Indovoices.com – Sebanyak tujuh provinsi menjadi penyelenggara ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada tahun ini. Ketujuh provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Bangka Belitung, dan Aceh. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno, saat memberikan sambutan dan membuka secara resmi Gebyar Hardiknas 2019 di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh, pada Sabtu (20/4/2019).
“Ada tujuh provinsi yang sudah melaksanakan UNBK 100 persen untuk jenjang SMP, SMA, SMK, Paket C, dan Paket C,” kata Kepala Balitbang Kemdikbud, Totok Suprayitno.
Dalam sambutannya, Totok juga memuji perkembangan pendidikan di Aceh yang menurutnya cukup baik. Aceh merupakan satu dari tujuh provinsi yang menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 100 persen. “Pemerintah Provinsi Aceh berkomitmen luar biasa terhadap dunia pendidikan, sehingga Aceh dapat melaksanakan UNBK 100 persen pada tahun 2019,” ujarnya.
Ia menuturkan, dengan dilaksanakannya UNBK 100 persen, maka komitmen menjaga integritas UN sangat tinggi, karena gambaran nilai UN bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh perguruan tinggi dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). “Artinya, di perguruan tinggi akan didapatkan insan-insan pendidikan atau calon-calon mahasiswa yang jujur. Selain itu juga dalam dunia kerja, Sumber Daya Alam (SDA) yang baik tanpa Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, maka tidak akan baik pada proses pengelolaannya,” tutur Totok.
Kegiatan Gebyar Hardiknas 2019 di Provinsi Aceh digelar dari tanggal 20 April sampai dengan 2 Mei 2019. Tema yang diusung sama dengan tema peringatan Hardiknas 2019, yaitu “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Kegiatan ini diselenggarakan dengan kerja sama unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud di Provinsi Aceh, yaitu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Balai Bahasa, dan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD Dikmas).
Kelima UPT tersebut sebagai pelaksana Gebyar Hardiknas di Aceh telah mempersiapkan beragam kegiatan. Gebyar Hardiknas 2019 di Aceh dimeriahkan dengan pameran dan penjualan buku murah, lomba cerdas cermat, lomba mendongeng, lomba vokal group, lomba membaca, pemutaran film pendidikan, dan berbagai jenis pertandingan.
Beragam pertunjukan seni ditampilkan dalam acara pembukaan Gebyar Hardiknas 2019 di Aceh, antara lain Tari Ranup Lampuan. Tari Ranup Lampuan adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Aceh. Tarian ini termasuk tarian penyambutan yang biasanya dibawakan oleh penari wanita dengan menyuguhkan sirih sebagai tanda terima masyarakat. Tari Ranup Lampuan merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Aceh, dan sering ditampilkan untuk menyambut para tamu terhormat maupun acara penyambutan adat lain.
Gebyar Hardiknas 2019 diselenggarakan di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan berbagai jadwal dan ragam kegiatan. Penyelenggaraannya dilakukan dengan kerja sama UPT-UPT Kemendikbud di provinsi terkait. Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy mengajak masyarakat ikut menyemarakkan Hardiknas di seluruh Indonesia. “Peringatan Hardiknas jangan hanya bersifat seremonial, tapi harus dijadikan pendorong dan penyemangat untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,” kata Mendikbud beberapa waktu lalu. (Adang Syarifudin/Desliana Maulipaksi)