Wow, Pliskova mantan petenis no 1 dunia itu begitu marah! Pliskova yang dikenal dengan petenis membosankan, hari itu sungguh jadi sangat menarik. Pliskova bukanlah petenis wanita idola penonton pria, penampilan yang elegan tinggi semampai tidak termasuk dalam “artis artis” petenis wanita dunia lainnya, seperti Maria Sharpova, Monica Halep, Bellinda Bencic, Kiki Mladonovic, Anna Ivanocic, S.Cirstea, Garcia, ataupun Wozniaki, ( ha ha yang sy inget aja………….:) )
Karolina Pliskova adalah petenis top dunia, usia 26 tahun tinggi 186 cm, dengan pukulan 181 km/ jam dia adalah salah satu petenis WTA terbaik dunia saat ini ranking 4, Berbeda dengan saudari kembarnya Krystina Plsikova, Karolina bertangan kanan. Terahir juara dalam turnamen Stuttgard bulan lalu, gagal melaju ke final Madrid open, setelah dikalahkan oleh rekan se negaranya Petra Kvitova, yang kemudian menjadi juara.
Ada kejadian menarik dalam turnamen di Roma 2 hari lalu. Perhatikan di utube dibawah ini. Saat itu saya menonton live pertandingan , dan geleng geleng kepala bagaimana seorang umpire bertugas, menurutku inilah pertama kali Pliskova bersikap tidak simpatik.
https://www.youtube.com/watch?v=IJaco1hMF-E
Pertandingan melawan Sakkari dari Yunani. Kejadiannya pada set ketiga dalam kedudukan 5:5 ; 30:30 dalam posisi Pliskova servis. Bola tanggung Sakkari di depan net, dengan tenang disambar smash menukik ke arah kiri lapangan Sakkari. Dengan kasat mata bola itu masuk dan para penonton pun tertawa. Namun apa yang terjadi kemudian? umpire bilang bola out, kemudian turun dari kursi, tapi konnyolnya dia tidak memeriksa spot bola jatuh, melainkan memanggil penjaga garis dan menanyakan kepadanya. Penjaga garis juga tidak dapat menunjukkan dimana persisnya bola jatuh. Akhirnya sang umpire Mirozinska dari Polandia menggunakan wewenagnya menyatakan bola out tanpa berusaha mencari spot dimana bola itu jatuh. Pliskova protes dan minta supervisor pertandingan menengahi situasi tersebut, namun sudah layaknya terjadi supervisor pertandingan yang tidak melihat kejadian secara persis, tentu akan berada di pihak umpire. Seharusnya dalam kondisi seperti ini umpire ketika dia tidak menemukan spot dimana bola jatuh memilih jalan tengah yaitu menyatakan replay daripada menjatuhkan vonis menyatakan bola out yang merugikan salah satu pihak. Sikap umpire yang kurang profesional ini menuai banyak kritik dari berbagai kalangan , salah satunya dari saudara kembar Karolina, Krytina
@wta and i hope this lady Marta Mrozinska will never ever judge any match of me or Karolina again #blacklistforever”
Dengan kondisi yang jengkel Karolina melanjutkan pertandingan, dengan kondisi mental seperti itu terlihat Karolina tidak sanggup menguasai emosinya. Akirnya ia kalah pada set ke 3 dengan skor 5-7. Karolina jelas di rampok, tetapi semua itu bagian pertandingan tentunya.
Yang membuat surprise ketika pertandingan berakhir, Pliskova yang awalnya ingin bersalaman dengan umpire, alih alih menarik tangannya, lantas mengambil racketnya dan memukul dengan keras sebanyak 3x kursi umpire, sehingga merusak kursi umpire, suatu perbuatan tidak sportif tentunya, tapi bisa dipahami dalam situasi seperti itu.
Kedepan menjadi tugas WTA untuk melakukan action. Pliskova nampaknya akan di denda besar dalam kasus ini kemungkinan sanksi lain bisa saja diperoleh. Tapi wasit Mronzinska juga perlu mendapat sanksi untuk “kemalasannya”, bahkan perlu diperiksa juga apakah ada indikasi unsur Match fixing, karena ini sangat tidak umum. Pekerjaan rumah lainnya, dengan kejadian ini sudah waktunya WTA mengevaluasi peraturan penggunaan teknologi mata elang untuk diterapkan dalam pertandingan tennis lapangan tanah liat. Dunia sudah sangat berubah, saat nya WTA juga berubah. Untuk pertandingan olahraga yang lebih sportif dan menarik !!