Akhirnya tersingkap tabir gelap sosok calon penantang Jokowi, Prabowo memerima mandat partai Gerindra dan dipastikan akan maju pada pertarungan final pemilihan presiden yang akan digelar tahun depan.
Sebagai sama-sama orang Jawa, bolehlah saya menyebut duel ini : Derby de Java.
Adalah Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani yang menyatakan bahwa mandat dan tantangan jutaan kader Partai Gerindra untuk maju pada pilpres 2019 diterima oleh Prabowo.
Untuk kesekian kalinya Prabowo akan mencoba peruntungannya di ajang pilpres kali ini. Dan bisa dipastikan pula ini adalah kesempatan terakhir Prabowo di ajang ini karena jika gagal, 6 tahun lagi Prabowo akan berusia 72. Sudah terlalu sepuh jika ingin kembali dicalonkan.
“Dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra menentukan arah kebijakan nasional tentang rekrutmen dan seleksi calon legislatif serta pembahasan aspirasi rakyat Indonesia tentang desakan agar Prabowo Subianto kembali dicalonkan secara resmi oleh Gerindra,” kata Muzani dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 11 April 2018. Viva.com
“Secara bergantian menyampaikan aspirasi konstituen yang menginginkan Prabowo Subianto maju calon presiden,” ujar Muzani.
Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan siap maju dan akan segera bergerak membangun koalisi. Prabowo juga memerintahkan seluruh kader turun bersama rakyat siang dan malam serta berjuang dengan rakyat.
Dengan demikian dapat dipastikan pertarungan sengit lima tahun silam akan kembali tersaji tahun depan. Tinggal sekarang tinggal menanti siapa sosok pendamping jokowi dan siapa menjadi cawapres Prabowo.
Apakah akan tercipta poros baru? saya yakinnya tidak ada karena Demokrat dengan SBY nya malah sudah mengisyaratkan merapat ke Jokowi. Gibran malah sudah memberikan privilage kepada Agus Harimurti Yudhoyono untuk makan martabak MARKOBAR seumur hidup.
Jika tak ada poros baru, berarti tinggal siapkan strategi untuk duel head to head. Ini seperti pertandingan derbi dimana kedua tim sudah saling kenal kekuatan dan kelemahan lawan. Sangat menarik ditunggu…
Tetapi kalau boleh saya prediksi, dengan asumsi Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi, maka agregat hasil akhir adalah 60% Jokowi dan 40% Prabowo.
Dengan demikian prediksi saya, 2019 tidak ganti presiden.
Lalu akankah pertandingan Derbi de Java ini akan sepanas 2014? Kita nantikan bersama…
Selamat menanti duel Jokowi dan Prabowo!