• Tentang
  • Kerja Sama
  • Hubungi Kami
Kamis, 24 Juli 2025
  • Login
No Result
View All Result
Advertising
indovoices.com
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
indovoices.com
No Result
View All Result
Home Politik

Tidak Perlu Banyak Alasan untuk Mendukung Jokowi, 3 Ini Aja Dah Cukup

by Hans Steve
5 Februari 2018
in Politik
Reading Time: 6 mins read
A A
2
Tidak Perlu Banyak Alasan untuk Mendukung Jokowi, 3 Ini Aja Dah Cukup
13
SHARES
293
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Ahh..  Daripada bahas Ketua BEM UI yang ga jelas, mending saya bahas latar belakang Jokowi aja. Soal Asmat, dah pernah saya bahas di sini: Mereka Tidak Hanya Butuh Makanan Bergizi, Tapi Mereka Juga Butuh Infrastruktur, Rakyat Manja Sulit Memahaminya

RelatedPosts

Konggres GPM, Kucing Kucingan Di Masa Pandemi

ANJING MENGGONGGONG PEMERINTAH BERLALU

Jumhur: A. Riza Patria Orang Soleh

Tahun 2012 lalu, beberapa hari sebelum Pilkada DKI berlangsung, saat itu agak bingung mau memilih siapa, saya belum mengenal Jokowi-Ahok secara dalam. Saat itu, saya juga tidak terlalu puas dengan kinerja Fauzi Bowo, Calon Gubernur Pertahana saat itu.

Singkat cerita, saya memilih Jokowi-Ahok. Saya tidak terlalu banyak ikut-ikutan politik, politik bagi saya saat itu hanya ke TPS di hari pemilihan, ngantri, setelah itu coblos dan pulang, tidak seperti sekarang ini.

Saya memilih hanya berdasarkan informasi yang beredar kalau kinerja mereka baik. Menurut info, yang satu baik di Solo dan yang satunya lagi baik di Belitung Timur. Info itu benar adanya saat saya melakukan pencarian secara mendalam soal kinerja mereka di sana, tidak terlalu susah dan lama untuk menemukannya. Tentu tidak sempurna, ada kekurangan, namun bukti kinerja mereka terlihat nyata di sana. Hanya orang yang hatinya picek dan penuh dendam yang tidak bisa melihatnya dan hanya melihat sisi negatifnya saja.

Setelah melihat kepemimpinan Jokowi di Jakarta selama beberapa bulan, membuat saya jadi ingin tahu lebih banyak tentang Jokowi.

Ada satu buku komik yang menurut saya sangat menarik, yang isinya tentang masa kecil Jokowi serta kerja keras dan keluarganya Jokowi (saya lupa judulnya).

Singkatnya, Jokowi yang berasal dari keluarga tidak mampu, yang pernah mengalami pengusuran berkali-kali dan hidup berpindah-pindah, orang tuanya pun bukan dari kalangan terpandang, tapi mampu menjadi Presiden. Hmm… Mantap kali lah Jokowi ini.

Luar biasa memang dan terlihat sederhana kalau dipersingkat seperti itu. Namun, itu semua terjadi tidak lepas dari ketulusan doa dia pribadi dan orang tuanya yang terus menerus serta dibarengin dengan kerja keras tanpa nyerah.

Tanpa kerja keras dan hanya mengandalkan doa, jelas Jokowi tidak mungkin bisa seperti itu.
Bahkan dari jauh sebelum menjadi Walikota Solo pun kerja keras Jokowi sudah terlihat dengan menjadi pengusaha mebel yang sukses.

Inilah yang membedakan Jokowi dengan pejabat lainnya. Tanpa perlu latar belakang keluarga yang mapan, Jokowi mampu meraih kesuksesan karena memang mengandalkan kerja keras hingga bisa jadi Presiden. Tanpa ada relasi khusus dengan pemegang kekuasaan manapun.

Selain kerja keras dan ketulusan hingga mampu membuatnya menjadi pengusaha sukses, kita juga bisa melihat ketulusan dan kerja kerasnya dalam membangun kota Solo saat dia menjadi Walikota, membangun Jakarta saat dia menjadi Gubernur dan membangun Indonesia tanpa lelah saat menjadi Presiden semua terlihat nyata dan jelas, hanya perlu merubah sudut pandang dari sisi pembangunan nyata dalam memandangnya.

