur ke selatan. Pemerintah juga akan melakukan percepatan pembangunan MRT dari fase timur ke barat. Selain itu pemerintah juga berusaha melakukan kolaborasikan antara MRT, LRT, dan TransJakarta agar bisa menjadi koneksi.
Selain Menteri Perhubungan, Presiden juga didampingi oleh Kapolri Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri PMK Puan Maharani, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Antara, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakari, Walikota Bogor Bima Arya dan Walikota Tangerang Selatan Airin. (LKW/RDL/CA/HA)