Tangerang Selatan – Peran mahasiswa dinilai sangat strategis dan menentukan bagi perjalanan dan masa depan sebuah bangsa. Hal ini ditekankan Dirjen Dukcapil Prof. Zudan Arif Fakrulloh saat menghadiri dialog kebangsaan di depan lebih dari 6.500 mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan.
Untuk itu, Zudan mengajak para mahasiswa dimana pun berada untuk selalu menjaga keutuhan negara karena pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri memiliki perhatian yang serius akan hal itu.
Sebagai generasi muda penerus bangsa, Zudan juga menilai mahasiswa masih rentan disusupi nilai-nilai negatif yang berakibat pada perpecahan. Solusinya, Prof. Zudan mengingatkan agar mahasiswa menjaga keseimbangan antara logika iman dan logika akal.
“Kemendagri selalu mengajak untuk tidak selalu menggunakan logika akal tapi juga diimbangi logika iman. Jadi dalam berbangsa, logika akal dan iman harus kita gunakan secara bersama-sama”, lanjut Prof. Zudan.
Peran logika iman, sambungnya, melampau logika akal. Bahkan menurut Zudan, logika imanlah yang berperan penting menyatukan berbagai keragaman di Indonesia.
“Siapa yang bisa menjamin negeri kita, dengan 17 ribu pulau ini, akan tetap utuh kecuali dengan logika iman?,” tanya Zudan meyakinkan mahasiswa dan civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah.
Selain itu, agar Indonesia tetap satu padu, ia menyadarkan kepada mahasiswa terkait bagaimana proyek agitasi lewat infiltrasi asing di era globalisasi yang masif saat ini.
Menurutnya, proyek tersebut akan sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa bila tidak disikapi dengan bijak.
“Kita harus perhatian dengan kondisi geopolitik, dan geostrategis global yang mengenai Indonesia. Kalau tidak dijaga, mahasiswa akan dijadikan agen melalui infiltrasi asing melalui hoax. Hati-hati, kita mencermati bagaimana kita mudah dipecah-belah oleh media sosial,” ujarnya.
Agar bangsa ini tidak mudah terpecah-belah oleh hoax, Zudan membeberkan tiga langkah strategis dalam mengantisipasi permasalahan tersebut.
“Pertama, apakah yang diberitakan di Medsos itu benar? Harus cek. Kedua, apabila benar, apakah itu baik bila di-share? Ketiga, apakah bermanfaat?,” sebutnya. Dukcapil***