Indovoices.com – Pemimpin Indonesia kedepan haruslah pemimpin yang memiliki karakter dan berwawasan kebangsaan yang utuh. Sementara itu intelektualitas adalah faktor pelengkap serta pendukung dari totalitas integritas seorang pemimpin bangsa. Konsep ini sejalan dengan Visi dan Misi UPN Veteran yaitu “Menjadi Universitas Pionir Pembangunan yang Dilandasi Jiwa Bela Negara di Era Global”.
Jiwa Bela Negara disini bermakna bahwa mahasiswa harus memiliki integritas dan karakter yang kuat sebagai patriot dan pejuang untuk mengawal proses pembangunan bangsa kedepan. Demikian diungkapkan Menhan RI Ryamizard Ryacudu saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Selasa (30/10), di kampus Bela Negara UPN Yogyakarta.
Oleh karena itu, lanjut Menhan, aspek pembentukan karakter dalam proses pendidikan di UPN Veteran ini harus terus menjadi prioritas sehingga ke depan bangsa Indonesia ini akan menjadi bangsa yang besar jiwa dan karakternya. Bukan hanya dinilai dari aspek kecerdasan dan jumlah penduduknya yang besar tapi perlu ada keseimbangan antara penggunaan otak kanan yang berbasis Intuisi dan perasaan dengan otak kiri yang berlandaskan pada pikiran, teori, dogma dan norma.
Dikatakan Menhan bahwa dari hasil berbagai survei dan penelitian pembentukan kader pemimpin bahwa karakter atau integritas menempati porsi terbesar yaitu 80%, sementara ilmu 5%, pengetahuan umum 5% dan kemampuan dalam pengambilan keputusan 10%.
Guna memperkuat mindset bangsa dan demi menjaga keutuhan bangsa dan negara, Kemhan telah membangun konsep pertahanan negara yang berlandaskan totalitas penguatan mindset atau juwa bangsa Indonesia melalui konsep pembangunan kesadaran bela negara yang didukung oleh kekuatan TNI beserta alutsistanya.
Penguatan Kesadaran Bela negara ini dimulai sejak usia dini hingga Ke Perguruan Tinggi. Sehingga anak-anak dan generasi muda yang belum terpengaruh akan semakin dikuatkan agar tidak mudah di pengaruhi oleh Ideologi Radikal. Hal ini sejalan dengan tema dalam kuliah umum Menhan di UPN Veteran Yogya yaitu, “Bela Negara, NKRI Harga Mati dan Tolak Radikalisme.”
Dalam kesempatan tersebut, Menhan berpesan kepada mahasiswa UPN untuk menjadi generasi masa depan yang maju dan unggul serta berkarakter, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta teruslah berkarya.
Selain itu para mahasiswa harapan bangsa juga harus memiliki kekuatan integritas kepribadian yang Pancasilais, mental yang kokoh, ulet, tegar, dan pantang menyerah, serta menjauhi perilaku korupsi dan radikalisme” demi kemajuan bangsa dan negara yang sangat kita cintai bersama.
Di sela-sela kuliah umum Menhan, berlangsung penandatanganan kerjasama antara Badiklat Kemhan dengan UPN Veteran Yogya tentang pelaksanaan peatihan dasar bela negara. Tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi seluruh sivitas akademika dan pegawai UPN Vet.
Seperti dikatakan Rektor UPN Veteran Yogya Dr. M. Irhan Effendi bahwa UPN Veteran telah mengembangkan dan implementasi bela negara diantaranya yaitu semua yang masuk ke UPN melalui seleksi nasional diprioritaskan bagi mereka yang memiliki kemampuan awal bela negara. Prestasi pendukung akademik diprioritaskan bagi mereka yang mendukung bela negara. (ERA/SHD)