Indovoices.com – Pemerintah telah menentukan arah pembangunan selama lima tahun ke depan, yaitu SDM Unggul Indonesia Maju. Beragam cara dilakukan sedini mungkin untuk mendukung visi pemerintah tersebut, salah satunya berkolaborasi dengan para civitas academica di seluruh Indonesia. Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) turut berkontribusi dalam mendukung SDM Unggul melalui penerimaan kunjungan delegasi perguruan tinggi. Kemensetneg menerima kunjungan dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Malang. Kegiatan ini mengusung konsep diskusi santai antara narasumber dan mahasiswa.
Bertempat di Aula Gedung III Kemensetneg, sebanyak 52 orang mahasiswa mendapatkan presentasi dari Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik, Asisten Deputi Hubungan Masyarakat, Faisal Fahmi tentang bahaya laten post-truth yang dapat mengancam keutuhan NKRI sebagai sebuah bangsa. “Fenomena post-truth ini bisa mempengaruhi seseorang untuk tidak percaya pada fakta sebenarnya, walaupun banyak pihak sudah mengklarifikasi hal sebenarnya, dan ini bahaya untuk keutuhan bangsa kita,” ujar Faisal Fahmi dalam paparannya.
Lebih lanjut, Faisal Fahmi juga menjelaskan bagaimana strategi kehumasan Kemensetneg dilakukan, mulai dari proses kerja humas hingga strategi menerjemahkan narasi. Faisal Fahmi menegaskan bahwa terdapat lima poin dalam proses transformasi humas di era 4.0. “Proses transformasi kehumasan harus melihat lima poin agar bisa berhasil, yaitu kompetensi, personalisasi konten, pemahaman tren, integritas, dan kolaborasi. Selain itu, kita juga harus menciptakan narasi sederhana yang kredibel dan relevan dengan audiens, kemampuan story telling, penyampaian pesan melalui gambar, dan kreativitas dalam mengemas pesan,” pungkas Faisal menutup paparan pertama.
Berlanjut dengan presentasi berikutnya dari Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat, Hadi Nugroho yang menjelaskan mengenai komunikasi pemerintah melalui penanganan pengaduan masyarakat di Kemensetneg. “Kami di Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat senantiasa mengakomodir keluhan dan permasalahan masyarakat serta mendorong penyelesaian atas permasalahan yang diadukan. Untuk itu, kemampuan komunikasi menjadi nilai penting dalam upaya penanganan pengaduan masyarakat,” ujar Hadi Nugroho.
Para mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi yang terlihat dari banyaknya jumlah mahasiswa yang ikut berkontribusi dalam sesi diskusi. “Kegiatan di Kemensetneg ini mengubah cara pandang saya terhadap instansi pemerintah yang terkesan kaku. Ternyata, kegiatannya bisa fun juga, asyik juga. Ditambah, kegiatannya juga dikemas dengan konsep yang sesuai dengan kami, anak-anak muda. Banyak juga teman-teman muda yang kreatif. Saya pikir, kegiatan pemerintah seperti ini harusnya dilakukan juga oleh instansi dan lembaga lain,” ungkap Faturiza Hazmi, salah satu mahasiswa Universitas Brawijaya.
Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama dan penyampaian majalah Inovasi Kemensetneg kepada peserta sebagai upaya diseminasi informasi mengenai inovasi dan capaian-capaian yang telah dilakukan Kemensetneg. (setneg)