Indovoices.com –Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim meluruskan adanya anggapan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas baru akan dimulai Juli 2021. Nadiem menegaskan, bahwa PTM terbatas sudah dapat dimulai saat ini juga, sepanjang seluruh guru dan tenaga kependidikan sudah menerima vaksinasi covid-19.
“Ini tidak diterapkan Juli 2021, harus saya koreksi. Diterapkan mulai sekarang. Targetnya semua sekolah sudah tatap muka semua di bulan Juli 2021. Jadi mohon ini jangan salah persepsi, sekolah yang gurunya sudah divaksin dan memenuhi check list tidak perlu menunggu Juli untuk PTM,” tegas Nadiem dalam Dialog Produktif bertema “Rindu Pembelajaran Tatap Muka” yang disiarkan melalui YouTube, Kamis, 1 April 2021.
Seluruh sekolah yang guru dan tendiknya telah divaksinasi tersebut diminta juga untuk segera memenuhi daftar periksa protokol kesehatan yang telah ditetapkan kemendikbud. Selain itu, opsi untuk PTM terbatas tetap harus menghormati keputusan orang tua siswa jika mereka tidak mengizinkan anaknya untuk berangkat sekolah tatap muka.
“Orang tuanya masih bebas memilih anaknya mau ikut tatap muka atau tidak.
Menurut Nadiem, saat ini sekolah-sekolah di Indonesia sebenarnya sudah ketinggalan dengan negara lain dalam pembukaan sekolah tatap muka. Sebab hingga saat ini, baru sekitar 20 persen atau 22 persen dari total sekolah di Indonesia yang sudah mulai melakukan tatap muka terbatas sejak Januari 2021 lalu.
“Padahal sudah hampir 85 persen dari negara-negara di Asia Pasifik kembali ke sekolah tatap muka secara full. Jadinya kita sedikit ketinggalan juga dibandingkan negara-negara lain,” kata Nadiem.
Sehingga menurut Nadiem, PTM terbatas yang diperkuat melalui SKB 4 Menteri ini dilakukan bukan tanpa pengalaman tatap muka sama sekali. Meski hingga saat ini masih banyak pemda yang urung melaksanakan PTM karena berbagai pertimbangan.
Namun dengan disepakatinya SKB 4 Menteri ini sekaligus mempertegas bahwa upaya mengembalikan siswa ke sekolah harus dilakukan secara lebih masif lagi. Sebab menurutnya, faktanya masyarakat dunia harus hidup berdampingan dengan virus korona dan pandemi covid-19 dalam jangka waktu yang tidak pendek.
“Jadinya mau tidak mau, saya kira tidak punya opsi lagi. kita harus mulai melaksanakan sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Jadinya itu adalah situasinya sekarang,” tegasnya.
Nadiem kembali menegaskan, bahwa sejumlah persiapan sudah dan tengah terus dilakukan untuk PTM. Mulai dari akselerasi vaksinasi yang diprioritaskan untuk guru dan tenaga kependidikan, hingga relaksasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk persiapan PTM.
“Pak Presiden sudah berkomitmen usahakan di akhir bulan Juni sampai bulan Juli itu sudah semua guru dan dosen kita dan tenaga pendidik kita sudah divaksin,” tandasnya.
Begitu juga relaksasi penggunaan dana BOS, Nadiem kembali mengingatkan bahwa dana tersebut diperbolehkan untuk membeli masker, hand sanitizer, hingga thermogun untuk menunjang persiapan PTM.