Selamat Nangkring!
Di tengah-tengah liburan, si bos mencalling me untuk menulis sesuatu. Katanya ini ada kaitannya dengan Palestina dan Pilkada. What?! Apa hubungannya?? Saya pun dikasih bahan untuk menulis. Hmmm.. Saya paham ini maksudnya si bos apa. Baiklah saya tulis.. Demikianlah tulisannya..
Kehebohan sedang terjadi di bumi ini gara-gara kelakuan Presiden dimana saya dulu bermukim dan sampai saat ini masih memegang green cardnya, Donald Trump. Trump sepertinya sedang melakukan manuver berbahaya dengan memindahkan kedubes mereka ke Yerusalem sebagai bentuk pengakuan Yerusalem adalah Ibukota Israel.
Nah, ternyata keputusan ini menghasilkan beberapa kehebohan perpolitikan di Indonesia. Kehebohan yang disebabkan oleh para Kepala Daerah ngartis dan endorse salah satu media ternama. Dan tidak heran kalau akhirnya para Kepala Daerah ngartis model Gubernur Jakarta, Anies Baswedan dan Walikota Bandung Ridwan Kamil terlihat tampil keren habis jualan media tersebut.
Kedua kepala daerah ini memang menjadi media darling. Tetapi tidak seperti Jokowi dan Ahok yang menjadi media darling karena kerja dan karyanya, mereka berdua ini menjadi media darling karena kemasan ngartisnya. Lebih dikenal karena foto-foto fenomenal mereka daripada kerjaannya.
Pergerakan Walikota Bandung, Ridwan Kamil, sendiri mau tidak mau kini semakin menjadi sebuah sorotan. Bukan hanya karena dia adalah seorang media darling tetapi juga karena dia akan menjadi bakal calon Gubernur Jawa Barat. Dan RK, begitu biasa namanya disingkat, kini semakin memperlihatkan gaya kepemimpinan yang sebenarnya. Menurut saya, RK punya gaya kepemimpinan mirip dengan Anies Baswedan.
Bukan karena berfoto dengan gaya yang sama dengan Anies Baswedan saja dalam meresponi keputusan kontroversial Presiden AS, Donald Trump, tetapi gaya kepemimpinan memang tidak jauh beda. Entah Ridwan Kamil yang meniru Anies Baswedan atau sebaliknya, yang pasti gaya kepemimpinannya mirip.
Kemiripan yang saya maksudkan adalah gaya kepemimpinan yang sadar kamera dan fotogenik. Gaya kepemimpinan seperti ini dalam analisa saya adalah kepemimpinan yang sangat milenial. Menarik untuk dilihat dan sangat selfiegenik tetapi tidak ada isinya. Artinya, bahwa gaya kepemimpinan ini sangat menarik tetapi tidak ada sebuah karya yang bombastis dilakukan.
RK sampai saat ini menjadi pemimpin yang berhasil menghias Bandung, tetapi gagal membangun Bandung. Entah apa yang terjadi, sampai saat ini tidak ada satu pun solusi mengenai transportasi di Bandung yang berhasil dieksekusi dengan baik di akhir pemerintahannya.
Bahkan janji awal tahun 2018 akan menaiki Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul di Kota Bandung sudah bisa dipastikan gagal. Hebatnya, alasan kegagalan ini lagi-lagi adalah karena belum ada persetujuan dari Pemprov Jabar. Mengapa hal yang mendesak ini begitu lambat?? Karena tidak ada manuver politik yang berani dari Walikota Bandung.
Dan apa yang akan terjadi di Bandung ke depannya?? Jalan akan semakin padat dan akan macet dimana-mana. Berikut pengakuan yang berhasil saya himpun dari media twitter..
Bulan September liburan ke Bandung nginep di Asia Afrika liat bus warna biru… tapi bingung mau naik nya… Haltenya yg mana? Di alun-alun bus nya pada antri tp Aku ga ngerti liat rutenya dimana…
Tumben yg ginian gak ada yg colek
@ridwankamil nunggu hak jawabnya… hahaha… jalan dipersempit (baca trotoar diperlebar) bilangnya tetap 3 lajur, kenyataannya cuma 2 lajur, minta diperbaiki garis batasnya gak ada responlah@dishub_kotabdgExactly, terlalu terkesima figur.. indonesia bgt
alexandi hunt s @alex_hunter146
Kabarnya Jeka & Group Usaha Keluarganya Akan Investasi Di LRT Atau Transportasi Mungkin Jeka Family Sponsori Cagub RK
Kesimpulannya sih sederhana saja. Memang si RK ini adalah pemimpin sadar kamera. Bagus kalau difoto, tetapi tidak bagus dalam eksekusi masalah utama Bandung seperti Transportasi. Mau jadi Gubernur?? Jawa Barat masih akan suram, tetapi Gubernurnya bahagia. Mirip bukan dengan Anies??
Yah sudah, saya mau istirahat lagi..
Salam Jaring Laba-Laba..