Catatan Pembaca:
Tujuan tulisan ini sederhana. Hanya untuk mengingatkan tanpa henti agar kita yang waras dan bernurani tidak lupa a.k.a #menolak lupa. Atas apa? Bahwasanya, dalam perpolitikan di NKRI tercinta, PA 212 dan semua pihak terkait, sesungguhnya tidak membela agama. Fokus hanya pada hal-hal yang berbau sekulerisme, kalau tidak mau dikatakan hedonisme. Kalaupun bawa-bawa agama, itu semua tidak lain dalam rangka membius orang banyak.
Pilkada DKI Jakarta yang lalu, suka atau tidak, mau atau tidak, harus mengaku bahwa muncul gerakan anti Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Atau, kalau tidak berani mengaku 2 hal tersebut, cukup mengatakan muncul aksi memperkosa Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Bukti nyata adalah Ahok yang keturunan Tionghoa dan tidak beragama Islam. Wajib kalah di Pilkada DKI Jakarta. Gerakan ini sukses++. Pertama, Ahok kalah dari Anies yang notabene juga bukan orang pribumi asli, tapi beragama sama. Kedua, Ahok bahkan harus kalah lagi di pengadilan sehingga kini harus terpenjara di Mako Brimob.
Merasa hebat gara-gara sukses++. Pasca Pilkada DKI Jakarta, sekelompok orang yang merasa paling berjasa, mendeklarasikan terbentuknya PA 212 dengan segala turunannya. Awalnya sih, gerakan PA 212 cukup menghentak. Sebut di antaranya dengan kemunculan 212 Mart. Namun entah kenapa, kian hari eksistensi PA 212 kian melempem ya? Gara-gara sang junjungan yang belum pulang-pulang juga kah? Atau gara-gara pasokan nasbung kian minim, bahkan defisit kah? Atau, jangan-jangan gara-gara khasiat micin dan fifis onta kalah sakti dengan gaung Asian Games kah? Hanya TUHAN dan mereka-mereka yang tergabung di PA 212 saja yang tahu jawabannya.
Ke-melempem-an PA 212 semakin nyata kalau dikaitkan dengan salah satu berita yang kemarin beredar di berbagai media mainstream. Berita apakah itu?
Amerika Hentikan Pendanaan Badan Bantuan Palestian UNRWA
Seperti diketahui, Amerika adalah salah satu negara penyumbang atau donor terbesar untuk bantuan ke Palestina lewat UNRWA. Untuk mengetahui besarannya, silahkan klik tautan berikut: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-45380516
Mendadak, Departemen Luar Negeri Amerika menyatakan bahwa Amerika menghentikan segala bentuk bantuan pendanaan untuk badan pengungsi Palestina PBB. Juru bicara DepLu AS, Heather Nauert menegaskannya sebagai berikut: “Pemerintah AS telah mengkaji masalah ini secara seksama dan sampai pada keputusan untuk tidak akan lagi memberikan bantuan dana tambahan untuk UNRWA.” Alasannya karena Badan Bantuan dan Pembangunan PBB (UNRWA) mengalami “cacat tak terselamatkan” https://www.bbc.com/indonesia/dunia-45380516
PA 212 cs., Di manakah Kalian?
Hola PA 212 dan kawan-kawan, di manakah kalian berada? Kok senyap ya? Khususnya terkait dengan berita di atas? Kok, tidak bergerombol di Kedutaan Amerika kah, seperti dulu-dulu? Terus melakukan demo sambil teriak-teriak dengan tidak lupa membentangkan poster atau spanduk #GanyangAmerika dan #SavePalestina ya? Tentu tidak ketinggalan pula dengan aksi injak-injak + bakar bendera Amerika. Padahal saat ini Saudara-Saudara kita di Palestina sangat menderita dan sangat butuh perhatian, bahkan sangat butuh bantuan konkrit. Sementara sampai saat ini belum terdengar aksi kalian terhadap Amerika. Ooo, jangan-jangan lagi ikutan larut eforia Asian Games jugakah?
