Iseng-iseng liat menjelajah twitter, eh melihat cuitan Bu Susi Pudjiastuti terkait aplikasi baru untuk nelayan. Rasa penasaran membuat saya mencari tahu apa maksud dan tujuan aplikasi tersebut berikut manfaatnya. Ternyata menurut berita yang saya dapat, manfaatnya sangat luar biasa, setidaknya itulah kesaksian para nelayan yang sudah mempergunakannya di berita tersebut.
Kesaksian salah satu nelayan, yakni Wayan Kartika (45), nelayan asal Perancak, Jembrana, Bali, menceritakan, biasanya menangkap ikan di perairan Tabanan, sekitar 17 kilometer dari kampungnya. ”Sudah bertahun-tahun saya melaut. Seperti nelayan lainnya, saya hanya menebak-nebak lokasi ikan berkumpul. Tapi, setelah saya mengunduh aplikasi Laut Nusantara, saya mengetahui persis lokasi untuk menangkap ikan,” kata Wayan.
Setelah menggunakan aplikasi Laut Nusantara, lanjut Wayan, jumlah ikan yang didapatnya meningkat dua kali lipat, dari 5-10 kilogram menjadi sekitar 20 kilogram.
Hal senada disampaikan Mispandi, nelayan Air Kuning. ”Nelayan menikmati teknologi. Berkat aplikasi ini, kami lebih mudah mendapatkan ikan,” katanya, beberapa waktu lalu.
Namanya Aplikasi Laut Nusantara, diciptakan untuk membantu nelayan kecil perseorangan yang selama ini mengandalkan tangkapan untuk menopang kehidupan keluarga mereka sehari-hari.
Aplikasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata Tbk.
”Selain memuat informasi tentang lokasi ikan di lautan, aplikasi ini memberi informasi tentang kondisi cuaca. Ini sangat bermanfaat dan menjadi panduan bagi nelayan,” kata Kepala BROL Dr I Nyoman Radiarta, MSc di Jembrana.
Sampai pertengahan September, sudah 1.500 orang yang mengunduh aplikasi Laut Nusantara dan sebagian besar nelayan. Saat ini, aplikasi ini baru tersedia untuk sistem operasi Android. Karena sistem iOS lebih rumit dan membutuhkan verifikasi dari Apple, pengguna ponsel iPhone masih harus bersabar menunggu.
Aplikasi tersebut dapat diunduh di tautan:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.klik.lautnusantara.
Tidak saja untuk para nelayan, bahkan aplikasi ini diklaim juga sangat cocok untuk penyuka olahraga memancing.
Pasalnya Aplikasi Laut Nusantara disebut memiliki basis data perikanan yang lengkap. Termasuk Informasi tentang daerah penangkapan ikan, misalnya, meliputi sebaran ikan dan potensinya, data tentang cuaca (arah angin, kecepatan angin, curah hujan, kondisi cuaca, dan tinggi gelombang pada koordinat tertentu), serta status untuk melaut, apakah aman, waspada, atau bahaya.
Untuk informasi arah gelombang di perairan di seluruh Indonesia dan ketinggiannya diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Demikian pula informasi tentang arah angin di perairan Indonesia.
Aplikasi ini juga memuat informasi ”Lapor Tangkapan”. Nelayan dapat melaporkan tangkapannya ke dinas dan pihak terkait, jenis ikan yang didapat, serta berat (dalam kilogram) ikan yang ditangkap. Nelayan juga dapat mengecek nama-nama ikan dalam bahasa daerah serta bahasa Inggris dan Latin.
Nelayan makin terbantu karena dengan aplikasi ini bisa mengetahui informasi harga ikan di sejumlah pelabuhan. Data harga ikan diperoleh dari Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan pada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Melalui aplikasi ini, nelayan juga memperoleh informasi tentang prakiraan harga bahan bakar minyak (BBM), termasuk simulasi prakiraan BBM yang dibutuhkan nelayan jika menuju lokasi tertentu dan simulasi biaya yang harus dikeluarkan untuk menuju lokasi tertentu.
