Yang namanya menjadi atlet di Indonesia itu masa depannya tidak menentu. Saat berjaya dipuja-puja, setelah pensiun tersingkirkan, padahal atlet-atlet tersebut adalah orang membawa dan mengharumkan nama Indonesia dikancah dunia olahraga internasional.
Banyak atlet yang setelah pensiun malah hidup menderita, beberapa contoh diantaranya, petinju Ellyas Pical, siapa yang tidak kenal namanya, di tahun 1980an dia membuat nama Indonesia harum di dunia. Lama tak terdengar kabar, Elly ditemukan menjadi office boy di kantor Kemenpora, dan terakhir tertangkap karena mengedarkan narkotika.
Ada juga Lenni Haeni. Atlet dayung ini total mempersembahkan 20 medali untuk Indonesia. Saat diselenggarakannya Sea Games 1997, Lenni sukses mendulang tiga medali emas dan satu medali perak.
Namun setelah pensiun dari dunia olahraga, untuk menyambung hidup, dirinya bekerja sebagai buruh cuci dan bekerja serabutan. Bahkan pada 2012, Lenni bahkan tidak mampu untuk membiayai pengobatan anaknya yang menderita hepidemolosis gulosa (kulit sensitif) di RS Cipto Mangunkusumo.
Selain dua contoh diatas, ada banyak lagi atlet yang hidupnya sangat memprihatinkan, jumlahnya mungkin ratusan. Presiden silih berganti, namun tidak ada perhatian bahkan kepedulian pemerintah kepada mereka sama sekali. Ibarat habis manis sepah dibuang, itulah nasib atlet-atlet kita. Saat jaya disanjung-sanjung, setelah tidak berprestasi lagi, dicampakkan. Miris bukan?
Namun itu dulu, dimasa pemerintahan Jokowi sekarang ini, para atlet sudah mulai bisa tersenyum, setidaknya setelah pensiun, mereka masih memiliki pekerjaan untuk ditekuni guna melanjutkan hidupnya.
Pasalnya sebanyak 137 atlet berprestasi yang pernah mengharumkan nama Indonesia di forum dunia, diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui jalur khusus. Pengangkatan dilakukan dalam upacara di Halaman Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Rabu 17 Januari 2018 pagi.
Di antara ke-137 atlet yang diangkat sebagai PNS itu terdapat nama Ni Nengah Widiasih (Peraih Emas Angkat Berat, ASEAN Para Games 2017), Eki Febri Ekawati (Peraih Emas Tolak Peluru, SEA Games 2017), Tontowi Ahmad (Peraih Emas Bulutangkis Ganda Campuran, Olimpiade Rio 2016), Liliyana Natsir (Peraih Emas Bulutangkis Ganda Campuran, Olimpiade Rio 2016), Kevin Sanjaya (Peraih Emas Ganda Putra, All England 2017), dan Marcus Ferinaldi (Peraih Emas Ganda Putra, All England 2017).
Pengangkatan itu sendiri dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Asman Abnur bersama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
“Kita berharap dengan adanya motivasi baru ini para atlet tidak memikirkan lagi hal-hal terkait dengan apa pekerjaan mereka di masa depan, jadi formasi khusus PNS ini mereka telah ada kepastian di masa depannya,” ujar Asman.
Formasi khusus ini, menurut Menteri PANRB, adalah langkah konsisten di tahun-tahun mendatang. Berbeda dengan formasi umum yang memakai tes dan lain sebagainya formasi khusus ini hanya tes TKB (Tes Kompetisi Bidang).
Untuk penempatan PNS atlet tersebut, Menteri PANRB Asman Abnur menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kemenpora.
”Sementara menjadi atlet tentu juga menjadi pegawai di Kemenpora setelah dia tidak jadi atlet lagi maka bisa dia didistribusikan sebagai pelatih di seluruh kementerian/lembaga atau dispora yang membutuhkan,” terangnya.
Sedangkan Menpora Imam Nahrawi sendiri menjelaskan, pengangkatan 137 atlet berprestasi menjadi PNS itu merupakan komitmen besar dari Presiden Joko Widodo bahwa ujungnya para atlet harus diberikan penghargaan tidak hanya bonus tetapi masa depan mereka yang berkelanjutan seperti menjadi Aparatur Sipil Negara.
Komitmen Presiden Jokowi tidak hanya kepada atlet yang meraih medali di olimpiade atau kejuaraan tingkat dunia lainnya, peraih medali di ajang Asian Games (medali emas dan perak) dan peraih medali emas pada SEA Games (2015 hingga 2017), bahkan untuk atlet penyandang disabilitas yang mengikuti paralympiade (medali emas, perak, perunggu) pun mendapatkan perhatian. Hal ini sesuai dengan janji Presiden Jokowi bahwa atlet normal dan disabilitas mendapatkan penghargaan yang sama.
Tentu saja perhatian dari pemerintah, memunculkan rona kegembiraan yang terpancar dari raut wajah 137 atlet berprestasi tersebut. Apalagi ketika nama mereka diumumkan satu persatu oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refortmasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur tersebut.
Berbagai komentar yang mengapresiasi langkah pemerintah pun bermunculan. Atlet senam Rifda Irfanaluthfi, peraih satu medali emas, satu medali perak dan tiga medali perunggu di ajang SEA Games 2017 Malaysia, merasa lega karena masa depannya sudah tidak susah lagi, dan bisa fokus untuk mengejar prestasi.
Sedangkan perenang andalan Indonesia, I Gede Siman Sudartawa, peraih satu medali emas dua perak dan satu medali perunggu serta memecahkan satu rekor SEA Games 2017 di Malaysia berharap pengangkatan atlet sebagai PNS ini bisa menjadi penyemangat bibit-bibit muda yang bermunculan dari setiap cabang olahraga.
Langkah ini merupakan sebuah langkah besar Presiden Joko Widodo yang memiliki komitmen kuat dan keberpihakan yang lebih baik pada dunia olahraga di Indonesia.
Kelak, jangan salahkan Jokowi bila prestasi para atlet di Indonesia akan semakin cemerlang di kancah pertandingan olah raga baik ditingkat regional maupun dunia internasional, karena mereka bisa lebih fokus mengejar prestasi tanpa harus khawatir terhadap masa depan dan kehidupan sesudah pensiun lagi.
Bangkitlah Olahraga Indonesia
Salam Olahraga