Indovoices.com- Kontingen Jawa Timur menunjukkan keunggulannya dalam cabang olahraga atletik dengan meraih empat medali emas dan satu medali perak dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tahun 2019 jenjang SMA.
Dalam final perlombaan yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Rabu pagi (28/8/2019), kontingen Jawa Timur berhasil meraih medali emas pada cabang lomba lari 100 meter putra atas nama Abdillah Ruziq Al Akyas dengan catatan waktu 10,43 detik, dan lari 100 meter putri atas nama Mariska Yunitasari dengan catatan waktu 12,30 detik.
Medali emas lompat jauh putri sendiri sudah dapat dipastikan diperoleh oleh Jawa Timur pada Selasa siang (27/8/2019). Tarisha Tristania Putri berhasil mencatatkan jarak terjauh lompatan 5,84 meter.
Satu-satunya medali emas cabang olahraga atletik yang lepas dari Jawa Timur adalah pada lompat jauh putra. Pada cabang ini Jawa Timur meraih medali perak atas nama Barik Abrar dengan lompatan sejauh 6,70 meter. Jarak lompatan ini berbeda tipis dengan atlet dari Sumatra Barat, M. Abil Al Hafizd, dengan catatan lompatan 6,72 meter dan akhirnya berhasil merebut medali emas.
Pendamping dan pelatih kontingen Jawa Timur, Mohamad Sahrul, menyampaikan, keberhasilan kontingen Jawa Timur pada cabang olahraga atletik tidak terlepas dari program pembinaan yang sudah berjalan dari tingkat kabupaten/kota. “Dari Jawa Timur sudah ada agenda-agenda dan program yang anak-anak ikuti, porprov (porseni provinsi), kejurda (kejuaraan daerah), secara fisik terlatih, mental juga di situ,” tutur Sahrul.
Karena itu pula, guru SMAN 9 Kota Surabaya ini mengakui jika persiapan atletnya dalam menghadapi O2SN hanya berlangsung singkat. Selama lima hari menjelang keberangkatan kontingen, persiapan cukup difokuskan pada conditioning atau pengondisian atlet dan tidak pada program latihan berat. “Tidak berani berikan yg lama. Lebih diutamakan conditioningnya, kalo dibuatkan program malah di O2SN malah jadi beban,” ungkapnya.
Program latihan, lanjut Sahrul, sudah dimiliki atlet sejak di tingkat kabupaten/kota masing-masing, karena itu Ia mempersilakan atlet untuk menjalani program yang sudah ada.
Peraih medali emas lomba lari 100 meter putri, Mariska Yunita, meyakini, semangat pantang menyerahlah yang mampu membawanya meraih prestasi. “Agar mencapai nomor satu itu harus semangat, tidak boleh menyerah, latihan terus, dan jangan lupa ibadah” ungkap gadis yang akrab dipanggil Sinyo ini.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Syaridin, yang hadir menyerahkan penghargaan kepada para pemenang mengakui dominasi Jawa Timur pada cabang atletik. Namun Ia yakin ke depan keadaan dapat berubah, karena setiap daerah akan terpacu untuk bisa tampil lebih baik.
“Karena bibit-bibit unggul yang memiliki bakat dan potensi setiap tahun ada di mana-mana, tinggal tahu membina, tahu melihat dan tahu mengangkat mereka,” ujar Syaridin.
Dengan adanya O2SN, lanjut Syaridin, Ia berharap siswa SMA dan SMK di Aceh semakin termotivasi untuk menampilkan minat dan potensinya. “Dengan melihat bahwa kawan-kawan daerahnya lain ,kok bisa, ya, ketika seperti ini semua jadi termotivasi,” pungkasnya. (kemendikbud)