Indovoices.com –Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menerapkan skema pembelajaran campur atau blended learning di sekolah selama masa pandemi Covid-19.
“Blended learning merupakan pembelajaran yang mengombinasikan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dari rumah,” kata kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana dalam keterangan tertulis yang disiarkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta.
Pemerintah DKI Jakarta belum memberlakukan pembelajaran tatap muka pada semester ganjil Tahun Ajaran (TA) 2020/2021 dan tetap menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Keputusan ini dengan pertimbangkan kesehatan dan keamanan para peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan sebagai prioritas utama.
Meski tetap menerapkan PJJ, Disdik DKI mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Salah satunya dengan membuat laman Siap Belajar.
“Laman Siap Belajar ini bertujuan untuk mengukur kesiapan satuan-satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada semester genap TA 2020/2021,” kata Nahdiana.
Hasil asesmen tersebut akan dijadikan dasar bagi Dinas Pendidikan DKI untuk menentukan sekolah-sekolah yang siap dan dapat melaksanakan pembelajaran campuran atau blended learning.
“Sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria dalam asesmen tersebut akan menjadi sekolah model dalam pelaksanaan blended learning di wilayah DKI Jakarta,” ujarnya.
Dalam penerapan blended learning, para orang tua memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya diberikan izin untuk mengikuti blended learning atau tetap belajar dari rumah.
Bagi sekolah yang tidak memenuhi kriteria atau tidak menjadi sekolah model harus tetap melakukan pembelajaran jarak jauh.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan memberikan edukasi dan penjelasan lebih lanjut terkait blended learning ini, khususnya bagi para peserta didik dan orang tua, karena blended learning merupakan skema yang masih baru dan masih belum banyak dipahami.
Baca juga: Dinas Pendidikan DKI Siapkan Pola Pembelajaran Campuran di Sekolah, Apa Itu?
Seluruh proses terkait blended learning ini akan dipersiapkan dengan baik dan matang sebelum diimplementasikan. Baik dari segi kesiapan dalam hal protokol kesehatan hingga kegiatan belajar-mengajar. “Hal ini akan terus kami lakukan untuk memastikan keselarasan antara kami dan para orang tua dan peserta didik,” ujar Nahdiana.(msn)