Mahasiswa, demolah ketika Indek Prestasi Kumulatif atau IPK kalian sudah mencapai 3.9!! Karena dengan mampu memiliki IPK sebesar itu, adalah jaminan bahwa daya pikir para mahasiswa itu luas, seluas samudra Indonesia. Biar kita yang menjadi orang yang lebih tua bisa melihat bahwa mahasiswa ini memahami apa yang mereka tuntutkan.
Tapi saya penasaran, 7 tuntutan yang diajukan, ini datangnya dari mana? Apakah mereka survey atau MENGKAJI keadaan dilapangan? Karena dari ke 7 tuntutan itu, tidak satupun yang relevan dengan status mereka sebagai mahasiswa. Masa Mahasiswa yang umurnya baru 20 tahunan mau menuntut pemerintah untuk menurunkan harga. Kalau mau apa-apa murah untuk Mahasiswa, mereka pindah saja ke Jogjakarta. Karena di Jogjakarta ada istilah “Harga Mahasiswa”.
Tapi kalau menuntut harga yang diturunkan itu adalah harga sembako, mereka harusnya ke pasar, minta para pedagang untuk memberi potongan harga. Tapi itupun setelah pedagang memberi itung-itungan harga dasar, ditambah biaya transport dan lain sebagainya.
Tidak mungkin bisa, disatu sisi Indonesia dituntut maju seperti Singapura, modern seperti negara-negara Eropa, tapi ketika bicara harga, Indonesia harus tetap memegang harga yang sama seperti harga di jaman Orde Baru. Itungannya bagaimana?
Lalu tuntutan lainnya adalah menagih janji politik di tahun 2014. Janji Jokowi itu banyak! Harus spesifik dong janji yang mana yang ditagihkan? Karena semua janji sedang Jokowi lakukan. Kan Mahasiswa pasti belajar tentang POAC atau Planning, Organising, Actuating and Controling! Membangun sesuatu di lahan seluas Indonesia tidak bisa diwujudkan dalam sekejap mata. Pak Jokowi seorang presiden, bukan seorang ibu Peri di cerita Cinderella. Atau perlu kita lepaskan itu para Mahasiswa di tanah Papua biar mereka melihat apa itu pembangunan?
Mahasiswa sekarang tidak usahlah punyak sikap sok pahlawan. Kewajiban kalian hanya belajar dan menjadi pintar!! Biar ketika umur kalian dan pikiran kalian dewasa dan mapan, kalian bisa jadi sekelompok negarawan yang mengelola bangsa dan negara ini.
Tapi tidak apa-apa, anggap saja hiburan melihat anak-anak alay turun kejalan mencari eksistensi diri. Walaupun akhirnya hanya buang waktu saja. Sial-sialnya, kami para orang yang lebih tua jadi hanya bisa berkata, “Ah, paling itu mahasiswa bayaran seperti peserta demo-demo yang sudah-sudah”
Atau begini… Ada 10 pertanyaan buat para Mahasiswa dari saya. Kalau mereka bisa menjawab SATU saja, bolehlah demo-demo seperti hari ini biarpun mereka Mahasiswa NASAKOM (NAsib IPK SAtu KOMa). Ayo silahkan para Mahasiswa yang merasa lebih paham dan lebih pintar, silahkan menjawab SATU saja dari 10 pertanyaan dibawah ini:
- Dibandingkan presiden sebelumnya, apakah hasil kerja Jokowi lebih bagus, bagus, sama saja atau lebih buruk? Apa dasar dari jawaban yang dipilihnya?
- Ada berapa sektor yang dimiliki Indonesia yang harus dibenahi?
- Apa bayangan para Mahasiswa tentang 250 juta rakyat Indonesia?
- Seberapa besar bayangan Mahasiswa tentang 17.000 pulau yang dimiliki oleh Indonesia?
- Berapa tahun idealnya pemimpin Indonesia BISA mensejahterakan bangsa dan negara Indonesia?
- Bagaimana cara untuk mengsejahterakan bangsa dan negara Indonesia seperti pertanyaan nomor 5?
- Bagaimana caranya membangun infrstruktur YANG MERATA diseluruh Indonesia TANPA hutang?
- Kemana saja para Mahasiswa pada tahun 2004-2014 dan membiarkan rakyat Papua membeli BBM dengan harga Rp 60.000/liter?
- Mampu Mahasiswa debat dengan Sri Mulyani atau Susi Pudjiastitu tentang perubahan Indonesia?
- Apa rumus yang pas untuk Indonesia antara WAKTU, ENERGI dan UANG untuk mendapatkan hasil yang maksimal?
Dan masih banyak sebenarnya hal-hal yang harus ditanyakan pada para Mahasiswa yang umurnya paling tua juga berumur 25 tahun dan belajar saja belum tuntas. Apa mereka bisa menjawab SATU saja pertanyaan saya diatas? Atau ada diantara pembaca yang mampu menjawab SATU saja pertanyaan saya secara detail? Masing-masing pertanyaan diatas, saya sudah siapkan 100 sub-pertanyaan lain untuk mengembangkan masalah jauh lebih dalam dari sisi makro dan mikronya.
Sekarang mahasiswa mau bicara soal KESEJAHTERAAN, siapapun yang demo menuntut kesejahteraan. Saya ini bertanya, APA ITU KESEJAHTERAAN UNTUK SEBUAH NEGARA? Negara disebut sejahtera itu bagaimana? Lalu modal untuk mensejahterakan itu didapat dari mana? Bagaimana mengimplementasikan program-program dan sistem-sistem yang dipakai untuk menuju kesejahteraan? Mahasiswa bisa jawab? Kalau bisa jawab, ya mereka berhak untuk menuntut dan berdemo. Jika tidak bisa jawab, artinya mereka harus lebih giat lagi untuk belajar!
Kalau mereka benar-benar mahasiswa. Saya yakin, para mahasiswa itu hanya tahu bahwa mereka adalah warga negara Indonesia. Namun, ketika status mereka masih mahasiswa, mereka BELUM MENJADI BAGIAN DARI RAKYAT YANG WAJIB MEMBAYAR PAJAK. Jadi, mereka HANYA memiliki KEWAJIBAN yaitu belajar untuk menjadi pintar dan bijaksana biar 5 atau 10 tahun dari sekarang bisa duduk di Pemerintahan dan mengelola Indonesia lebih bagus dari apa yang sudah Jokowi dan JK lakukan sekarang.
Tapi kalau para mahasiswa ini MIKIR, buat apa repot-repot demo untuk hal yang TIDAK MEREKA PAHAMI? Bagaimana mau bicara soal negara yang terkenal paling heterogen sedunia, tapi untuk bisa mencapai Indek Prestasi Kumulatif atau IPK 3.5 saja ngos-ngosan. Bagaimana mau bicara soal negara?