“Kami sudah berupaya maksimal meminta dispensasi dari AFC, namun tidak bisa dipenuhi,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria. Ditambahkan, PSSI juga sudah menyampaikan hal ini kepada pihak Persija dan Persija pun dapat menerima dan memahami kondisi ini dikarenakan untuk menyukseskan agenda nasional Pemilihan Presiden 2019, kompetisi harus dimulai 2 pekan setelahnya.
Sesuai regulasi FIFA, klub bisa mendaftarkan pemain, jika pemain sudah mendapatkan ITC. Proses ITC berlangsung pada periode jendela transfer pemain. Untuk kompetisi Liga 1 Indonesia, jendela transfer baru dapat dibuka pada tanggal 15 Februari sampai 9 Mei 2018.
Kebijakan penentuan tanggal jendela transfer pemain berkaitan dengan jadwal kompetisi. Untuk tahun 2019, PSSI mempertimbangkan bahwa kompetisi Liga 1 dimulai pada awal Mei, setelah hajatan besar pemilihan presiden selesai.
“Kami menghormati agenda nasional Pemilihan Presiden 2019. Karena itu, Liga 1 baru bisa kita putar dua mingggu setelahnya, yakni antara 1-8 Mei 2019. Dengan demikian, periode jendela transfer pemain yang hanya diperbolehkan berdurasi 84 hari harus disesuaikan dengan waktu kick off, agar 18 Klub Liga 1 dapat mempersiapkan pemain dengan baik,” tutur Tisha.
Atas dasar pertimbangan ini pula, PSSI pada 18 Juli 2018 lalu menyampaikan kepada FIFA bahwa periode jendela transfer pemain untuk kompetisi Liga 1 dimulai dari tanggal 15 Februari sampai 9 Mei 2019.
Terkait pelaksanaan Liga Champions Asia dan segala persyaratannya, PSSI baru menerima surat pemberitahuan dari AFC per tanggal 23 November 2018. Karena itu, PSSI berkomunikasi dengan AFC untuk meminta dispensasi ITC pemain Persija dari AFC.
Sebelum berkomunikasi ke AFC, PSSI juga sudah menyampaikan permohonan pembukaan jendela transfer pemain atau TMS ke FIFA, khusus untuk Persija dan PSM. Namun, permohonan ini juga tidak bisa disetujui.