![](https://www.Indovoices.com/wp-content/uploads/2018/10/IMG_20181004_214417.jpg)
Percobaan kabur yang dilakukan RS tengah malam tadi semakin menguatkan dugaan publik bahwa apa yang dilakukan RS bukanlah kekhilafan semata akibat bisikan setan.
Tetapi kasus ini merupakan kejahatan yang sangat terencana, sistematis dan masif dalam upaya menjatuhkan kredibilitas polri dan juga wibawa pemerintahan Jokowi-JK…
Jika cerita bohongnya hanyalah berawal dari bisikan setan, tentulah sudah selasai. Ratna sudah sadar akan kesalahannya, sudah meminta maaf kepada publik dan kemudian tinggal pasrah menjalani proses hukum di kepolisian…
Namun apa lacur, alih-alih kooperatif, RS malah mencoba untuk kabur ke luar negeri.
Lha inilah yang membuat saya semakin yakin bahwa ada rahasia yang lebih besar dan serius dari sekedar bisikan setan dibalik drama rekayasa pengeroyokan RS ini. Rahasia yang tentunya akan terungkap dalam waktu dekat dan menggemparkan dunia perpolitikan kita…
Kita patut berterimakasih kepada polri yang bergerak cekatan dan berhasil menggagalkan upaya kabur RS ini. Dengan demikian kasus ini akan segera terang benderang duduk perkaranya. Kita berharap teka-teki yang selama ini menimbulkan perdebatan publik akan segera terjawab.
Sejumlah fakta dalam kasus ini memang mengundang sejuta tanda tanya. Mengapa RS baru membeberkan kasusnya seminggu kemudian pasca operasinya? Mengapa kasus ini menyebar setelah RS bertemu dengan Fadli Zon? Mengapa Prabowo begitu mudahnya percaya cerita Ratna tanpa cek dan ricek sedangkan penganiayaan sudah seminggu lebih tidak dilaporkan polisi? Mengapa cerita yang hanya bersumber dari pengakuan Ratna mengharuskan Prabowo mengadakan jumpa pers? Mengapa tim Prabowo kompak beramai-ramai menyudutkan pemerintah Jokowi-JK dengan mengaitkan kasus ini dengan kasus Novel Baswedan? Mengapa tidak ada kecurigaan sedikitpun dengan luka lebam di muka RS padahal sudah diperiksa seorang dokter bernama Hanum Rais? Mengapa pula RS tak segera muncul dan memberikan klarifikasi kepada publik meski kasusnya sudah menjadi bola panas yang menggelinding liar kemana-mana? Apakah mungkin Ratna merancang strategi ini seorang diri tanpa sepengetahuan siapapun? Mengapa seorang Cut Nyak Dien masa kini takut menghadapi kasus hingga berusaha kabur? Dan segudang pertanyaan-pertanyaan lain…
Belum dilakukan pemeriksaan saja polisi sudah berhasil mengendus kasus lain yang tak kalah mengerikan, patut diduga RS menyalahgunakan dana bantuan bencana Danau Toba untuk kepentingan pribadi. Tidak main-main, ancaman hukumannya adalah hukuman mati!
Kasus penyelewengan dana bantuan Danau Toba ini seperti menemukan benang merahnya kalau kita ingat saat itu betapa ngototnya RS berdebat sengit dengan Luhut Binsar Panjaitan untuk memaksa mengevakuasi korban tenggelamnya Kapal Sinar Bangun meskipun jasad diyakini sudah rusak dan tidak mungkin lagi diangkat.
Untuk kasus ini, kita tunggu penyelidikan polisi lebih lanjut…
Sekarang RS sudah berstatus tersangka, bola panas sudah ada di kepolisian. Lalu akankah tersibak rahasia siapa dalang dibalik skenario jahat yang terencana secara sistematis dan disebarkan secara masif ini?
Apakah bisikan setan untuk kabur kali ini berasal dari setan yang sama yang membisikinya untuk mengarang cerita penganiayaan itu?
Tentu hanya pakar setan dan setan itu sendiri yang bisa menjawabnya.
Tetapi saya yakin, setan itu berwujud manusia…
Selamat berdebar-debar!!