Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Museum Nasional Indonesia kembali menyelenggarakan Lomba Cerdas Cermat (LCC) Museum SMP/MTs Tingkat Nasional Tahun 2018. Setelah melalui babak penyisihan di kabupaten/kota dan provinsinya masing-masing, terpilihlah 28 kelompok siswa-siswi yang mewakili provinsinya untuk berlaga di LCC Museum Tingkat Nasional yang dilaksanakan di Museum Nasional, Jakarta mulai tanggal 3 sampai dengan 7 September 2018.
Dengan semangat untuk “Mewujudkan Generasi Muda yang Unggul dan Berkarakter”, pada tahun keempat penyelenggaraan LCC mengalami beberapa perubahan, salah satunya adalah perubahan nama. Pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan ini dinamakan Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan, dan mulai tahun ini berubah menjadi Lomba Cerdas Cermat Museum.
Ada harapan khusus di balik perubahan nama ini. Kepala Bidang Kemitraan dan Promosi Museum Nasional, Aning Patmiarsi, menyampaikan, perubahan nama ini atas usulan Kepala Museum Nasional, Siswanto yang secara khusus ingin mengenalkan museum kepada generasi muda. “Melalui lomba ini ingin supaya lebih mengenal museum, juga menambah wawasan dan pengetahuan terkait kebudayaan, kemudian sejarah perjuangan dengan mengenal tokoh-tokoh pahlawan, (termasuk) mengenal kebudayaan takbenda dan benda,” ujar Aning.
Perubahan lain, jika pada tahun-tahun sebelumnya Museum Nasional mempersiapkan sendiri soal-soal untuk Cerdas Cermat, pada tahun ini pembuatan soal mulai melibatkan akademisi. Akademisi yang terlibat berasal dari Program Studi Sejarah Universitas Negeri Jambi, dengan dukungan narasumber dari jurusan arkeologi Universitas Indonesia, Direktorat Diplomasi Warisan Budaya untuk Warisan Budaya Takbenda, dan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud. Hal ini tidak lain sebagai bentuk peningkatan kualitas terhadap Cerdas Cermat itu sendiri.
Selain sebagai penyebarluasan informasi bagi Museum Nasional sendiri, Aning berharap siswa-siswi juga dapat mengenal musem-museum di daerah lain. Ke depan, Ia berharap agar tiga puluh empat provinsi di Indonesia dapat mengirimkan perwakilannya di ajang LCC Museum, dengan cara melibatkan Dinas Provinsi. “Tahun depan kita mengusahakan mengundang seluruh prov melalui dinas. Kalau dinas semuanya bisa diikutsertakan, tapi kalau dari museum provinsi tidak bisa, karena ada beberapa daerah yang tidak ada museum provinsi,” pungkasnya.
Jawa Tengah Mempertahankan Gelar Juara
Jawa Tengah kembali menjuarai LCC Museum, sekaligus mempertahankan gelar juara yang diperoleh tahun lalu. Perwakilan Jawa Tengah, yaitu Chelsy Ammara Septiani, Najla Padmadaisy Nariswari, dan Kharisa Rasikhatul Hikmah dari SMPN 2 Temanggung berhasil mengungguli dua finalis lainnya, perwakilan dari Kalimantan Tengah dan DKI Jakarta, yang meraih posisi kedua dan ketiga.
Sebelum melangkah ke babak final, Chelsy, Najla, dan Kharisa mengakui usaha kerasnya dalam menghadapi LCC Museum Tingkat Nasional. Di bawah bimbingan guru pembina, Etik Lismawati, mereka mempersiapkan diri secara intensif, terutama satu minggu terakhir menjelang berangkat ke Jakarta. “Awal-awal (latihan) sepulang sekolah, sampai jam tiga (siang), tapi seminggu sebelum lomba dari pagi,” ujar Najla.
Salah satu metode latihan yang mereka lakukan adalah dengan melakukan tanya-jawab dengan cepat. Selain dibimbing oleh guru, Chelsy, Najla, dan Kharisa juga mendapat dukungan latihan dari kakak kelas yang menjadi juara LCC tahun lalu. (Prani Pramudita)