Hmmm, tunggu dulu. Selidik punya selidik. Tepatnya, tanya kiri kanan, atas bawah, dapat juga jawabannya. Woalahhh, ternyata oh ternyata! Patut menduga, rupa-rupanya dulu itu. Tepatnya saat Pilkada DKI Jakarta yang lalu. Juga pasca Pilkada DKI Jakarta, khususnya saat menyeret Ahok ke pengadilan. Ada bandar paus yang sukarela ngebiayain. Dengan duit gak berseri, berapapun yang dibutuhkan, siap mengucur. Khususnya untuk beli doping. Mulai doping berbentuk nasbung, sampai micin, dan fifis onta. Terpenting buat bandar paus ini, Ahok harus KALAH dan Anies harus MENANG. Bahkan seret Ahok ke pengadilan. Maklum, Ahok anti KKN. Ini yang bikin bandar paus jadi sakau super berat.
Upsss, itu dulu. Sekarang?
Rupa-rupanya, lain dulu, lain sekarang. Gara-gara manuver Jokowi dengan memilih Ma’aruf Amin, bandar paus terpaksa merubah strategi. Soalnya, memaksa PA 212 dan kawan-kawan tetap beraksi, bukannya cuan yang didapat, justru bakal amsiong guede. Maklum, isu agama jadi basi. Kalaupun cuan, paling cuan tipis. Maklum, semakin hari semakin banyak yang tadinya doyan nasbung, micin, dan fifis onta, kini mulai sadar. Bahwasanya Ahok sungguh-sungguh mengabdi untuk rakyat dan NKRI tercinta. Setali tiga uang dengan Jokowi.
Para bandar paus pun terpaksa harus cari strategi lain. Tidak lagi mengandalkan PA 212 cs. Utamanya dalam rangka menyambut PilPres 2019 yang tidak lama lagi tiba. Itu sebabnya ketika Amerika menghentikan bantuan dana ke UNRWA yang menimbulkan penderitaan hebat untuk rakyat Palestina. Tidak aneh kalau PA 212 cs., cuma bengong alias gak ada aksi. Maklum, doping dari bandar paus seret, bahkan nol besar. PA 212 cs. pun amsiong gede.
Pesan Moral
Fenomena ini mengajarkan hal penting, khususnya untuk yang masih saja rakus sama nasbung dan doyan mabok micin + fifis onta alias JKT58. Apakah itu? Gerakan PA 212 cs., hanyalah gerakan berkedok AGAMA. Buntut-buntutnya, tetap UUD alias ujung-ujungnya duit. Buntut-buntutnya lagi, tetap UUD-P alias ujung-ujungnya dapat posisi (baca: jabatan). Buat PA 212 cs., peribahasa “Habis Manis Sepah Dibuang” berlaku. Utamanya ke para pengikut yaitu JKT 58. “Mosok cuma kami saja yang amsiong gara-gara bandar paus sekarang tidak mau pakai jasa kami lagi;” demikian pikir PA 212 cs. “Para pengikut pun wajib amsiong;” tambah PA 212 cs. Jadilah PA 212 cs., dan JKT58 sama-sama amsiong kabeh! Boro-boro dapat jatah nasbung dan micin + fifis onta. Malah yang ada di bully tanpa henti.
Last but not least, wahai panasbung yang nyandu micin dan fifis onta. Pilih Jokowi atau bandar paus a.k.a dalang dengan wayangnya Prabowo? Yang WARAS dan bernurani SUDAH PASTI PILIH Jokowi . Bahkan pada waktu waktu TUHAN, juga PASTI PILIH Ahok!
Felix qui potuit rerum cognoscere causas (Berbahagialah, mereka yang dapat mengerti penyebab sesuatu – Vergilius, Georgicon II: 490)
Ever Onward No Retreat. GOD Bless Jokowi & Ahok. GOD Bless NKRI Tercinta.