Mendekati Pilpres 2019, kelompok ‘oposan’ (baca: haters) Jokowi semakin nafsu mengkampanyekan “Ganti Presiden” dengan tagar #2019GantiPresiden. Bukan cuma sebatas aksi tagar di medsos, kelompok ini juga sedang melakukan road show ke beberapa kota di Indonesia sambil dagang kaos untuk mendeklarasikan ‘Ganden’. Begitu saya memberi istilah unt aksi ini.
Aksi perdana deklarasi ‘Ganden’ diawali sambil ‘mendemo’ outlet martabak milik anak Presiden Jokowi, di salah satu sudut Kota Solo. Sengaja memilih kota dimana merupakan daerah asal usul Presiden ke tujuh Republik Indonesia yang akan diganti nanti. Lalu deklarasi berikutnya sudah digelar kemarin di kota Medan. Dan seterusnya, saya yakin aksi besar yang membutuhkan amunisi besar ini akan digelar di seluruh penjuru tanah air. Luar biasa bukan? Salut untuk sang ratu ‘Ganden’ yang merupakan sang deklarator sekaligus menjadi motor aksi-aksi ini.
Saya sangat mengapresiasi aksi ini sebagai bentuk dinamika berdemokrasi di negeri yang masih terus harus belajar dalam mengalami proses demokratisasi. Namun rasanya akan lebih gentelemen jika aksi ini juga ‘dimodali’ oleh sosok yang konkrit bukan cuma logistik yang anti pailit. Jangan juga akhirnya nanti hanya seperti menjadi marketing susu manis yang menjual susu tanpa ada susunya.
Jadi mari tentukan dulu siapa calonnya. Lalu paparkan visi & misi serta program-programnya. Tentu calonya harus sosok yang lebih baik dari Jokowi, bukan?
Jujur saja gelora aksi ‘Ganden’ ini membuat saya galau, tergoda, tertarik bahkan mulai tergiur untuk bergabung dalam aksi ini. Karena saya merasa aksi ini akan menjadi tantangan yang luar biasa di tengah opini publik mengatakan bahwa tidak akan ada saingan seimbang Jokowi pada pilpres 2019 nanti. Saya mulai tidak percaya akan opini tersebut. Saya percaya pasti ada sosok yang lebih baik dari Jokowi di negeri ini. Masa satu dari 260an juta penduduk Indonesia tidak ada yang lebih hebat dari Jokowi? Saya sangat yakin, pasti ada.
Sebagai seorang ‘die hard’ Jokowi, saya siap menanggalkan dukungan saya dari Jokowi sekarang juga. Dan saya akan menjadi orang yang berada di barisan terdepan aksi ini, jika calonya memenuhi syarat & ketentuan yang saya ajukan, yang menurut saya akan mampu mengalahkan Jokowi pada pilpres yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang. Karena untuk mengungguli Jokowi tentunya harus dicari sosok yang lebih unggul. Berikut syarat dan ketentuan calon unggulan yang akan mampu mengalahkan Jokowi;
Pertama, sosoknya harus pernah menjabat minimal menjadi Walikota atau Bupati di salah satu Kota atau Kabupaten. Karena Jokowi sudah pernah menjadi Walikota di Solo. Jelas ini salah satu keunggulan Jokowi.
Kedua, dia mesti sudah pernah atau sedang menjabat sebagai Gubernur di salah satu Provinsi. Ini keunggulan Jokowi yang ke dua. Pernah menjadi Walikota dan berikutnya ‘naik kelas’ menjadi Gubernur. Hebatnya lagi yang dipimpin adalah Ibukota Indonesia loh, DKI Jakarta.
Jika memang ada sosok yang pengalamannya sama seperti syarat pertama dan kedua, belum tentu mampu menang melawan Jokowi secara ‘head to head’. Artinya dibutuhkan 1 syarat lagi untuk mengungguli Jokowi. Tentunya keunggulan itu harus merupakan kelemahan dari Jokowi. Jika syarat ketiga ini menutupi kelemahan Jokowi, saya sangat yakin aksi #2019GantiPresiden akan sukses menumbangkan Jokowi di Pemilu yang digelar secara bersamaan untuk memilih Caleg, Capres dan Cawapres periode 2019-2024.
Ketiga, sosok tersebut harus mampu mendegradasikan elektabilitas atau menggerus pemilih Jokowi dan meningkatkan elektabilitas dirinya, dengan menarik perhatian ‘followers’-nya (baca: kecebong) untuk berpaling, tentunya hanya dengan program-program unggulan atau aksi-aksi nyata yang langsung menyentuh hati dan harapan para kecebong.
Misalnya, salah satu aksi nyata yang paling diharapkan oleh para kecebong dan merupakan kelemahan besar Jokowi adalah memulangkan bang Toyib ke tanah air yang lari dari kenyataan ke Padang Pasir. Saya sangat yakin, jika sosok yang menjadi lawan tanding Jokowi nanti mampu melakukan itu, Jokowi akan sangat mudah lengser. Potong leher saya, jika tidak benar. Karena saya sangat yakin, cebongers akan hijrah dan bergabung bersama #JKT58, #PA212 menuju #2019Ganden
Dan jika Jokowi lengser, saya sudah bernazar untuk menemani Pak Amin Rais berjalan kaki dari Jogja ke kota paling kejam di dunia ini. Oh, Jakarta mengapa kau teramat kejam, bahkan lebih kejam dari ibu tiri. Sehingga orang baik, bersih dan jujurpun dengan gampangnya dijebloskan ke penjara hanya karena hasrat politik untuk berkuasa. Kini, mengapa Kota Jakarta ini menjadi kota yang munafik. Sampah dan bau lebih baik ditutupi pake kasa hitam daripada dibersihkan.
Ah, sudahlah saya memang belum bisa ‘move on’ atas rekayasa atau sandiwara hukum di negeri ini sehingga pembahasan jadi ngelantur, yang tadinya ngomongin Capres jadi bahas ‘Gabener’
Semoga aksi ‘Ganden’ ini tidak menjadi timses Capres ‘Gendeng’.
Salam #2019GantiWakilPresiden dari saya. Salah satu KECEBONG GARIS KERAS
Partoba Pangaribuan
Pendiri Relawan Kerabat Jokowi (RELA KERJO)
#Salam2periode
#T3tapJokowi
#RelawanKerabatJokowi
#RelaKerjo