Bangsa ini memang membutuhkan sosok seperti Jokowi yang punya typical kerja keras, tulus dan mandiri.

Tanpa Presiden yang kerja keras, maka pembangunan Bangsa ini akan stagnan dan gitu-gitu aja tanpa perubahan dan pembangunan yang berarti. Saat bangsa lain sudah mulai membahas bagaimana ke luar angkasa sekaligus melihat bentuk bumi yang sebenarnya, bangsa kita masih berpikir bagaimana membuat becak beroperasi kembali, bagaimana menjadikan jalan untuk PKL.

Tanpa Presiden yang tulus, maka setiap program pembangunan Bangsa ini hanya akan berfokus pada kepentingan pribadi dan kelompoknya. Sedangkan kepentingan Bangsa yang lebih basar, seperti kemandirian SDM, pemerataan pembangunan hingga ke pelosok negeri semua akan terabaikan.

Tanpa Presiden yang mandiri, maka dia tidak akan bisa membuat rakyatnya mandiri. Rakyatnya hanya akan dimanja dengan subsidi supaya menjadi pasif, konsumtif dan tidak kreatif serta tidak mandiri. Rakyat terlena dengan subsidi yang terus-menerus diberikan tanpa diarahkan bagaimana mengproduktifitaskan subsidi hingga lupa kalau hidup itu butuh perjuangan dari dirinya sendiri untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik, untuk mencapai kesuksesan. Bahkan, cenderung gampang menuding dan menyalahkan orang lain atas penderitaan, kesengsaraan dan kesusahan dirinya sendiri.

Tanpa 3 hal itu, rakyat hanya cukup dicokokin dengan subsidi yang konsumtif, manjain hingga terlena dan tidak perduli kalau pembangunan bangsa ini stagnan dan masih jauh tertinggal dengan bangsa lain. Bangsa ini hanya berhenti sebagai negara yang berkembang tanpa maju-maju lagi.

Rakyat tidak akan perduli apakah Presidennya sedang membangun bangsa ini lebih baik atau hanya sekedar foya-foya anggaran dan berkorupsi ria. Tidak perduli rakyat dengan itu, asal disubsidi. haizz.. sungguh menyedihkan ketika bangsa yang besar seperti Indonesia, memiliki rakyat yang manja, pasif akibat subsidi yang tidak tepat sasaran.

Saya pikir melihat 3 hal yang dimiliki Jokowi ini aja sudah cukup menjadi alasan untuk terus mendukung dia, yaitu kerja keras, ketulusan dan mandiri.

Selain itu, selama 3 tahun ini Jokowi pun sudah membuktikan lewat pembangunan Infrastruktur yang merata. Memang belum sempurna karena luasnya bangsa ini serta ketertinggalan yang jauh yang bahkan ada daerah yang tidak tersentuh pembangunan walau bangsa ini sudah 7dekadean merdeka.

Namun, minimal kita bisa melihat jelas bagaimana kerja keras dan ketulusan jokowi dalam membangun demi kemajuan bangsa ini, bagaimana Jokowi ingin memandirikan rakyatnya dengan mencabut subsidi yang konsumtif dan tidak tepat sasaran itu dengan mengalihkan subsidi itu ke subsidi yang lebih produktif seperti pemberian pupuk, kredit usaha yang ringan, dll.

Ada beberapa alasan konyol yang selalu digunakan orang untuk menolak Jokowi, yaitu:

Jokowi tidak tepatin janji kampanye
Kadang kita lupa, bagaimanapun Jokowi itu seorang politikus dan namanya politikus, tidak mungkin bisa memenuhi 100% janji politiknya.

Hingga saat ini, saya belum pernah menemukan politikus yang sanggup menepati 100% janjinya. Kalau tidak ada, apakah saya harus golput, kalau setiap politikus yang tidak menepati janji tidak layak didukung? hmm..

Saya pikir tidak demikian, kalau menepati janji hanya untuk sekedar mendapat suara saat pemilihan atau menyenangkan relawannya yang memenangkannya, jelas itu menjadi tidak tulus.

Itu hanya politikus yang membangun berdasar kepentingan pribadinya dan relawannya, bukan berdasarkan kepentingan bangsa yang lebih besar, yaitu menjadikan Bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan yang kompetitif dengan bangsa lain.

Selain itu, menjalankan janji juga harus tergantung prioritas dan manfaat dari janji itu sendiri.

