Indovoices.com-Dinas Pendidikan Provinsi Aceh menyerahkan dokumen usulan pengembangan SMK Penerbangan Aceh untuk menjadi SMK Penerbangan Regional Sumatra kepada pemerintah pusat melalui dukungan Komisi X DPR RI yang sedang melakukan kunjungan kerja (kunker) di Aceh. Dokumen usulan tersebut disampaikan oleh Rachmat Fitri, Kepala Dinas Pendidikan Aceh kepada Ketua Rombongan Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, di halaman SMK Penerbangan Aceh.
Dengan disampaikannya dokumen usulan pengembangan ini, diharapkan dapat ditanggapi dan ditindaklanjuti oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Kalau ingin menjadi SMK Penerbangan regional, semoga Mas Menteri juga menerima,” demikian disampaikan Fikri Faqih, usai prosesi serah terima di hadapan para anggota Komisi X DPR RI dan perwakilan dari Kemendikbud.
SMK Penerbangan Aceh merupakan sebuah sekolah vokasi kedirgantaraan di ujung barat Indonesia. Saat ini, sekolah yang memiliki tiga jurusan tersebut menampung lebih dari 500 taruna dan taruni yang dididik untuk siap masuk ke dunia industri dirgantara.
SMK Penerbangan Aceh yang berada di Aceh Besar ini telah meluluskan 735 siswa dalam tujuh angkatan. Mayoritas lulusan bekerja di industri penerbangan nasional mulai dari daerah sekitar seperti Batam, hingga perusahaan penerbangan di Pulau Jawa. Sedangkan sebagian lagi melanjutkan pendidikan ke universitas maupun sekolah tinggi kedirgantaraan di nusantara.
SMK Penerbangan Aceh berdiri di atas lahan seluas 26,7 hektar, yang masih dalam tahap pengembangan. Sejak 2019, SMK Penerbangan Aceh telah menyelesaikan pembangunan hanggar dengan kapasitas tiga pesawat, untuk tempat praktik para siswa. Namun demikian, hingga prosesi serah terima berlangsung, pesawat-pesawat ini masih berada di dalam lingkungan bandar udara Sultan Iskandar Muda, Aceh. Rencananya, ketiga pesawat akan dipindah ke SMK Penerbangan Aceh dalam waktu dekat untuk peningkatan kualitas pendidikan.
“Kami yakin hari ini akan tercatat sebagai sejarah, bahwa SMK ini jadi SMK terbaik di bidang penerbangan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Rachmat Fitri.
Banyaknya lulusan SMK Penerbangan yang bergabung dengan industri penerbangan sejalan dengan program pengembangan pendidikan vokasi yang sedang gencar dilakukan oleh Kemendikbud. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, beberapa waktu lalu pernah menyampaikan bahwa pengembangan pendidikan vokasi harus berstandar industri. “Pendidikan vokasi berstandar industri, kami setuju,” tuturnya pada rapat kerja dengan Komisi X DPR RI pekan lalu.
Untuk itu, besar harapan dari Dinas Pendidikan dan pihak SMK Penerbangan Aceh agar usulan pengembangan menjadi SMK Regional Sumatra ini dapat diterima dan ditindaklanjuti. “Aceh salah satu penggerak pertama industri kedirgantaraan Indonesia. Dan SMK ini akan jadi SMK kedirgantaraan yang terbaik,” kata Rachmat Fitri. (kemendikbud)