Yaisha Putri Yasandi merupakan salah satu atlet squash kebanggaan Indonesia saat ini. Wanita kelahiran 9 Mei 1999 itu mulai menekuni olahraga tersebut sejak 11 tahun lalu.
Sama seperti Pipit, Yaisha juga tergabung dalam Tim Merah Putih yang akan membela Indonesia di Asian Games 2018. Bagi wanita asal Balikpapan itu, Asian Games akan menjadi ajang paling bergengsi yang ia ikuti.
Yaisha meraih medali emas untuk kategori perorangan pada Pra Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur tahun 2017. Selain itu, ia juga membawa pulang perunggu untuk kategori beregu putri pada Sea Games 2017 dan PON 2016 di Jawa barat.
“Terima kasih Indonesia telah percaya pada kami. Terima kasih kepada semuanya yang selalu ada dan mendukung kami. Meski tidak meraih medali emas, mereka selalu ada disamping kami,” tulis Yaisha di akun isntagram pribadinya @yaishaputri usai meraih medali perunggu di Sea Games 2017.
Ingin menjadi Atlet berprestasi dalam Cabang Olahraga Squash merupakan cita-cita Yaisha Putri Yasandi. Sejak terjun menjadi atlet Squash pada usia 9 tahun pada 2007, ia ingin menjadi atlet yang berprestasi untuk kota Balikpapan dan mewakili Indonesia dalam ajang olahraga Squash.
Cita-citanya menjadi atlet berprestasi pun berbuah manis, kini perempuan akrab disapa Yaisha ini memperoleh medali perunggu squash beregu putri pada SEA Games 2017, dan sempat meraih perunggu PON 2016 di Jawa barat. Tidak sampai disitu Yaisha Putri juga baru berhasil mendapatkan medali emas perorangan pada Pra Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur tahun 2017.
“Tujuan olahraga memang mencari prestasi, dan mengapa tidak mencoba Cabor Squash. Olahraganya unik dulunya banyak orang tidak tahu, dan ini menjadi daya tarik tersendiri untuknya untuk menekuni Squash,” katanya saat ditemui saat Latihan Jumat, 8 Desember 2017.
Setelah ikut berbagai ajang pertandingan olahraga squash baik tingkat daerah dan nasional, Yaisha berharap dapat menjadi bagian dari tim squash mewakili Indonesia dalam ajang bergengsi Asean Games yang diselenggarakan pada 2018 nanti.
“Harapannya masuk menjadi anggota tim yang ikut mewakili Asean Games. Sekarang sudah masuk tim inti, hanya sajakan setiap bulan ada degradasi juga makanya berharap tetap masuk tim. Yang pasti penampilan harus yang baik, ketika pas main berikan hasil yang terbaik. Dan kalau bisa pada 2024 juga ikut Olympiade,” gebu perempuan yang kini mengenyam pendidikan di Universitas Balikpapan, Fakultas Hukum Semester 1.
Untuk meraih itu, Yaisha mengatakan akan lebih giat latihan dan menjaga stamina. “Segi mental lebih dijaga, karena moodkadang enak atau nggak. Teknik suka sharing bersama teman dan tim termasuk pelatihnya,” ucapnya.
Berbicara mengenai cabang olahraga Squash, tentu banyak yang masih merasa asing dengan cabang olahraga ini. Olahraga Squash yang berasal dari Inggris ini sekilas mirip dengan tenis, namun permainan Squash dilakukan dengan memantulkan bola karet menggunakan raket yang mirip tenis dan bergantian dengan lawan.
Akan tetapi, yang dihadapi bukan seorang lawan di depan, namun sebuah tembok sebagai pantulan bola. Dalam perhitungan poin, Squash juga memiliki cara perhitungan seperti halnya badminton dan tenis. Olahraga ini mengandalkan kekuatan kaki dan tangan untuk mencari kemenangan.
Trailer Mengenai Permainan Squash