
Terkadang kalau saya pikir-pikir, kasihan juga dengan orang-orang yang lantang berteriak ganti presiden 2019 sampai-sampai keluar modal miliaran untuk bikin kaos tetapi nggak tau siapa gantinya..
Saya melihat begitu dalamnya hasrat dan kerinduan mereka akan sosok baru yang akan memimpin negeri ini lima tahun mendatang menggantikan presiden Jokowi.
Baca juga :
https://www.Indovoices.com/hukum/terlalu-ajakan-jokowi-tertib-berkendara-pun-dinyinyirin/
Lha apa tidak kasihan kalau kita melihat Mardani Ali Sera mengkampanyekan gerakan ganti presiden dalam setiap kesempatan, begitu semangat dan menggebu-gebu tetapi disisi lain, tidak pasti siapa orangnya…aneh! Ha..ha
Berulang-ulang menyodorkan sembilan nama dari internal PKS kepada publik tetapi toh tak satupun yang dilirik parpol..
Kalaupun ada yang minat, jumlahnya hanya 6,7% suara PKS, lha padahal syarat mengusung pemimpin baru harus mendapat restu minimal 20% suara rakyat.
Ini seperti seorang yang ngebet pingin kawin bulan depan tetapi nggak tau mau kawin sama siapa…Sosok yang didambakan tak kunjung muncul, begitu sosok barunya muncul, eh ga taunya yang keluar I*IL, Itu Lagi-Itu Lagi…kasihan yah!
Inilah yang terjadi, partai yang mungkin berkoalisi denga PKS hanyalah Gerindra, dengan deklarasinya Prabowo menjadi capres Gerindra, mau tak mau Mardani dan para pegiat kaos sablon 2019gantipresiden harus menerima nama yang Itu Lagi,Itu Lagi…
Saya yakin dalam hati merekapun sebenarnya sudah malas dan bosan dengan Prabowo yang kalah berkali-kali dan tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan.
Ditambah lagi dengan video telanjang dada yang viral kemarin, Prabowo semakin tidak ada wibawanya didepan rakyat dan potensi kekalahanpun semakin besar.
Bahkan ada salah satu kawan saya yang tadinya mendukung Prabowo malah jadi ilang feeling. Dia berseloroh “baru deklarasi diusung saja sudah telanjang dada, jangan-jangan kalau kepilih jadi presiden telanjang semua-muanya. Ha..ha
Duh! baru deklarasi aja udah begini, gimana kalau menang pak…Tetapi karena tidak ada calon lain ya terpaksa mereka harus terima…
Poros barupun saya yakin tidak akan terbentuk karena tidak ada nama calon yang kuat secara elektoral yang muncul dari Demokrat and friend.
Jokowi dan Prabowo masihlah dua calon terkuat, kalau hanya untuk coba-coba pasti SBY juga mikir dua kali mengingat biaya kampanye pilpres tidaklah sedikit. Pilkada Jakarta cukuplah jadi pembelajaran buat SBY, keluarin dana miliaran rupiah taunya kalah telak.
Jadi sekarang kalau masih mau ganti presiden mending tidak usah bikin kaos karena calon presidennya pun sudah tidak pakai kaos kemarin…
Saya sih tetap Jokowi dua periode!!
Selamat Itu lagi-Itu lagi!!