Semakin nyeleneh saja pasangan Gubernur dan wakilnya ini. Gubernur memberikan diskresi untuk wakilnya, mengijinkan sandi mengenakan sepatu casual untuk bekerja di balai kota. Apa bisa dibenarkan diskresi seperti ini?
Sejauh yang saya pahami Diskresi merupakan keputusan yang dilakukan oleh pejabat pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret yang dihadapi dalam pemerintahan, dimana peraturan perundang-undangan memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau adanya stagnasi pemerintahan. Penggunaannyapun harus sesuai dengan tujuannya.
Lalu pertanyaannya adalah apakah unsur-unsur dikeluarkannya diskresi sudah terpenuhi?bukankah sudah ada pergub DKI Jakarta No 23 tahun 2016 yang mengatur tentang pakaian dinas?.Sekonkret apa sih persoalan sepatu Sandi ini?
Pak Sandi, ayolah, Anda terpilih menjadi karyawan di DKI sekarang, berikanlah teladan pada bawahan anda, gunakanlah uniform yang sesuai dengan peraturan yang ada di handbook Jakarta. Tanggalkanlah hobi bapak berlari! Toh anda bisa melakukanya dihari libur sehingga tidak mengganggu produktivitas kerja Anda sebagai wakil gubernur.
Memang banting setir dari pengusaha menjadi pegawai bukanlah hal yang mudah. Bagi orang yang tidak terbiasa kerja, tugas-tugas kantor hanya akan menjadi siksaan baginya. Tidak nyaman memang! Sampe Bob Sadino aja menyindir “Berangkat pagi-pagi, kaki dibungkus sepatu, Anda kerja apa dikerjain?”. Ya memang mirip dikerjain sih. hehehe…
Lain halnya kalo hobinya kerja seperti Ahok, pulang larut malam, kerja diakhir pekan pun dia lakukan, ya Karna memang itulah hobinya, jadi jangan heran kalo Ahok hasil kerjanya nyata, produktif, tidak banyak mengeluh apalagi nyeleneh seperti Sandi. Apa ga nyeleneh, seragam dinas pake sepatu kets, ga pake gesper pula! benar-benar fatal! Kenapa ga sekalian pake celana training yang “nonjol” itu aja? Toh bisa minta diskresi Anies. hehehe…
Hal-hal ganjil yang membuat kita geleng-geleng kepala ini nampaknya akan selalu kita saksikan sepanjang mereka menjabat. Karena memang posisi Gubernur-Wakil Gubernur bukanlah bidang apalagi hobi mereka. Lihat saja Sandi rumah dinas bukannya ditempatin untuk kerja malah diijinkan untuk kegiatan keagamaan berbagai agama. aneh..aneh sekali.
Tapi ya apalah daya, semua telah terlanjur. Jangankan kita berharap diskresi seperti yang Ahok lakukan, yang memberikan 15% koefisien luas bangunan pada perda tata ruang buat warga DKI. Berharap supaya mereka tidak nyeleneh saja rasanya sulit.
Selamat menyesal.