Indovoices.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meresmikan Pusat Asesmen Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) (26/2/2019). Tempat penilaian dan evaluasi ini berlokasi di lantai 16 gedung C Kemendikbud, Jakarta. Dalam sambutannya, Menteri Muhadjir menyampaikan harapannya agar implementasi sistem meritokrasi di lingkungan Kemendikbud bisa lebih baik lagi, sehingga para pegawai bisa lebih akuntabel.
“Dengan adanya assessment center ini kita harapkan penerapan dari sistem merit akan semakin baik, semakin lebih bisa dipertanggungjawabkan, lebih akuntabel,” ujar Mendikbud.
“Hal ini untuk memperkecil praktik yang disebut spoil system. Salah satu caranya adalah mengurangi pola hubungan antarstaf yang sifatnya interpersonal,” sambungnya.
Dengan demikian, yang diutamakan adalah bukan siapa, tetapi tentang apa yang dikerjakan dan apa kaitan tugasnya dengan yang lain. Intinya dalam sistem meritokrasi adalah tentang hubungan pekerjaan, bukan hubungan pribadi.
Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) Setiawan Wangsaatmaja yang hadir mewakili Menteri PANRB, menyampaikan apresiasinya atas diresmikannya Pusat Asesmen Pegawai Kemendikbud. Menurutnya apa yang dijalankan oleh Kemendikbud ini sudah sejalan dengan amanah Presiden Republik Indonesia tentang human capital, yaitu konsep tentang pengembangan manusia sebagai aset lembaga.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Didik Suhardi menjelaskan fungsi pusat asesmen ini adalah untuk penilaian pegawai di lingkungna Kemendikbud. Para pegawai nantinya akan memiliki rapor. Hasil penilaian tersebut akan disimpan ke dalam talent pool. Talent pool ini yang akan mempermudah evaluasi dalam pengelompokan pegawai sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing. (Aji Shahwin)