Aplikasi Laut Nusantara merupakan aplikasi yang diciptakan PT XL Axiata Tbk sebagai upaya membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan.
”Aplikasi ini dibuat dalam waktu lima bulan. Ini merupakan aplikasi kedua XL setelah m-Fish. Perbedaannya, aplikasi Laut Nusantara memiliki basis informasi yang lebih lengkap, real time, dan mendapat pasokan data resmi dari BROL yang akurasinya tidak diragukan lagi,” tutur Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya.
Dari sisi pelanggan, XL pada kuartal kedua 2018 menempati posisi kedua setelah Telkomsel, yaitu 52,9 juta. ”Dari jumlah ini, 79 persen merupakan pelanggan layanan data,” kata Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih.
Aplikasi ini bisa digunakan nelayan ketika melaut sejauh ponsel mereka masih bisa menangkap sinyal data dari operator. Hasil uji coba di sejumlah daerah, aplikasi ini masih bisa dibuka sampai jarak 10 mil dari pantai. Jarak ini dianggap relevan untuk nelayan kecil karena daya jangkau perahu jukung dan perahu tradisional kecil lainnya rata-rata kurang dari 20 mil dari pantai.
Awal mula pembuatan aplikasi ini berawal dari survei yang dibuat XL di sejumlah komunitas nelayan di beberapa daerah. Survei ini untuk mengetahui kebutuhan nelayan atas informasi seputar kegiatan penangkapan ikan.
”Banyak nelayan kecil yang modal melaut pas-pasan, kapasitas hasil tangkapnya kecil, tetapi risiko yang mereka hadapi sama besar dengan nelayan besar. Mereka bertaruh dalam mencari ikan dan mengeluarkan BBM yang dibutuhkan. Berangkat dari fakta inilah, muncul ide untuk mengubah budaya mencari ikan melalui inovasi digital,” ujar Tjetjep Witjahjono, Social Innovation Project PT XL Axiata Tbk.
Dari luas total Indonesia 7,81 juta kilometer persegi, luas lautan Indonesia mencapai 5,8 juta kilometer persegi dan sisanya daratan. Namun, sebagian besar produk domestik bruto (PDB) Indonesia berasal dari kontinental. ”Laut hanya menyumbang 3,89 persen,” ucap Kepala BRSDM Kelautan dan Perikanan Prof Ir R Sjarief Widjaja, PhD FRINA.
Laut merupakan ”raksasa” yang sedang tidur. Jika dikembangkan secara maksimal, laut dapat menyumbang PDB lebih besar. Nelayan-nelayan Indonesia harus diberdayakan agar tangkapan ikan lebih banyak dan pada gilirannya kesejahteraan mereka meningkat.
Aplikasi Laut Nusantara merupakan satu langkah untuk mewujudkan cita-cita itu. Inilah saatnya di era digital, nelayan menikmati kekayaan laut Indonesia.
Pandangan saya pribadi menganggap aplikasi ini punya dampak yang sangat luar biasa. Bila nelayan kita selama ini mencari ikan hanya mengandalkan feeling dan pengalaman, ibarat mencari sekumpulan jarum dalam gudang jerami.
Dengan adanya aplikasi ini, setidaknya wilayah jarum atau ikan tersebut bisa dilokalisir di area tertentu. Otomatis hal ini juga akan menghemat pemakaian bahan bakar kapal nelayan, menghemat waktu serta memaksimalkan hasil tangkapan nelayan.
Yang tak kalah pentingnya, aplikasi ini bisa mengetahui informasi harga ikan di sejumlah pelabuhan sehingga para nelayan bisa terhindar dari para tengkulak yang biasa membeli harga ikan semurah mungkin dan menjualnya semahal mungkin.
Jadi bila kita memang memiliki kepedulian terhadap para nelayan Indonesia, mari kita ikut menyebarkan informasi ini kepada para nelayan di seluruh Indonesia dengan harapan pemakaian aplikasi ini dapat membantu meningkatkan taraf hidup mereka.
Trailer Aplikasi Laut Nusantara Dan Cara Menggunakannya