Biasanya saat kampanye, rata-rata para calon tidak mampu melihat keadaan secara detail kecuali sebagai calon pertahana. Saya pikir itu wajar-wajar saja dalam politik demi meyakinkan rakyat dalam pemilihan. Hampir semua politikus melakukan hal seperti itu.

Kita ambil contoh, janji yang sering ditagih pembenci Jokowi yang bahkan tidak memilihnya kemarin, yaitu soal beli kembali Indosat. Entah apa penting dan manfaatnya beli kembali Indosat untuk rakyat banyak?

kalau hanya sekedar telekomunikasi saya pikir masih bisa ditunda. Mengingat dengan keuangan negara yang terbatas, dibanding beli kembali Indosat, masih ada banyak hal lebih penting dari itu yang harus dilakukan negara, seperti pemerataan pembangunan daerah pinggiran yang jauuuhhh tertinggal, pembangunan bendungan, waduk serta embun untuk irigasi pertanian yang membutuhkan anggaran yang besar, dll.

Sebagai negara yang dikaruniakan tanah yang subur, sumber daya alam yang berlimpah, seharusnya bangsa ini makmur dan maju. Namun kenyataannya tidak, negara ini jauh tertinggal dibanding dengan tetangga yang kecil dan tidak ada sumber daya alam.

Oleh karena itu, masih banyak prioritas pembangunan yang harus lebih diutamakan dibanding membeli kembali Indosat, apalagi kalau kalau beli kembali Indosat hanya untuk sekedar menepati janji kampanye atau untuk menghibur rakyat bani micin agar kelak bisa memilihnya di pemilihan.

Bayangkan saat negara membutuhkam anggaran untuk bangun jalan di Asmat supaya lebih mudah diakses, tapi anggarannya malah dipakai untuk beli kembali Indosat hanya untuk menghibur kaum micin. SANGAT TIDAK PENTING KAN?

Justru ini membuat kita melihat ketulusan Jokowi dalam menjalankan pemerintahan. Jokowi tidak akan menghamburkan-hamburkan anggaran demi sekedar menepati janji kampanye untuk mendapat suara saat pemilihan di kemudian hari, padahal sama sekali tidak ada manfaat untuk kemajuan bangsa ini.

Jokowi membuat hutang menumpuk
Pada dasarnya hutang bangsa ini sudah numpuk sebelum Jokowi menjadi Presiden, isu hutang tidak lebih hanya isu murahan untuk menjatuhkan Jokowi.

Yang paling konyol ketika ada rakyat yang mengatakan bahkan zaman SBY walau hutang masih bisa subsidi sedangkan zaman Jokowi sudah hutang numpuk tapi subsidi pada dicabut.

Itu entah memang bodoh atau kebanyakan menengak micin hingga tidak bisa berpikir jernih. Padahal di zaman SBY, anggaran difokuskan untuk mensubsidi hingga banyak pembangunan yang mangkrak dan dikorupsi berjamaah. 10 Tahun pemerintahan SBY, negara ini bisa dibilang stagnan pembangunan. Kalaupun ada, sangat sedikit, tidak sebanding dengan hutang yang dihasilkan. Sedangkan rakyat yang disubsidi? Ya tetap gitu-gitu aja tanpa mampu menaikan status sosial mereka, yang miskin tetap miskin, yang susah tetap susah karena subsidinya hanya berupa subsidi konsumtif dan seringnya tidak tepat sasaran yang justru dinikmati oleh rakyat mampu.

Berbeda dengan Jokowi, yang memfokuskan hutang untuk pembangunan, untuk hal yang produktif sehingga kelak bisa memberikan penerimaan baru bagi bangsa ini yang kelak bisa digunakan untuk membayar hutang. Kalau hanya sekedar habis untuk dijadikan asap knalpot atau asap rumah tangga, kelak emang bisa pakai asap-asap itu untuk bayar hutang? #mikir

Jokowi buat rakyat makin susah
Kalau menurut saya, rakyat memang sudah susah dari dulu, tidak hanya di era Jokowi.

Salahnya pemerintah terdahulu adalah memanjakan rakyat susah dengan subsidi, yang membuat mereka sedemikian bergantung pada subsidi alias subsidinya salah arah. Semestinya subsidi itu berupa subsidi yang produktif yang mampu meningkatkan produktifitas rakyat, yang semakin memacu rakyat untuk berusaha dan berjuang keras untuk hidupnya sendiri, bukan malah semakin bergantung pada subsidi, tanpa subsidi membuat separuh hidupnya pergi.

