Seperti tulisan saya sebelumnya bahwa Jokowi tidak bisa lagi bermain terlalu polos dengan mengandalkan blusukan, bagi-bagi sertifikat, sepeda dan tanya jawab seputar nama-nama ikan kepada masyarakat jika ingin kembali terpilih untuk kali kedua menjadi presiden.
Tidak cukup juga dengan pamer pembangunan Indonesia timur karena jumlah suara Indonesia timur tak cukup signifikan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di pulau Jawa. Apalagi kasus KLB Asmat Tempo hari sudah berhasil digoreng untuk menggerus kepercayaan publik terhadap Jokowi.
Prestasi Jokowi tidak perlu dipamerkan lagi karena mayoritas masyarakat sampai ditingkat bawahpun tahu apa yang sudah dilakukan Jokowi. Relawan sosial media juga sudah gencar promosi gratis pencapaian presiden selama ini.
Sehingga hal yang saat ini mendesak dilakukan Jokowi adalah bagaimana sesegera mungkin mencari pendamping yang tidak saja kuat secara elektoral, tetapi disisi lain juga mampu meredam isu-isu yang selama ini dipakai untuk menyerang Jokowi.
Dan menurut saya, sosok itu ada pada Agus Harimurti Yudhoyono. Tingkat keterpilihan AHY cukup tinggi karena pengaruh dari pesona dan ketokohan SBY yang masih sangat kuat. Agus dengan Demokratnya juga mampu meredam isu anti Islam yang selama ini lekat dengan Jokowi.
Bagi SBY, pilpres mendatang adalah momentum yang paling pas untuk mempertahankan eksistensinya. sehingga menyodorkan Agus menjadi cawapres Jokowi adalah langkah brilian dan menjadi keharusan sebab kans memenangi pilpres sangat besar.
Dengan menangi pilpres bersama Jokowi, Agus akan lebih mudah untuk nyapres di tahun 2024 nanti dimana Jokowi tidak bisa lagi mencalonkan diri. Pasti kesanalah arahnya.
Dan gayungpun bersambut. Kerjasama saling menguntungkan ini sepertinya akan segera menjadi kenyataan. Tak ingin menyia-nyiakan peluang, dikabarkan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono akan segera bertemu dengan putra Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo untuk menjalin komunikasi.
Joko Widodo yang sudah dideklarasikan sebagai calon presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan memang harus segera curi start menentukan pendampingnya jika tak ingin kecolongan.
Dan meminang Agus adalah pilihan paling logis dibandingkan jika Jokowi berpasangan dengan muka-muka lama yang selama ini mondar mandir mencari perhatian Jokowi lewat spanduk-spanduk. Menjemukan!
Dan ditengah kebosanan kawula muda akan wajah-wajah lama politisi senior, kehadiran AHY disamping jokowi bak gadis anggun bersanding dengan pria mapan di desa itu…pastilah banyak yang merestui.
Bahkan saya membayangkan anak-anak muda yang sedang bergairah politik lewat Partai Solidaritasnya Grace Natalie dan kawan-kawan juga akan semakin semangat mendukung Pakde jika Jokowi-AHY berhasil diduetkan.
Lalu apakah skenario ini akan menjadi kenyataan? Ataukah justru akan muncul “pelakor” di menit-menit akhir yang akan membuat Jokowi berpaling dari AHY? Ahok misalnya! Kenapa tidak? He..he..he
Selamat menerka-nerka!!