Laga yang menjadikan Perseru sebagai tuan rumah itu menjadi seru karena mereka tampil menekan sejak menit awal pertandingan. Mitra Kukar yang kehilangan cukup banyak pemain pilarnya pun memilih untuk memainkan strategi serangan balik pada pertandingan ini.
Silvio Escobar sebenarnya mendapatkan peluang di depan gawang Mitra Kukar, yang menyambut umpan silang Marten Raweyai. Tetapi bola hasil sundulannya masih bisa ditepis kiper Mitra Kukar, Gerri Mandagi. Begitu pula dengan percobaan yang dilakukan oleh lawan, selalu mentah. Sehingga babak pertama berakhir, skor tetap 0-0.
Berlanjut ke babak kedua, Perseru tetap bisa memegang kendali permainan. Namun tekanan demi tekanan tim Cendrawasih Jingga berhasil diredam dengan baik oleh pasukan Naga Mekes.
Salah satu ancaman datang dari Arthur Bonai melalui tendangan kerasnya, bola hanya membentur mistar gawang. Mitra Kukar sendiri tidak begitu memberikan ancaman berarti ke gawang Perseru. Hingga pertandingan berakhir, skor tetap tanpa gol.
Mengenai hasil pertandingan M. Choirul Huda, pelatih Perseru Serui mengatakan tidak menyangka dengan hasil yang didapat timnya. “Bukan kemenangan, tapi saya sedikit terkejut dengan hasil. Tak menyangka kami bisa menahan imbang tim sekelas Mitra Kukar,” bukanya.
“Saya lihat pemain bisa melakukan rancangan taktik yang saya inginkan. Mitra Kukar tetap tim tangguh. Saya respek dengan mereka. Saya yakin motivasi mereka tetap tinggi di Piala Indonesia. Tapi, sebagai tuan rumah, kami bisa menjaga kandang dari kekalahan,” tukasnya.
Di pihak lain, Asisten Pelatih Mitra Kukar, Didik Listyantoro mengatakan, “Ini bukan hasil yang kami cari. Sungguh mereka bisa menyulitkan kami. Banyak peluang tadi, hanya pemain kami tidak direstui untuk cetak gol tandang. Kesempatan kami hanya di kandang nanti. Tidak ada cara lain, kami minta dukungan dan doa suporter kami untuk bisa memenangkan pertandingan,” katanya.
Selanjutnya, kedua tim akan memainkan leg kedua di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, 4 Februari mendatang.