Indovoices.com-Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama kementerian/lembaga yang merupakan mitra kerja di Komisi X, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melakukan sejumlah kunjungan kerja, dari tanggal 28 hingga 29 Februari 2020. Tiga provinsi yang dikunjungi pada kunjungan kerja pada masa reses persidangan II Tahun Sidang 2019 – 2020 ini, yaitu Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Kalimantan Timur (Kaltim).
Di Kalimantan Timur, rombongan Komisi X dan perwakilan kementerian/lembaga diterima langsung oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor, di hotel Gran Senyiur Kota Balikpapan. Ketua rombongan Komisi X di Kaltim, Dede Yusuf, mengatakan tujuan kunjungan kerja ini adalah untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait pendidikan, kebudayaan, olahraga, pariwisata, kepramukaan, dan perpustakaan. “Kami hadir di sini untuk belanja masalah, ingin mengetahui bagaimana implementasi kebijakan di tingkat daerah, apa saja hambatan-hambatannya, dan apa masukannya untuk Pemerintah,” kata Dede Yusuf.
Gubernur Kaltim mengapresiasi kunjungan kerja ini. Isran Noor mengatakan dengan ditunjuknya Kaltim sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN), pihaknya harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di Kaltim. “Meskipun undang-undang penetapan IKN belum disahkan, namun kami harus mempersiapkan SDM di Kaltim. Kami tidak ingin hanya menjadi penonton, jadi kami harus bekerja keras,” kata Isran Noor.
Pejabat Kemendikbud yang turut hadir dalam kunker tersebut adalah Sekretatis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani. Kepada perwakilan perguruan tinggi di Kaltim, ia menyampaikan informasi bahwa proses administrasi akreditasi program studi kini dipermudah. Hal ini harus mendorong perguruan tinggi fokus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kampusnya, karena beban pengurusan administrasi sudah berkurang.
“Jika di kampus Bapak Ibu, jika ada prodi sudah terakreditasi A dan habis akreditasinya tahun ini, Bapak Ibu tidak perlu mengajukan perpanjangan akreditasi. Kami akan langsung mengotomatisasi perpanjangan akreditasi tersebut,” kata Paristiyanti. Kemudahan ini diberikan agar perguruan tinggi tidak terlalu dibebani dengan proses administrasi, sehingga bisa fokus ke peningkatan kualitas tridharma perguruan tinggi. “Kalau sudah diotomatisasi, tolong semua pihak di perguruan tinggi bertanggung jawab agar tidak ada penurunan kualitas dalam tridharma perguruan tinggi,” pesan Sesditjen Dikti.
Kunjungan kerja di Provinsi DIY, dimulai dengan mengunjungi dua sekolah, yaitu SMP Negeri 1 Kasihan dan SMA Negeri 1 Pajangan yang terletak di Kabupaten Bantul. Kunjungan rombongan Komisi X DPR RI dan Kemendikbud ke SMPN 1 Kasihan bertujuan untuk melihat sarana dan prasarana pendidikan yang perlu diperbaiki. Salah satu ruang kelas di sekolah ini tidak bisa digunakan karena atapnya rusak/berlubang, sehingga khawatir akan rubuh jika tidak segera diperbaiki. Dalam kunjungan ini, Kemendikbud menerima proposal perbaikan fasilitas pendidikan dari SMPN 1 Kasihan, yang diserahkan ke Plt Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus, Sanusi. Sementara kunjungan ke SMAN 1 Pajangan dilakukan untuk melihat gedung dan fasilitas sekolah yang telah mendapat bantuan dana dari pemerintah sekolah untuk perbaikan atau rehab.
Selain mengunjungi sekolah, rombongan juga menggelar audiensi dengan para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan yang berada di Provinsi DI Yogyakarta. Pertemuan tersebut berlangsung di Institut Seni Indonesia (ISI). Dalam audiensi ini, perwakilan Kemendikbud yang hadir antara lain dari Ditjen PAUD dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Ditjen Pendidikan Vokasi, dan Ditjen Pendidikan Tinggi. (kemendikbud)