Indovoices.com–
Indovoices.com-Pelaksana Tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Plt. Direktur Belmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani, mengajak pihak perguruan tinggi melakukan eksplorasi kebijakan Kampus Merdeka. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, perguruan tinggi diberi peran lebih untuk mengeksplorasi sesuai kondisi tiap perguruan tinggi.
“Kampus Merdeka mendorong kampus untuk lebih berperan pada outcome pendidikan tinggi, mulai dari perannya kepada masyarakat, hingga penyiapan lulusan yang siap berperan di masyarakat,” kata Paristiyanti Nurwardani, dalam acara sosialisasi dan diskusi “Merdeka Belajar: Kampus Merdeka” di Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Kalimantan Barat.
Paristiyanti mengajak perguruan tinggi mengeksplorasi lingkungan sekitar kampus. Ia mendorong perguruan tinggi untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan, lembaga masyarakat, dan berbagai instansi lainnya. “Siapa di antara Bapak dan Ibu dosen di sini yang pernah bekerja sama dengan kecamatan di mana kampus Untan berada?” tanya Paristiyanti.
Salah satu manfaat kerja sama dengan pihak ketiga ialah relevansi dan peningkatan mutu pembelajaran di pendidikan tinggi. “Jangan kita menyangka kita sebagai dosen, kita yang paling tahu, karena kondisi di lapangan bisa saja mahasiswa yang kita ajar itu tertinggal 40 tahun. Jadi jangan ragu untuk melibatkan peran para ahli di luar kampus untuk mengajar di dalam kampus. Selanjutnya, program studi baru yang didirikan itu daya serap lulusannya dapat dijamin melalui kerja sama dengan pihak ketiga yang terlibat,” jelas Plt. Direktur Belmawa.
Implementasi kebijakan ini sejatinya bertumpu pada inovasi dan kreativitas dari para pemangku kepentingan dan aktor di masing-masing perguruan tinggi. Namun, pemerintah tetap mendorong percepatan pelaksanaan melalui beberapa kebijakan. “Untuk memberikan fasilitas kepada Bapak dan Ibu sekalian, beberapa strategi dari Kemendikbud adalah PJJ (Pendidikan Jarak Jauh), Blended Learning, Reorientasi Kurikulum. Jika punya program studi baru sekarang pun lebih mudah, apalagi sudah AIPT (Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi) sudah A seperti Untan, asal memenuhi tiga persyaratan yang ditetapkan di program Kampus Merdeka,” pungkas Paristiyanti. (kemendikbud)