SEMARANG – Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ainun na’im memberikan kuliah umum dihadapan mahasiswa baru angkatan 2018 Institut Pertanian Stiper Yogyakarta (Instiper) di Bawen, Kab. Semarang, Jawa Tengah. Dalam kuliah umum tersebut Ainun menekankan bahwa sektor pertanian dan perkebunan di Indonesia menjadi sektor penting dalam perekonomian Indonesia.
“Sektor pertanian dan perkebunan di Indonesia meliputi 15% dari total persentase nilai ekonomi Indonesia,” ujar Ainun.
Saat ini Indonesia sudah menjadi produsen terbesar dalam sektor perkebunan khususnya minyak sawit. Hal ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa baru Instiper untuk mengasah kemampuan dan ilmu pengetahuannya agar dapat lebih maju dalam bidang tersebut.
“Faktanya Indonesia termasuk top produsen minyak sawit. Karena hal ini, kalian harus berlatih untuk berfikir secara luas dan mengembangkannya demi karir kalian di masa depan,” imbuh Ainun.
Kenyataan selanjutnya adalah revolusi industri 4.0 dimana perubahan industri yang sangat besar mengubah cara orang untuk hidup, bekerja, dan berbisnis telah masuk dalam sektor pertanian dan perkebunan. Dalam sektor pertanian dan perkebunan, beberapa teknologi seperti satelit pemantauan cuaca, dan bahkan proses automatisasi telah merambah ke sektor ini.
“Saat ini apabila industri perkebunan atau pertanian memiliki lahan yg amat luas, ada teknologi yang dapat memonitor melalui satelit apakah sudah waktunya memupuk, mengairi, atau bahkan memonitor adanya hama. Tidak mungkin mereka mengelola ribuan hektar tanpa mengandalkan teknologi, termasuk mengerjakan hal secara otomatis seperti satelit untuk memonitor iklim dan cuaca,” ujar Ainun.
Sesjen Kemenristekdikti juga berharap para mahasiswa baru angkatan 2018 Instiper untuk selalu menambah wawasan bukan hanya di kelas saat perkuliahan berlangsung, tetapi juga berfikir untuk selalu melakukan inovasi dan mempelajari teknologi baru agar dapat bersaing dengan bangsa lain di masa depan.
“Kalian harus berfikir bahwa belajar tidak hanya di kelas saat perkuliahan saja, tetapi kalian harus berfikir juga bagaimana untuk bisa menemukan hal-hal baru atau mempelajari teknologi baru karena di era revolusi industri 4.0, yang maju adalah teknologinya dan pelajarilah itu,” tegas Ainun menutup kuliah umumnya dihadapan 850 mahasiswa baru dari 34 provinsi. (ABP) [ristekdikti]