“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).
Adalah satu surat yang dipegang penuh oleh seorang Jokowi.
Bagaimana saya bisa tahu? Saya tidak tahu! Saya hanya melihat dan memperhatikan setiap sepak terjak Jokowi selama dia muncul dipermukaan perpolitikan Indonesia.
Ada banyak pihak yang begitu mengkhawatirkan kemunculan Jokowi di panggung politik Indonesia.
Khawatir karena Jokowi dikelilingi oleh orang-orang yang mungkin bisa menusuk dia dari belakang, khawatir karena lawan politik Jokowi menggunakan cara-cara yang licik untuk menjatuhkan dia. Dan banyak lagi kekhawatiran-kekhawatiran lain yang menyeruak dibenak setiap rakyat Indonesia.
Sejak Jokowi muncul, rakyat Indonesia terlihat seperti terbelah dua. Mereka yang pro dan mereka yang kontra. Dan bukan lagi rahasia apa yang menjadikan orang-orang itu pro dan kontra.
Tapi, apakah terbelahnya rakyat Indonesia menjadi kelompok yang pro dan kontra mengkhawatirkan Jokowi sendiri? Secara kasat mata, Jokowi tidak terlihat mempunyai kekhawatiran itu. Justru kekhawatiran itu jelas terlihat dari pihak yang kontra.
Kenapa demikian? Ada dua jawabannya:
- Mereka khawatir jika mereka tidak bisa melengserkan Jokowi di Pilpres 2019 nanti. Jokowi akan terus melaju untuk 5 tahun kedepan dengan seluruh rencana yang dia canangkan. Dan kita tahu, setiap rencana Jokowi, hampir semuanya terpenuhi.
- Mereka khawatir, jika mereka berhasil menglengserkan Jokowi di Pilpres 2019 nanti. Rakyat akan selalu membandingkan dan menuntut mereka untuk bekerja LEBIH cepat, lebih baik, lebih terbuka dan lebih mementingkan rakyat Indonesia.
Sementara agenda dari pihak yang kontra ini juga sangat jelas. Apa alasan utama orang harus kontra dengan Jokowi? Mata dunia terbuka bahwa Jokowi adalah satu-satunya presiden Indonesia yang berhasil membawa perubahan yang signifikan disetiap lini pembangunan.
Mereka kontra karena perubahan ini menggesek keras usaha pribadi mereka. Usaha yang sudah mereka jalankan dengan cara melanggar begitu banyak peraturan.
Berpuluh-puluh tahun lamanya Indonesia terkenal sebagai negara yang paling kental dengan korupsi, kolusi dan nepotisme. Dan ketiga penyakit ini dengan kesadaran dan kesengajaan dibiarkan bahkan ditumbuh suburkan oleh pejabat-pejabat yang berwenang. Rakyat hanya mencontoh apa yang para pejabat lakukan.
Ilustrasinya seperti ini:
Orang-orang yang kontra dengan Jokowi adalah mereka yang menjual makanan yang mampu membuat penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme bersarang subur di tubuh rakyat Indonesia. Semakin subur KKN, semakin besar kebutuhan rakyat Indonesia akan makanan yang dijual oleh mereka dan semakin kaya orang-orang ini.
Jokowi hadir menawarkan vaksin untuk menyembuhkan penyakit KKN. Dan dalam 3 tahun, penyakit KKN itu sedikit demi sedikit mulai berkurang. Penegarakan peraturan, penggalakan pemberantasan korupsi, pengawasan ketat anggaran dan pengawalan serapan anggaran. Jokowi sendiri langsung turun ke lapangan. Karena penyakit KKN mulai berkurang, badan Indonesia mulai sedikit membaik. Kebutuhan akan makanan yang di jual oleh orang-orang yang kontra juga berkurang. Pendapatan merekapun berkurang.
Jika vaksin Jokowi berhasil menyembuhkan penyakit KKN, dan rakyat Indonesia sehat, maka usaha jualan makanan beracun itupun akan pasti menggulung tikar mereka.
Dan dari 250 juta rakyat Indonesia, beberapa dari mereka juga memiliki usaha menjual makanan beracun itu.
Jadi, kalau ada rakyat yang ikut-ikutan berkoar-koar anti Jokowi, dengan mudah bisa kita lihat siapa mereka sebenarnya.
Pertanyaannya adalah, dalam kurun waktu 50 tahun, ada berapa kali kesempatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk mendapatkan vaksin yang bisa menyembuhkan Indonesia dari penyakit KKN? Jawabannya, tidak pernah ada! Dan Jokowi adalah kesempatan yang diberikan Tuhan pada kita.
Prinsip Jokowi yang selalu dia ucapkan “Negara yang cepat adalah negara yang akan mengalahkan negara yang lambat”. Dan kalau kita bicara tentang waktu, Jokowi adalah Presiden Indonesia yang mampu bekerja berpacu dengan waktu. Kita bisa melihat dalam 3 tahun kepemimpinan Jokowi, semua proyek yang dia canangkan, pasti rampung dikerjakan dan bisa dipersembahkan untuk rakyat Indonesia.
Jokowi bukan presiden yang merugi!!