Indovoices.com- Sejumlah kegiatan kebahasaan dan kesastraan digelar oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan antara lain: pameran kebahasaan dan kesastraan, zona literasi, debat bahasa antarmahasiswa, seminar kebahasaan, lomba mendongeng, dan bedah buku.
“Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan setiap tahun ini merupakan salah satu upaya Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memelihara semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra,” ujar Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Dadang Sunendar, pada acara taklimat media tentang penyelenggaraan Bulan Bahasa dan Sastra, di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat.
Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini mengangkat tema “Maju Bahasa dan Sastra, Maju Indonesia”. Dadang Sunendar mengungkapkan tema ini dilandasi atas fakta bahwa kejayaan suatu bangsa, harus ditopang oleh salah satu sendi yang paling kokoh yaitu bahasa nasional.
“Salah satu sendi bangsa yang paling kokoh adalah bahasa negara. Kita mengetahui posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, sebagai sarana komunikasi, sebagai jati diri bangsa, sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai sarana komunikasi antar daerah dan sarana komunikasi antar budaya,” ungkap Dadang.
Dadang mengungkapkan rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini diakhiri dengan puncak Bulan Bahasa dan Sastra pada tanggal 28 Oktober 2019. Dalam acara tersebut akan disampaikan pengumuman hasil kegiatan dan penyerahan penghargaan serta pementasan seni budaya atau persembahan karya kreatif kebahasaan dan kesastraan.
“Dalam acara tersebut juga akan diluncurkan produk-produk Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan yang meliputi kamus ASEAN, kamus vokasi, KBBI Disnetra, buku seri penyuluhan, buku sastrawan berkarya, bahan belajar bahasa asing, bahan diplomasi bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA), buku gerakan literasi nasional (GLN) dan aplikasi layanan ahli bahasa,” ujar Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. (kemendikbud)