Kondisi sosial media saat ini tidak dapat dipungkiri banyak memuat informasi yang tidak benar, Informasi yang bersifat diskriminatif, dan Informasi yang menebarkan kebencian serta perpecahan. Serangan terhadap kedamaian bangsa melalui sosial media sangat massif dan berdampak sistematis.
Populasi masyarakat yang menggunakan sosial media sampai hari ini jumlahnya makin bertambah. Tidak hanya kalangan pemuda yang darah mudanya masih membara untuk menggali manfaat dan menambah relasi perkawanan tetapi saat ini kalangan orang tua yang sudah tidak muda lagi juga sedang panas-panasnya menggunakan fasilitas perkembangan zaman buatan barat.
Selain kelompok usia yang penulis sebutkan diatas yang paling meresahkan untuk pemakai sosial media adalah dari kalangan dibawah umur yakni dibawah umur 17 tahun. Adik-adik tersebut harusnya mendapatkan informasi positip menambah wawasan dan keilmuannya malah saat ini sedang gencarnya dicekoki oleh kaum perusuh dengan informasi tidak benar, Bermuatan Pornografi, dan paling menyedihkannya adalah didoktrin secara pelan-pelan untuk tidak menghargai keberagaman bangsa yang sejak dahulu telah dirawat oleh leluhur.
Penyebaran informasi yang penulis sampaikan diatas seharusnya dapat ditangkal ataupun di klarifikasi bahwa informasi tersebut tidak benar dan para sahabat netizen yang sempat telah terperdaya seharusnya diarahkan kembali kepemikiran yang baik tidak berprasangka buruk. Supaya kehidupan berbangsa dan bernegara kita semakin baik, terarah, dan bangkit menuju kemajuan bersama.
Kondisi yang sedang carut marut ini tidak hanya pemerintah dan pejabat negara yang mempunyai kewajiban untuk memperbaikinya. Tetapi peran dari tokoh agama yang memang sangat dipatuhi dan dihormati oleh rakyat harusnya terjun langsung untuk memberikan pencerahan kearah kebaikan.
Memang tokoh agama secara mayoritas telah menjalankan kewajiban dan fungsinya. Hanya ada beberapa oknum tokoh agama yang belum tersadarkan bagaimana sebenarnya kewajibannya mengarahkan rakyat menuju kebaikan dan meninggalkan sifat-sifat tidak baik yang setiap agama tidak perkenankan dilakukan.
Sebelum membeberkan sebuah fakta, Penulis menegaskan kembali kepada sahabat indovoices dimanapun berada bahwa fakta ini bukan untuk mendiskreditkan sebuah agama, kepercayaan ataupun kelompok. Tetapi tujuan penulis didalam artikel ini untuk menjelaskan sebuah fakta yang didapat dari sosial media bahwa ada saja oknum tokoh yang bergelut dibidang kerohanian tidak menunjukkan hal-hal yang bermanfaat positif bagi rakyat secara umum.
Maaf diartikel penulis ini tidak menyebutkan nama dari tokoh tersebut secara langsung tetapi dengan memakai inisial nama. Biarlah sahabat Indovoices nanti melihat dan membaca langsung hasil dari screenshot dari akun sosial media dari tokoh tersebut. Sebelum penulis menunjukkan hasil screenshotnya bisalah sahabat indovoices mencoba menerka siapa tokoh yang penulis maksudkan diatas.
Petunjuk pertamanya adalah Tokoh tersebut berinisial TZ yang saat ini adalah termasuk pengurus sebuah lembaga agama yang sangat dihormati segenap rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Beliau ini memang dikenal sering menebarkan postingan yang kontroversial dan secara tidak langsung dapat membuat orang-orang tersinggung.
