Berbicara mengenai Ahok, merupakan hal yang tidak ada habisnya, bisa dikatakan bahwa beliau adalah sumber yang inspiratif bagi banyak orang. Magnet yang mampu membetot perhatian massa disaat sebagian masyarakat sudah merasa apatis terhadap perpolitikan di negara ini. Dengan hadirnya Jokowi dan Ahok, mereka mampu mengembalikan antusiasme bangsa ini, bahwa ternyata diantara sekian banyak politikus busuk, ternyata masih ada politisi yang bersih, yang benar benar bekerja dan mengabdi dengan tulus untuk kepentingan rakyat. Tak salah bila kata fenomenal sering disematkan kepada sosok seorang Ahok.
Ketika dirinya dipenjara, salah satu perdebatan yang paling seru adalah, apakah selepas beliau keluar dari penjara, akan kembali terjun ke dunia politik atau tidak?. Banyak yang ragu ragu, walaupun hingga hari ini beliau belum menyatakan secara tegas, namun kita dapat menduganya melalui surat yang dikirimkan oleh Ahok untuk para pemuda beberapa hari yang lalu yang memperingati Hari Sumpah Pemuda, demikian isinya:
“Untuk Para Pemuda
Cintailah kebenaran, keadilan
Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI
Jangan berhenti memperjuangkannya”
Salam BTP
Ahok
Disaat dirinya masih didalam penjara pun seorang Ahok masih mampu menyemangati kita untuk tidak berhenti memperjuangkan Pancasila, UUD45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Sungguh semangat yang luar biasa.
Biasanya, orang yang di luar penjaralah yang menyemangati orang yang di dalam penjara supaya tetap tegar, tetap kuat dan tabah. Orang sehatlah yang menyemangati orang yang sakit supaya cepat sembuh. Namun semua ditangan Ahok mampu dibalikkan, penjara yang biasanya menjadi momok yang mengerikan, suram dan kelam bisa diubah oleh Ahok menjadi tempat untuk menempa diri supaya lebih kuat baik fisik, mental maupun spritualnya.
Kembali ke surat yang disampaikan Ahok, Isi suratnya yang singkat dan padat mencerminkan dirinya yang tegas dan tanpa tedeng aling, disitu kita bisa melihat semangat yang menyala nyala dalam dirinya, hanya orang yang optimislah yang bisa menulis tulisan seperti itu, orang yang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi pertarungan berikutnya tanpa keraguan sedikitpun.
Kemudian pertanyaannya adalah, kenapa politik? Bisa saja dia kembali ke Bangka untuk bertani, atau menjadi pedagang, atau menjadi lainnya yang tidak berhubungan dengan politik. Jawabannya adalah karena politik adalah darahnya, karena politik adalah dunianya, passion (hasrat)-nya, dimana tempat dia mampu mengembangkan kemampuan terbesarnya, disitulah intinya. Kita tidak bisa memberikan kertas dan pena kepada seorang pemahat ulung dan memintanya mengarang lagu sehebat pahatannya, karena keahliannya memang bukan disitu, berbeda bila diberi kayu dan pahat, karya karya artistik bernilai seni tinggi akan muncul, karena disitulah passionnya, dunianya.
Bagi Nemo, lautan adalah dunianya, di sana dia berenang dengan bebas, bergerak lepas, meloncat, menerjang tanpa ada halangan. Di dunia nyata, Nemo itu menjelma menjadi sosok Ahok, dan lautannya adalah dunia politik. Di dunia politik dia mampu mengimplementasikan konsepnya dalam bentuk nyata, bukan hanya sebagai lips service saat kampanye, hanya dia yang berani pasang badan melindungi APBD dari bangsat bangsat koruptor, menggusur Kalijodo, merusunnawakan orang orang yang tinggal di pinggiran sungai dan kolong jembatan dan lagi lagi hanya dia yang berani marahin bangsat bangsat itu dengan kata “pemahaman nenek loe”,. Dengan begitu banyak prestasi yang ditorehkan hanya dalam jangka waktu 3 tahun kepemimpinannya. Bila diberi kesempatan, saya yakin, akan ada lebih banyak hal hal luar biasa yang mampu beliau lakukan, untuk bangsa ini, untuk negara ini dan untuk rakyat ini.
Jadi, yakinlah bahwa Ahok pasti akan kembali, karena perjuangannya masih belum dimulai.