Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah menugaskan siapapun untuk memenangkan calon tertentu dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar secara serentak di 171 daerah pemilihan, Rabu (27/6) besok.
“Tadi saya bertiga dengan Presiden dan dengan Mensesneg ingin mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh salah satu ketua umum partai, dimana Presiden sebagai kepala negara, kepala pemerintahan menugaskan kepada Ketua Umum Partai Golkar untuk memenangkan Ibu Khofifah (Cagub Jatim), itu sama sekali tidak benar,” tegas Seskab kepada wartawan usai rapat terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/6) sore.
Ditegaskan Seskab, tidak pernah ada penugasan oleh Presiden kepada siapapun, karena Presiden harus netral. Walaupun secara pribadi tentunya Presiden mempunyai kedekatan dengan keluarga Bung Karno, lanjut Seskab, itu adalah ikatan secara pribadi.
Seskab menjelaskan, pertemuan Presiden misalnya dengan Mbak Puti (Puti Guntur Soekarnoputri, Cawagub Jatim), dengan Mas Djarot (Cagub Sumut), dengan Ganjar (Cagub Jateng) adalah dalam kapasitas Presiden sebagai pribadi.
“Itu yang ingin kami sampaikan, sehingga karena besok mau Pilkada ini kan simpang siur, bahwa seakan-akan ada penugasan dari Presiden untuk memenangkan calon tertentu, kami tegaskan tidak ada,” ucap Seskab.
Pantau Pilkada
Mengenai apa yang dilakukan pada hari H Pilkada Serentak, Rabu besok, Seskab Pramono Anung mengatakan, Presiden Jokowi akan memantau jalannya Pilkada. “Kemungkinan beliau ada di Bogor atau Jakarta, beliau tidak ke daerah besok,” terangnya.
Seskab juga menyampaikan, bahwa Presiden Jokowi memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta. Karena itu, Presiden tidak punya hak pilih dalam Pilkada Serentak, besok. (RSF/OJI/JAY/ES)