Berikut screenshot pertama tentang profil akun sosial media, sebelum kita melihat langsung tentang salah satu postingannya beliau yang menurut penulis ada unsur muatan provokasi. Lanjutan artikel kebawah ini penulis ingin mengajak sahabat Indovoices meneliti lebih seksama benarkah akun tersebut milik pribadi TZ atau akun hoax :
Dalam screenshot ini kita dapat melihat bahwa akun sosial media twitter ini memiliki pengikut sebanyak 24 ribu. Pengikut yang lumayan banyak ya sahabat Indovoices jika kita mau endorse produk sudah berapa biayanya dengan pengikut sebanyak itu. Bagi sahabat Indovoices yang ingin mengikuti akun twitter beliau ini penulis sertakan linknya https://twitter.com/ustadtengkuzul dan jangan lupa ya sampaikan salam dari penulis. hehehe
Selanjutnya dalam Screenshot kedua ini kita dapat melihat bahwa akun tersebut telah tweet dan publish postingan sebanyak 1.899 kali. Sungguh sangat aktif ya sahabat Indovices bapak TZ dalam memperbaharui status dan postingannya di akun sosial media twitter.
Dalam Screenshot ketiga ini penulis ingin mengetikkan kembali status postingan yang telah bapak TZ tweet. Berikut petikannya “Komunitas ROK SPAN Tebar Spanduk SARA. Bagaimana Mau Bersatu, Kalau Keberadaan PRIBUMI dan MUSLIM yang Mayoritas TIDAK Diizinkan BANGKIT”.
Kita dapat menilai sendiri bagaimana sebenarnya maksud dan tujuan postingan tersebut. Sudah jelas spanduk yang disebarkan tersebut memang ada unsur provokatif tetapi seorang tokoh agama yang sangat dihormati oleh rakyat ini seharusnya tidak sebarkan ulang dengan framing menurut hemat penulis malah lebih provokatif. Padahal dari spanduk tersebut disampaikan pembuatnya adalah dari kelompok ROK SPAN yang dari kata-kata tersebut adalah sebuah Kelompok hoax, Kelompok yang tidak jelas asal-usulnya dan Lokasi pemasangan spanduknya pun berada dipagar sebuah lapangan yang tidak jelas dimana alamatnya.
Jika kita amati lebih mendetail sebenarnya postingan ini sudah termasuk hoax dan tidak kita ketahui kebenaran informasinya karena bapak TZ tidak menjelaskan lokasi spanduk dimana dipasang. Paling lucunya lagi bahwa nama kelompok yang menyebarkan spanduk tersebut sama dengan salah satu jenis pakaian wanita. Mengapa ada ya seorang tokoh yang mau terperdaya dengan spanduk tidak jelas seperti itu. Hahaha
Screenshot terakhir ini penulis ingin perlihatkan bagaimana tanggapan sahabat netizen melihat Tweet tersebut :
Cobalah sahabat Indovoices perhatikan tanggapan dari netizen terhadap tweet tersebut. Netizen sangat kesal dan ada tercium aroma emosi karena kecewa melihat perbuatan oknum tokoh agama yang tidak menebarkan kabar-kabar kebaikan melainkan malah mempublikasi sesuatu yang dapat memecah belah rakyat dan merusak kedamaian Bangsa dan negara.
Melihat dari kejadian ini penulis menjadi sedikit pesimis melihat kondisi kedepannya. Kita tidak dapat menyalahkan oknum rakyat biasa yang gampang tersulut amarah melihat ataupun mendengar sesuatu hal yang belum tentu benar adanya karena tokoh yang dihormati saja tidak pelak dapat tersulut provokasi dari kelompok-kelompok tidak jelas orang dan junjungannya. Tetapi yang jelas tujuan dari pemasangan spanduk tersebut untuk menyebarkan kebecian dan mengganggu stabilitas negara saat ini.
Semoga saja para pembaca Indovoices dapat mengambil hikmah dari artikel ini bahwa setiap manusia apapun statusnya memang masih labil dan gampang tersulut emosi. Semoga saja melihat kajadian ini kita yang menginginkan kebaikan bersama dapat mengantisipasi dan tidak gampang terprovokasi setiap informasi hoax dan ujaran kebencian dalam bentuk Postingan sosial media, Spanduk, dan lain lain.
Melihat fakta yang penulis sampaikan diartikel bagaimana pendapat sahabat Indovoices tentang akun sosial media tersebut. Sampaikan dikolom komentar, Benarkah itu akun tokoh yang berinisial TZ atau akun itu hanya kloning ?
Salam Waras,