Indonesia yang turun dengan skuad terbaiknya bermain menekan sejak laga dimulai. Sayang peluang-peluang pasukan yang dilatih oleh Ida Bagus Nyoman Mahayasa ini berhasil diredam oleh kiper Malaysia, Nazri Sulaiman. Kondisi tersebut membuat skor pada babak pertama berakhir imbang 0-0.
Petaka lalu muncul saat pemain Malaysia, Mohd Riduwan, berhasil melesatkan sepakkan yang berbuah gol pada menit ke 20. Gol Riduwan tersebut menjadi satu-satunya gol yang tercipta pada babak kedua dan memaksa Indonesia tertinggal 0-1.
Memasuki babak ketiga semangat juang pemain Indonesia tak surut. Terbukti aksi penyerang andalan Indonesia Ketut Sudiartawan berhasil membawa Indonesia menyamakan skor pada menit ke 25.
Tiga menit jelang laga berakhir, Indonesia kecolongan menit ke-33 lewat bola mati. Pemain pengganti bernama Mohd Hasrol Ali membuat Indonesia tertinggal 1-2. Gol tersebut jadi yang terakhir pada laga yang ditonton ratusan pasang mata.
Indonesia yang bermain cukup baik sepanjang gelaran Piala AFF Sepak Bola Pantai 2018 di Pantai Tanjung Benoa, Bali, yang diselenggarakan dari tanggal 18-24 November 2018, harus puas dengan predikat Fair Play Award. Selama turnamen Indonesia jadi salah satu tim yang memiliki catatan kartu paling sedikit.
Pelatih Indonesia, Nyoman Mahayasa, mengungkapkan terima kasihnya kepada para pemain yang telah berjuang keras. “Pemain sudah sangat maksimal. Saya juga lihat para penonton terhibur. Tapi memang dewi fortuna belum menaungi. Kita banyak sekali peluang yang harusnya membuat kita menang,” kata Nyoman.
“Terlepas dari hasil, saya antusias dengan adanya turnamen ini, masyarakat akan lebih suka dan menseriusi sepak bola pantai. Semoga kita bisa bersama-sama membesarkannya karena Indonesia punya potensi,” tambahnya.
Sementara itu, pelatih Malaysia, Wan Adremy, mengungkapkan laga melawan Indonesia selalu memberikan keseruan. “Tadi laga yang sangat seru. Saya bersyukur bisa dapat peringkat tiga dalam kondisi tertekan. Penting bagi kami bisa memanfaatkan peluang di akhir-akhir laga,” jelas Adremy.