Indovoices.com – Epidemiolog UGM, Bayu Satria berharap pemerintah mengkaji ulang sejumlah kebijakan seperti rencana pembukaan sekolah semester mendatang. Hal itu karena saat ini kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi.
“Tidak hanya karena mutasi (Covid-19), tapi memang sejumlah kebijakan perlu dipikirkan ulang karena kondisi (kasus Covid-19) yang sedang tinggi-tingginya,” ujar Bayu.
Terlebih, selama libur akhir tahun ketika tidak ada pencegahan cukup besar seperti pembatasan sosial skala besar (PSBB) tingkat daerah atau pembatasan kerumunan. Bayu memperkirakan, dalam 10-14 hari setelah liburan akan terlihat peningkatan kasus Covid-19.
“Bisa jadi kita akan melihat kasus harian menyentuh 8.000-9.000,” kata Bayu.
Terkait varian baru Covid-19, Bayu menekankan, mutasi yang terjadi memang diduga menyebabkan meningkatnya potensi penularan. Oleh karenanya, jika varian baru tersebut masuk ke Indonesia diduga akan mampu meningkatkan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Meski begitu, ia menuturkan, metode transmisi dalam strain virus itu tetap sama seperti yang berkembang sebelumnya. Sehingga, cara penanganan relatif sama walaupun memang jadi lebih cepat lagi penyebarannya.
“Namun, karena pencegahannya sama selama masyarakat tetap disiplin 3M, maka akan aman,” kata Bayu.(msn)