Ditengah pengakuan dunia akan kecerdasan Sri Mulyani dengan sederet prestasi menterengnya, si Raja Kepret Rizal Ramli masih saja nyerocos mempersoalkan kebijakan ekonomi pemerintah, mengkritik menteri keuangan hingga menantang Sri Mulyani debat terbuka.
Tentu saja ini menggelikan bagi masyarakat yang sudah tahu sempak terjang dan kwalitet Rizal Ramli. Ibarat seorang siswa yang tidak naik kelas karena goblok, tidak mampu menerima kenyataan, kemudian malah teriak-teriak mengajak sang juara kelas lomba cerdas cermat.
Sehingga apapun segala macam cuitan, usulan dan kritikan Rizal Ramli sesungguhnya sudah amat sangat terlambat karena faktanya Rizal Ramli ini ya siswa yang tidak naik kelas tadi…
Andai saja Rizal Ramli punya kualitas dalam bidang ekonomi, soal pemberantasan mafia pangan, impor, ekspor, kompor, gempor dan por-por yang lainnya mustinya sudah selesai 18 tahun lalu saat dirinya memiliki otoritas penuh bidang ekonomi di pemerintahan.
Bukan apa-apa, Rizal Ramli pernah menduduki jabatan strategis itu di pemerintahan di era 3 presiden yang berbeda (Gusdur, Megawati dan Joko Widodo).
Mulai menjabat Ketua Bulog, menteri keuangan, menteri koordinator bidang ekonomi, keuangan dan Industri, hingga menjadi menteri koordiantor bidang kemaritiman.
Toh nyatanya hingga sekarang tidak ada legacy atau warisan kebijakannya yang membuat rakyat makmur, kekayaan negara tidak bocor, pertumbuhan ekonomi meroket, lapangan pekerjaan mudah dan lain-lain.
Yang diingat publik dari Rizal Ramli justru pertengkarannya dengan Sudirman Said soal target listrik 35 ribu megawatt dari presiden Jokowi, ikut terjebak menyebar hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet dan juga sosok menteri gagal pecatan Jokowi.
Jadi mohon maaf kalau saat ini rakyat sudah tidak begitu antusias dengan argumen-argumen pak Rizal menyerang kebijakan pemerintahan Jokowi. Istilah kata orang “Lha kemarin-kemarin kemana aja bro pas ente menjabat?”
Sekarang, setelah Sri Mulyani sudah dinobatkan sebagai siswi “juara kelas” (baca: menteri keuangan terbaik dunia) dua tahun berturut-turut, bukannya mengucapkan selamat dan apresiasi, Rizal Ramli sibuk ngrecokin, akhirnya hanya mengundang cibiran dan gelak tawa publik.
Beginilah kalau orang tidak sadar akan kemampuan dirinya, akhirnya tidak bisa menerima kenyataan.
Sekarang kita simpulkan saja tulisan ini, para pembaca yang mendukung Rizal Ramli silahkan pilih Prabowo, sementara yang mengakui kehebatan Sri Mulyani mari kita pilih Jokowi. Saya yakin Jokowi menang telak, karena saya percaya kita semua ingin ekonomi Indonesia semakin jaya dipimpin oleh menteri keuangan terbaik dunia, bukan menteri yang ikut-ikutan sebar hoax. Bukan begitu? #JokowiLagi