Kita beruntung memiliki dua BASAR yang cukup mumpuni yang bisa kita andalkan dalam mengatasi bencana badai di negeri ini. Kita punya BASARNAS untuk menanggulangi badai banjir dan tanah longsor, sedangkan kita memiliki BASARIA PANJAITAN untuk mengatasi badai korupsi dan longsornya moral pejabat di negeri ini.
Bayangkan! Jelang pesta demokrasi memilih seorang pemimpin, negeri ini malah diterpa bencana badai korupsi. Beruntunglah KPK mampu melakukan aksi cepat tanggap dalam bencana ini. Ramai-ramai pejabat berhasil dicokok Basaria Panjaitan dan kawan-kawan.
Bencana banjir dan tanah longsor akan selesai tertangani oleh BASARNAS tidak lebih dari seminggu waktu cepat tanggap. Namun longsornya moral, kerakusan dan ketamakan pejabat di negeri ini apakah bisa kita hanya mengandalkan BASARIA PANJAITAN mengatasinya dalam waktu seminggu, sebulan, setahun? Jelaslah tidak bisa. Perlu proses untuk membenahi mental korup pejabat negeri ini.
Apakah sulit membenahi mental? Jelaslah sulit, tetapi bukan berarti tidak bisa. Berbeda dengan pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, pembenahan moral, revolusi mental bukanlah sebuah pekerjaan instan yang bisa selesai dalam waktu dekat dan sekaligus bisa kita nikmati hasilnya. Pembangunan mental merupakan sebuah proses jangka panjang yang butuh kesabaran dan keseriusan seorang pemimpin dan juga sistem yang benar.
Dan bicara sistem dan keseriusan pemimpin, Jokowi-Ahok lah orangnya. Jika kita sudah kehilangan Ahok, maka tidak ada jalan lain, mau tak mau kita harus mengawal presiden kebanggaan kita Joko Widodo agar mulus melenggang melanjutkan perjalanan menuju dua periode kepemimpinannya.
Ditangan Jokowi lah Indonesia berada pada jalur yang benar. Bangkit dari ketertinggalan baik pembangunan infrastruktur maupun sumber daya manusia. Lima tahun pertama untuk pembangunan infrastruktur, lima tahun berikutnya untuk pembangunan sumber daya manusia.
Sebuah misi yang sangat sangat cerdas dan terukur dari seorang Jokowi, presiden kita ini. Seperti yang beliau sampaikan dalam postingan di FP pribadi beliau berikut ini :
Selama beberapa tahun ini kerja besar kita adalah pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Tahapan berikutnya apa?
Mulai tahun 2019 mendatang, pemerintah memberikan fokus perhatian kepada pembangunan sumber daya manusia. Itu tahapan kedua setelah pembangunan infrastruktur. Kementerian-kementerian harus mulai merancang apa yang akan dikerjakan dalam kerja besar pembangunan sumber daya manusia. Senin kemarin, saya menggelar sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, untuk membahas Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2019.
Foto: Biro Pers Setpres
Sudah terlalu lama bangsa ini jatuh dalam keterpurukan akibat krisis kepemimpinan. Beruntunglah bahwa Tuhan mengirimkan seorang pemimpin yang sungguh-sungguh punya hati untuk bangsa ini.
Tidak bisa lagi kita hanya mengandalkan seorang Basaria Panjaitan mengatasi bobroknya mental pejabat negeri ini. Lebih dari itu, kita butuh presiden Jokowi untuk periode kedua kepemimpinannya.
“Saya ga takut kamu ga pilih saya lagi, saya hanya takut kamu tidak percaya bahwa negara ini menuju kearah yang lebih baik”- Basuki Tjahaja Purnama-
Ya, harapan itu ada pada Jokowi. Maka mari kita sama-sama perjuangkan kepemimpinannya. Sampaikan kepada masyarakat apa yang sudah Jokowi lakukan di lima tahun pertamanya dan apa yang akan dilakukan Jokowi lima tahun berikutnya.
Dan terakhir, mari ikuti terus Indovoices dan sebarkan tulisan-tulisannya…
Selamat berjuang di periode kedua, pak Jokowi!!