Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kesanggupannya membangun rumah susun tiga lantai untuk para santri yang menimba ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ma’arif, yang berlokasi di Ma’arif Desa Kaplongan Lor, Kec. Kaplongan, Kab. Indramayu, Jawa Barat (Jabar).
“Menjawab tadi apa yang disampaikan oleh Pak Kiyai (K.H. Dedi Wahidi, pengasuh Ponpes, red) tadi, mengenai rusun untuk para santri putra dan putri, tadi diminta oleh beliau dua rusun tiga lantai. Saya sampaikan saya sanggupi untuk segera dibangun,” kata Presiden Jokowi dalam silaturahmi dengan dengan santri, siswa dan mahasiswa di Pondok Pesantren Darul Ma’arif, Kamis (7/6) siang.
Insyaallah nanti setelah lebaran, ucap Presiden Jokowi, akan datang kemudian mengecek lokasi dan segera bisa kita kerjakan dan bisa segera dipakai oleh santri dan santriwati.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengaku sudah yang kedua kalinya ini mengunjungi Ponpes Darul Ma’arif. Menurut Presiden, inilah pondok pesantren yang tata ruangnya yang tanamannya, yang ada waduk danaunya, yang tercantik, terindah, terbersih di antara pensantren-pesantren yang telah dilihatnya.
“Saya pernah masuk ke banyak sekali pondok pesantren, tapi sekali lagi Pondok Pesantren Darul Ma’arif adalah pondok pesantren yang terbersih, tercantik, dan ter ter yang lainnya,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden menilai, Pondok Pesantren Darul Ma’arif itu adalah pondok pesantren yang dikelola dengan manajemen yang sangat modern, dengan manajemen yang sangat baik.
“Saya tidak kaget kalau banyak masyarakat ingin menyekolahkan putra putrinya ke Pondok Pesantren Darul Ma’arif ini,” kata Presiden Jokowi.
Sadar Perbedaan
Dalam bagian lain sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan kepada keluarga besar Pondok Pesantren Darul Ma’arif, bahwa memang Indonesia ini diberi anugerah oleh Allah SWT, berbeda beda, beragam, dan majemuk.
“Berbeda suku, berbeda agama, berbeda adat, berbeda tradisi. Inilah negara kita Indonesia, ini perlu saya mengingatkan kepada kita semuanya,” tutur Presiden Jokowi.
Kepala Negara mengajak masyarakat untuk sadar akan betapa perbedaan-perbedaan yang ada itu memang sudah menjadi anugerah yang diberikan kepada Allah.
“Kita harus terus merawat, terus menjaga, perbedaan-perbedaan itu sebagai sebuah kekuatan,” pinta Kepala Negara seraya mengajak para santri dan masyarakat yang hadir di acara tersebut menjaga ukhuwah islamiah, menjaga ukhuwah wathoniyah, dan menjaga ukhuwah insaniyah kita.
Ditegaskan Presiden Jokowi, karena memang negara Indonesia ini berbeda-beda tapi bisa bersatu karena memiliki ideologi negara, yaitu Pancasila.
Tampak hadir dalam acara itu antara lain anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar, Koodinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. (RSF/OJI/ES)