Jadi, kalau anda rakyat yang hidupnya susah, ya berjuang dan bekerja keraslah untuk mengubah hidup anda. Bukan malah semakin bergantung pada subsidi yang membuat anda semakin tidak produktif, membuat anda semakin manja.

Akhir kata, seburuk-buruknya Jokowi, dia satu-satunya Presiden yang memiliki visi yang tulus untuk membangun Indonesia secara merata. Memang belum sempurna, tapi Jokowi tetap yang terbaik dari yang ada.

Ok lah Sekian..
Hans Steve

Tags: hans stevejoko widodoJokowijokowi kerjakerja keras jokowipresiden ri ke 7presiden terbaik
Hans Steve

Hans Steve

Saya sangat simple, kritis, dan cuek.. tidak takut dibenci untuk mengungkapkan sesuatu yang benar.

Related Posts

Panitia Konggres GPM di Istana Tampaksiring

Konggres GPM, Kucing Kucingan Di Masa Pandemi

by Dahono Prasetyo
4 November 2021
0

Konggres Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) 5-7 November 2021 yang diprakarsai oleh Heri Satmoko bersama petinggi Golkar Bambang Soesatyo, semakin mendekati...

ANJING MENGGONGGONG PEMERINTAH BERLALU

ANJING MENGGONGGONG PEMERINTAH BERLALU

by Dahono Prasetyo
4 Juni 2020
0

Kekuasaan yang belum berumur 1 tahun ini sedang dalam kondisi solid. Power Jokowi masih efektif, termasuk dalam hal kontrol terhadap...

Jumhur: A. Riza Patria Orang Soleh

Jumhur: A. Riza Patria Orang Soleh

by Indovoices
1 Februari 2020
0

Indovoices.com - Alhamdulillah Jakarta akan punya Wakil Gubernur dalam waktu dekat. Dua nama yang diusung pastinya sama-sama baik. Kalau secara...

Kemendagri Prediksi Kondisi Politik 2020 Sangat Dinamis

Kemendagri Prediksi Kondisi Politik 2020 Sangat Dinamis

by Indovoices
2 Januari 2020
0

Indovoices.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memprediksi pada tahun 2020 kondisi politik akan sangat dinamis. “Indeks Demokrasi Indonesia memiliki tren...

Gerindra: Irjen Pol Nana Sudjana Layak Memimpin Kepolisian di Ibu Kota

Gerindra: Irjen Pol Nana Sudjana Layak Memimpin Kepolisian di Ibu Kota

by Indovoices
29 Desember 2019
0

Indovoices.com- Mungkin kebanyakan orang bertanya-tanya apakah Irjen Pol Nana Sudjana layak menjaga keamanan ibu kota? Pertanyaan ini dapat dimaklumi karena...

Menteri Edhy Berharap Perizinan Kapal Ikan Bisa Selesai Satu Jam

KEBIJAKAN EDHY PRABOWO PRO NELAYAN

by Indovoices
3 Desember 2019
0

Indovoices.com - Saya pastikan jika Edhy Prabowo akan melanjutkan dan bahkan menyempurnakan setiap kebijakan menteri-menteri sebelumnya yang dianggap sudah baik,...

Next Post

Pemerintah Akan Kembangkan Bandara di Jakarta, Bali, dan Papua

Please login to join discussion

Recommended

Penyesuaian Tarif PPh 22 Bentuk Keberpihakan Kepada Industri Nasional

Penyesuaian Tarif PPh 22 Bentuk Keberpihakan Kepada Industri Nasional

7 tahun ago
PPIH Arab Saudi Siap Sambut dan Layani Jemaah Haji

PPIH Arab Saudi Siap Sambut dan Layani Jemaah Haji

6 tahun ago

Popular News

  • 🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Become Contributor

indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email redaksi@indovoices.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

About Us

indovoices menyajikan berita terbaru politik, ekonomi, bisnis, lifestyle, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Links

Youtube

Newsletter

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan indovoices.com dan menerima pemberitahuan artikel baru melalui email.

Bergabung dengan 1,250 pelanggan lain
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2024 indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
  • Ekonomi
    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education

© 2024 indovoices.com

 

Memuat Komentar...
 

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.