Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menulis mengenai para atlet berprestasi yang kini dapat hidup tenang karena saat pensiun nanti, karena sudah adanya jaminan untuk dipekerjakan sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) melalui keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dan ternyata bukan hanya atlet saja, bahkan bidan pun sekarang sudah dapat tersenyum manis, sebanyak 4.153 bidan PTT (pegawai tidak tetap) akan diangkat menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), .Mereka ini tidak termasuk di antara 37 ribu bidan desa yang telah diangkat sebagai CPNS karena terkendala administrasi, terutama karena usia mereka di atas 35 tahun.
Hal ini dikemukakan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyampaikan, bahwa pemerintah memberikan respek yang sangat tinggi kepada para bidan desa, karena profesi ini sangat terkait dengan kemanusiaan.
Moeldoko yang didampingi Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Eko Sulistyo dan Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Eddy Soepadmo, menyebutkan, pekerjaan bidan adalah pekerjaan kemanusiaan, karena yang diperjuangkan adalah nyawa.
Menurut Kepala Staf Kepresidenan, draft Keppres itu sekarang sedang dalam tahapan sinkronisasi di Kementerian Polhukam. “Prinsipnya sudah disetujui,” ucap Moeldoko seraya menambahkan tugas KSP (Kepala Staff Presiden) adalah mendesak menteri terkait untuk merealisasikannya.
Tentunya hal ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan, apalagi bila mengingat tugas sebagai bidan desa itu sangat berat.
Mereka harus bersedia ditempatkan di desa-desa, bahkan tak jarang di daerah perbatasan maupun daerah terpencil lainnya. Belum lagi terkadang satu bidan harus melayani beberapa desa sekaligus mengingat jarangnya tenaga kesehatan di wilayah tersebut.
Dari sisi waktu sendiri, tugas sebagai bidan tidak ada jam kerjanya, mereka harus selalu siap siaga 24 jam karena bisa saja ada warga yang mendadak akan melahirkan sehingga butuh persalinan.
Jangan samakan dengan dokter di daerah perkotaan yang bisa menetapkan tarif sekehendak hatinya. Menjadi bidan, apalagi di daerah terpencil harus siap dibayar ala kadarnya. Bahkan ubi, pisang dan produk pertanian lainnya pun bisa jadi alat pembayaran bila warga tersebut tidak memiliki uang atau warga tak mampu. Sungguh butuh pengabdian yang luar biasa bukan?.
Jadi sudah merupakan hal yang wajar dan sepatutnya bila pemerintah memperhatikan kesejahteraan mereka melalui pengangkatan sebagai CPNS ini. Dengan demikian, kehidupan mereka pun bisa lebih terjamin, tidak perlu resah memikirkan masa pensiun kelak.
Selain atlet dan bidan, mungkin satu lagi yang akan segera mendapat perhatian pemerintah, yaitu guru honorer. Selama ini guru honorer pendapatannya masih sangat kecil, honornya bahkan tidak cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Banyak guru honorer yang harus nyambi mengerjakan tugas lain seperti menjadi tukang ojek, guru les, pengumpul barang bekas dan sebagainya hanya untuk menyambung hidup.
Padahal masa depan bangsa ini berada dipundak mereka untuk mendidik murid-muridnya agar kelak menjadi manusia yang berguna demi bangsa dan negara. Bagaimana bisa mendidik dengan benar bila sang guru masih harus memusingkan besok mau makan apa?.
Namun masa-masa seperti itu akan segera berlalu, dalam waktu dekat, direncanakan tahun ini juga, para guru honorer akan diangkat menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Hal ini disampaikan sendiri oleh Wapres Jusuf Kalla.
Menurut Jusuf Kalla, selama beberapa tahun terakhir jumlah guru yang pensiun lebih banyak ketimbang jumlah guru yang diangkat. Atas dasar inilah, pemerintah sepakat untuk mengangkat guru honorer menjadi PNS.
“Karena itu saya sudah bicarakan, dan Presiden sudah setuju untuk mengangkat guru (honorer) yang puluhan ribu itu, kita angkat, tidak menjadi soal,” ujar Jusuf Kalla, Rabu 7 Februari 2018.
Jusuf Kalla mengatakan, guru honorer harus mendapatkan perhatian. Bukan tanpa sebab. Mereka telah berjuang untuk memajukan pendidikan. Oleh karena itu pula, para guru honorer itu tidak selayaknya mendapatkan gaji yang rendah.
Hal ini semakin menunjukkan perhatian yang sangat besar dari pemerintah saat ini terhadap rakyatnya. Saya tidak bisa membayangkan bila yang menjadi Presiden bukan Jokowi, mungkin nasib mereka akan sama dengan puluhan tahun yang lalu.
Hidup dalam ketidakpastian dan masa depan yang suram, sementara elit-elit politik semakin gendut memperkaya diri sendiri. Kehadiran Jokowi membawa banyak perubahan menuju arah yang lebih baik bagi bangsa ini.
Salam dua periode