Indovoices.com –Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, perubahan di dunia terjadi begitu cepat, sehingga tidak ada satu pun yang pasti di masa depan.
Bahkan, menurut dia, tidak ada seorang pun yang dapat memastikan yang akan terjadi di masa depan.
“Satu-satunya yang pasti mengenai masa depan adalah ketidakpastian mengenai masa depan kita, itu adalah satu-satunya yang menjadi kepastian,” ujar Nadiem Makarim dalam Ministerial Talk yang diselenggarakan LPDP.
Nadiem mengatakan, perubahan yang akan terjadi di dunia, misalnya pada sektor industri, sosial, maupun sektor pemerintah semua akan berubah secara dramatis.
Sebab, perubahan dan distrupsi yang diciptakan oleh teknologi yang sangat cepat yang juga berpengaruh terhadap ekonomi dan budaya.
Disrupsi yang dimaksud adalah sebuah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental yang mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru.
“Jadi banyak orang menanyakan kepada saya, selalu menanyakan seperti apa masa depan, karena sebelum saya jadi menteri latar belakang saya adalah adalah teknologi, jawaban saya selalu sama, kita tidak bisa memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi,” ujar Nadiem.
Kendati demikian, Nadiem menjelaskan ada beberapa tren penting yang akan terjadi di masa depan, salah satunya yakni kecepatan perubahan yang semakin cepat.
“Artinya apa, yang kita pelajari hari ini, ada kemungkinan tidak akan relevan lagi di masa depan,” ujar Nadiem.
Oleh karena itu, yang lebih penting harus dipelajari dan dipersiapkan untuk menghadapi masa depan menurut Nadiem adalah belajar mencintai belajar.
“Karena kita akan dituntut terus seumur hidup untuk belajar, ulang lagi, ulang lagi, belajar domain baru lagi, ada distrupsi lagi, kita harus belajar sesuatu yang baru lagi,” ujar Nadiem Makarim.
“Jadinya cinta akan belajar, punya mindset continuous learning seumur hidup itu luar biasa pentingnya, kita harus mengerti caranya belajar dan mengerti bagaimana caranya memotivasi diri untuk belajar seumur hidup, itu yang terpenting dari sisi pola pikir,” tutur dia.(msn)