Indovoices.com -Pelatihan Tim Orkestra dan Paduan Suara Gita Bahana Nusantara 2019 sudah dimulai sejak 1 Agustus 2019. Ratusan anak muda dari berbagai daerah di Tanah Air mengikuti pemusatan latihan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, hingga 19 Agustus 2019. Mereka akan tampil di Gedung DPR-MPR RI pada 16 Agustus 2019 dan pada Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2019 di Istana Merdeka, Jakarta.
Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara beranggotakan perwakilan generasi muda terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia, yang direkrut melalui proses audisi yang ketat, dan digembleng dalam pemusatan latihan di bawah binaan Direktorat Kesenian Kemendikbud. Selain menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kejuangan, para generasi muda yang bergabung dalam Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara (GBN) 2019 ini diharapkan juga memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kecintaan akan keragaman seni budaya Indonesia.
Kepala Subdirektorat Seni Pertunjukan, Edi Irawan mengatakan, selain jadwal latihan musikalitas, selama mengikuti pelatihan peserta diberi materi pembekalan bela negara, pembinaan karakter, kunjungan edukasi, dan rekreasi ke berbagai objek yang mendukung pembentukan karakter bagi peserta. Beberapa mata acara yang akan diikuti anggota GBN 2019 antara lain Pembekalan mengenai Pembentukan Karakter oleh Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN); Motivasi dan Pengembangan Kepribadian oleh Bambang Pamungkas (atlet Sepak Bola); dan Wawasan Kebangsaan oleh Wardiman Djojonegoro (Mendikbud 1993-1998).
Edi menuturkan, pergelaran utama GBN adalah pada Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia di Sidang DPR-DPD RI di Gedung DPR/MPR RI, dan puncaknya pada Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka Jakarta. “Lagu-lagu yang ditampilkan adalah lagu-lagu nasional dan lagu-lagu daerah yang digubah dalam bentuk medley,” ujarnya saat pembukaan pelatihan GBN 2019 di Depok, Jawa Barat, Kamis (1/8/2019).
Ciri khas Gita Bahana Nusantara adalah susunan orkestra yang memasukkan usur-unsur musik etnik pada instrumennya, seperti sasando, sampek, kendang, kecapi, dan gondang batak, serta aransemen lagu-lagu daerah yang mewakili wilayah-wilayah di Indonesia. Jenis nyanyiannya dibagi menjadi empat, yakni nyanyian negeriku, nyanyian nusantara, tembang nusantara, dan tembang Indonesia. Dalam penampilannya, peserta paduan suara Gita Bahana Nusantara mengenakan pakaian daerah masing-masing, sehingga mencerminkan kebinekaan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan etniknya.
Secara etimologis, Gita Bahana Nusantara terdiri atas tiga kata yang pemaknaannya berakar dari budaya Indonesia. Kata ‘gita’ yang berasal dari bahasa Sanskerta berarti nyanyian atau lagu. Kata ‘bahana’ berarti gema, bunyi (suara) riuh rendah, atau luar biasa. Kata ‘nusantara’ merujuk pada sebutan bagi wilayah kepulauan Indonesia. Maka yang dimaksud dengan Gita Bahana Nusantara adalah nyanyian yang menggema di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. (kemendikbud)