Indovoices.com – Ujian Nasional (UN) tahun 2019 untuk jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) sudah dimulai sejak kemarin, (25/3/2019). Hampir 100 persen siswa SMK se-Indonesia mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Dari total 1.524.104 siswa SMK, sebanyak 1.516.009 (99,5%) menjalani UNBK, sedangkan sisanya 8.095 (0,5%) menjalani UN berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
Pada ujian nasional jenjang SMK, ada 25 provinsi yang 100 persen menerapkan UNBK pada tahun ini. Sembilan provinsi yang belum 100 persen UNBK yaitu Papua (83,59%), Papua Barat (85,08%), Maluku Utara (89,51%), Nusa Tenggara Timur (90,41%), Kalimantan Timur (91,79%), Kepulauan Riau (95,20%), Sumatra utara (99,18%), Maluku (99,49%), dan Sumatra Barat (99,59%).
UNBK SMK berlangsung selama empat hari, yaitu pada tanggal 25 s.d. 28 Maret 2019. Ada empat mata pelajaran yang diujikan, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan (sesuai dengan bidang kejuruan siswa). Secara umun, tidak ada distribusi tingkat kesukaran soal dibanding UN tahun sebelumnya. Komposisi soal dibagi berdasarkan level kognitif, yaitu 10-15 persen untuk penalaran atau high order thinking skills (HOTS), 50-60 persen untuk aplikasi, dan 25-30 persen untuk pengetahuan-pemahaman.
Soal UN berupa pilihan ganda untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. Soal berupa isian singkat berupa bilangan hanya untuk mata pelajaran Matematika dengan proporsi sebanyak 10 persen, yakni 4 soal dari total 40 soal.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berharap, para generasi bangsa dapat menjalani UN secara jujur sebagai bagian dari proses pendidikan. Ia mengatakan, UNBK bukan hanya akan meningkatkan kualitas pendidikan, tapi juga menekan adanya kecurangan dan ketidakjujuran yang sistematik. Apalagi penerapan komputerisasi sudah secara masif dan waktu pelaksanaannya tidak bersamaan atau bergelombang dengan soal satu dengan lain berbeda.
“Hasil UN harus dijadikan evaluasi peserta didik sebagai cermin yang memberi gambaran apa adanya, bukan cermin yang membuat kita terlihat baik dari keadaan yang sebenarnya. Maka hindari segala macam upaya yang mengarah pada ketidakjujuran. Itu jelas mengingkari hakikat kejujuran,” kata Mendikbud saat meninjau pelaksanaan UN di SMK 2 Maarif, Sleman, Senin (25/3/2019).
Secara total, UN tahun 2019 diikuti sekitar 8,3 juta siswa jenjang SMP, SMA/SMK, dan pendidikan kesetaraan (Paket B/C) dengan jumlah satuan pendidikan sebanyak 103 ribu, mulai dari satuan pendidikan formal hingga nonformal. Sebanyak 91 persen siswa menjalani UNBK, sedangkan 9 persen menjalani UNKP. Tujuh provinsi yang sudah 100 persen menerapkan UNBK di semua jenjang adalah DKI Jakarta, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Aceh, DI Yogyakarta, dan Bangka Belitung. (Desliana Maulipaksi)