Indovoices.com –Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan kegiatan perkuliahan terus berinovasi sejak pembelajaran jarak jauh (PJJ) diterapkan selama pandemi Covid-19. Di samping pembelajaran daring, kata Nadiem, mahasiswa dan dosen aktif melakukan penelitian, pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
“Sejak PJJ diimplementasikan di perguruan tinggi, kegiatan perkuliahan terus berinovasi,” kata Nadiem dalam siaran virtual, Rabu, 28 Oktober 2020.
Nadiem mengatakan berbagai produk telah dihasilkan perguruan tinggi. Produk itu mulai dari rapid test RI-GHA, robot untuk menangani pasien Covid-19 di rumah sakit pendidikan, serta produksi ventilator.
Nadiem menyatakan para mahasiswa juga melakukan pengabdian kepada masyarakat. Ia mencontohkan sejak April 2015 ada sekitar 15 ribu mahasiswa yang mengikuti program Relawan Covid-19 Nasional untuk memitigasi pandemi.
“Sejak April tak kurang dari lima belas ribu mahasiswa terjun sebagai relawan untuk memitigasi pandemi melalui program Recon (Relawan Covid-19 Nasional),” ujar Nadiem.
Ribuan mahasiswa lainnya, lanjut Nadiem, mengikuti program Kampus Mengajar Perintis. Melalui program ini mahasiswa membantu pembelajaran murid-murid Sekolah Dasar. “Dan program-program KKN tematik yang telah berjalan sejak Juni 2020,” ujar mantan bos Gojek ini.
Nadiem mengatakan program KKN telah menjadi tradisi perguruan tinggi sejak pertama dicanangkan pada 1971. Kuliah kerja nyata, kata Nadiem, berkontribusi menguatkan empati, kesetiakawanan sosial, sekaligus kemampuan untuk memahami dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan.
Kemendikbud, sebut dia, berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Dalam Negeri, dan pemangku kepentingan lainnya menjalankan program KKN tematik Covid-19. Program ini melibatkan 5.600 mahasiswa yang berasal dari lebih 200 perguruan tinggi.
“Fokus utama melakukan edukasi kepada masyarakat untuk adaptasi kebiasaan baru sekaligus aktualisasi kebijakan Merdeka Belajar,” kata Nadiem Makarim.(msn)