Berpikirlah Sebelum Berbicara
Mantan Perwira tinggi ajukan kredit ke BI dan ditolak? Jangankan cuma mantan perwira tinggi, jenderal bintang 5, bahkan Presiden RI saja seandainya mengajukan kredit ke BI ,100 persen pasti ditolak! Karena tugas BI memang bukan untuk itu.
Seharusnya sebelum berbicara, orang mikir dulu. Apalagi bicara di depan umum dan kapasitas sebagai salah satu calon Presiden RI, masa iya asmong atau asal ngomong? Kalau tidak tahu, apa salahnya bertanya? Masa iya, mau kredit mendatangi Bank Sentral Indonesia?
Saya hanyalah satu dari 250 juta orang Indonesia dan bukan siapa-siapa. Cuma seorang mantan pengusaha nasional yang pernah memegang APE atau Angka Pengenal Ekspor dan sekaligus sebagai Aprove Trader Cassia. Sebagai orang yang bukan siapa-siapa, setidaknya saya tahu dan memahami secara garis besar, bahwa:
Bank Indonesia Adalah :
Bank Sentral Republik Indonesia, mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Karena kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Untuk tujuan tersebut, BI didukung oleh tiga bidang tugasnya, yakni menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dan mengatur, serta menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di wilayah Republik Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai mata uang rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Ajukan Kredit Tidak Mengandalkan Pangkat
Ketika mengajukan kredit kepada bank manapun di indonesia, yang ditanya adalah agunan dan kemantapan usaha, bukan pangkat atau jabatan yang disandang. Walaupun jendral bintang 7 atau bahkan mantan presiden, bila tidak ada agunan, mustahil pengajuan kreditnya akan di proses. Kecuali menyerahkan slip gajinya, sebagai agunan. Itupun bila dikabulkan, hanya akan berupa kredit dalam jumlah sangat terbatas.
Seharusnya, sebaga salah satu calon presiden. Berikanlan contoh-contoh yang mendidik rakyat, jangan malahan memperbodoh, seakan-akan Bank Sentral Republik indonesia atau BI itu, merupakan bank untuk meminjam uang bagi umum. Kalau seorang calon pemimpin, berbicara asal ngomong, yang malah memperbodoh orang banyak, bagaimana kelak jadinya generasi muda bila dipimpin oleh tipe orang seperti ini?
Secara pribadi saya tidak suka politik, tapi mendengar ada calon pemimpin yang membodoh-bodohi orang. Maka sebagai salah satu dari orang Indonesia yang memegang paspor RI, saya merasa termotivasi untuk membagikan tulisan kecil ini. Kalau tidak bisa mengajarkan kebaikan, minimal janganlah mengajarkan kebodohan. Satu lagi, tidak perlu membanggakan diri kita sebagai mantan ini dan itu. Kalau memang kita pantas untuk dihargai, biarlah orang lain yang menghargai diri kita. Jangan kita yang mengangkat angkat diri di depan umum, karena hal tersebut hanya akan mempermalukan diri kita sendiri.
Tjiptadinata Effendi