Indovoices.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membuka Kemah Penguatan Karakter Melalui Pendidikan Kepramukaan (KEPAK) Tahun 2018, Senin (5/11/2018), di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Mendikbud harapkan para siswa peserta KEPAK dapat mengasah jiwa kepemimpinannya.
Mendikbud mengatakan bahwa kepramukaan merupakan wahana yang tepat untuk mengasah jiwa kepemimpinan. Muhadjir berharap para siswa memanfaatkan KEPAK ini sebagai ajang berlatih, menggali ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya. “Kalau sekarang kalian masih di dunia latihan, tetapi pada saat berlatih inilah saat yang tepat untuk menempa diri kalian,” pesan Mendikbud.
Muhadjir mengingatkan para siswa peserta KEPAK untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Dari belasan juta siswa jenjang pendidikan menengah yang ada di Indonesia, terpilih 420 siswa untuk mengikuti kegiatan yang penting ini. “Manfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya, karena kalian adalah pilihan dari yang terpilih,” kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad menyebutkan bahwa tujuan pelaksanaan KEPAK Tahun 2018 adalah menyiapkan siswa SMA dan SMK menjadi pelopor perubahan karakter bangsa melalui kepramukaan. “Tema yang diangkat dalam Kemah Penguatan Karakter ini adalah siswa SMA dan SMK pelopor penguatan karakter menuju generasi emas Indonesia,” Kata Hamid Muhammad.
Hamid melaporkan bahwa KEPAK Tahun 2018 diikuti 558 peserta. Peserta terdiri dari 420 siswa SMA dan SMK, dan 138 guru pendamping. “Siswa yang terpilih dalam kegiatan ini adalah siswa yang aktif dalam kegiatan kepramukaan, palang merah remaja, dan juga pasukan pengibar bendera,” kata Dirjen Dikdasmen.
KEPAK Tahun 2018 dilaksanakan di dua tempat. Kemah siswa SMA dilaksanakan di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta, sedangkan kemah siswa SMK digelar di Green Forest Bogor. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 4 hingga 9 November 2018. Kegiatan selama enam hari ini akan diisi dengan berbagai materi tentang pembentukan karakter, cinta bahari, penanggulangan narkoba, antisipasi paham radikalisme, dan lain-lain. (Nur Widiyanto)