Indovoices.com – Guna Update Kompetensi Wasit untuk mengikuti peraturan terbaru World Taekwondo (WT), Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) menggelar Penyegaran Wasit Nasional (PWN) ke XVII secara serentak di beberapa wilayah di Indonesia. Gelaran PWN di beberapa wilayah ini merupakan kebijakan PBTI, khususnya komisi perwasitan dalam rangka mempermudahkan para peserta (wasit) sesuai domisili terdekatnya untuk wajib mengikuti acara tersebut. Demikian hal tersebut disampaikan anggota komisi perwasitan PBTI Rizky Purwadentafa (16/11).
“Pembagian wilayah sesuai domisili ini dilakukan sebagai solusi luasnya wilayah Indonesia. Oleh karenanya pembagian wilayah sesuai domisili wasit nasional ini merupakan jalan keluar agar para wasit lebih mudah untuk bisa mengikuti PWN. Apalagi PWN ini wajid sifatnya.” Ujar Rizky.
Adapun pelaksanaan PWN dimulai di Popinsi Banten dengan peserta sebanyak 19 peserta, Berikutnya di Bandung yang diikuti sebanyak 60 peserta. Kemudian di Hotel Rasaki, Padang, Sumatra Barat pada tanggal 9 – 11 November 2018 yang diikuti sebanyak 57 peserta. Selanjutnya PWN dilaksanakan di DIY Yogyakarta bertempat di Grand Orchid Hotel, pada tanggal 15-18 November 2018 dengan jumlah peserta terbanyak yaitu 157 peserta dan terakhir pada tanggal 21-25 November 2018 nanti yang direncanakan akan dilaksanakan di Mataram NTB yang akan diikuti sebanyak 12 orang peserta. Sebagai tuan rumah dari acara tersebut, PBTI memberikan kesempatan kepada tuan rumah untuk mengirimkan wasitnya lebih banyak.
Ditambahkan Rizky Purwadentafa, tujuan dilakukannya Penyegaran Wasit Nasional adalah agar seluruh wasit memahami dan menguasai standard peraturan terbaru yang telah dikeluarkan oleh Word Taekwondo (WT) pada bulan Juni 2018 lalu. Dengan pemahaman tersebut, tentunya hal ini akan membawa perubahan pula pada standarisasi pertandingan taekwondo. Apalagi menurutnya, standarisasi peraturan terbaru tersebut akan mulai di aplikasikan di Indonesia, tepatnya pada bulan Desember 2018 ketika dilaksanakannya Kejurnas Junior di POPKI Cibubur 14 – 16 Desember 2018.
Oleh karenanya, menurut Rizky, para peserta, yaitu para wasit nasional mau tidak harus siap membekali dirinya untuk mengikuti kegiatan ini. “ Bagi yang tidak mengikuti, maka statusnya sebagai wasit nasional untuk sementara sulit untuk dialokasikan pada penugasan wasit, khususnya untuk pertandingan yang memiliki standard terbaru.
Secara umum sosialisasi peraturan terbaru yang dimaksudkan oleh Rizky antara lain terkait ketentuan mengenai peraturan penimbangan badan, aturan terkait posisi knockdown atau standing down yang waktunya berhenti untuk sementara dan aturan mengenai salah satu kaki atlet yang keluar arena yang langsung di ganjeum (dipotong nilainya).
Sosialisasi lainnya terkait dengan jumlah point tendangan. Misalnya jumlah poin tendangan lurus ke perut yang dulunya hanya satu poin, sekarang jadi 2 poin. Dan tendangan berputar ke kepala yang dulu nilainya tiga poin, sekarang menjadi lima poin. Bagaimana teknis raihan point tersebut, akan bersama-sama di simulasikan dalam PWN ini.
Sementara itu, Ketua Komisi Perwasitan GM Indra Mulia A. Zuhri mengatakan bahwa pihaknya berupaya agar di bulan Desember 2018 ini, seluruh rangkaian program Penyegaran Wasit Nasional selesai. Untuk selanjutnya, dirinya bersama anggota komisi perwasita lainnya bisa melakukan evaluasi sekaligus pemetaan hasil akhir terkait kegiatan PWN tersebut. Mereka yang terbaik akan diberi kesempatan memimpin pertandingan saat Kejuaraan Nasional Junior Desember mendatang.
”Paling tidak saat pelaksanaan Kejurnas (taekwondo) Junior yang akan dilaksanakan Desember nanti, aturan ini sudah bisa diterapkan. Karena itu, kami berupaya untuk sesegera mungkin menerapkannya kepada wasit kami,” Tegas GM Indra.